1800-AN MAHASISWA BARU UMMAT SALAT BERJAMAAH UNTUK EKOSISTEM ISLAMISASI KAMPUS

1800-AN MAHASISWA BARU UMMAT SALAT BERJAMAAH UNTUK EKOSISTEM ISLAMISASI KAMPUS

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali memperlihatkan komitmennya dalam membentuk karakter islami di kalangan mahasiswa dengan menggelar sholat berjamaah yang diikuti oleh lebih dari 1800 mahasiswa baru. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Al-Khoory UMMAT dan menjadi bagian penting dari upaya mewujudkan ekosistem Islamisasi kampus yang semakin kuat (18/09/2024).

Kegiatan sholat berjamaah ini diselenggarakan dalam rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2024, di mana UMMAT berusaha mengintegrasikan nilai-nilai keislaman sejak awal mahasiswa memasuki lingkungan kampus. Dengan kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa baru dapat memulai perjalanan akademis mereka dengan pondasi spiritual yang kokoh, selaras dengan visi UMMAT untuk melahirkan generasi islami yang unggul dan berdaya saing tinggi.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan bahwa UMMAT tidak hanya fokus pada pengembangan akademis, tetapi juga penguatan spiritual mahasiswa melalui aktivitas religius seperti sholat berjamaah. “Ini bukan sekadar kegiatan ibadah, tetapi juga sarana untuk membangun karakter mahasiswa yang berintegritas dan bertakwa. Islamisasi kampus adalah proses yang berkelanjutan, dan kami berharap kegiatan ini bisa menjadi budaya yang kuat di UMMAT,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa Islamisasi kampus bukan sekadar slogan, tetapi merupakan implementasi nyata dalam kehidupan kampus sehari-hari. Dengan adanya kegiatan sholat berjamaah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kesadaran akan pentingnya menjalankan ajaran agama sebagai bagian dari pengembangan diri mereka secara holistik.

Wakil Rektor IV, yang membidangi Keislaman dan Kemuhammadiyahan, Dr. TGH. Zaenuddin, M. Pd. I., menjelaskan bahwa sholat berjamaah merupakan bagian dari pendekatan komprehensif UMMAT dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan spiritual, moral, dan sosial mahasiswa. “Sholat berjamaah mengajarkan kedisiplinan, kebersamaan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai inilah yang ingin kami tanamkan kepada mahasiswa baru, agar mereka tidak hanya sukses di bidang akademis, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang bertakwa dan bermoral,” ujarnya.

Selain sholat berjamaah, acara ini juga diisi dengan ceramah agama yang mengajak mahasiswa untuk senantiasa menjadikan sholat sebagai pondasi utama dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini merupakan salah satu dari berbagai upaya UMMAT untuk terus mendorong terbentuknya ekosistem kampus yang islami. Melalui program-program seperti ini, UMMAT berharap dapat membentuk generasi mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter islami yang kuat. Islamisasi kampus, menurut UMMAT, adalah proses integral dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang seimbang antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan agama.

UMMAT berencana untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin di setiap tahun ajaran baru, dengan tujuan menumbuhkan ekosistem kampus yang religius, harmonis, dan kondusif bagi pengembangan karakter mahasiswa.

Melalui kegiatan ini, UMMAT kembali menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan yang mengintegrasikan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman, guna melahirkan generasi yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan landasan spiritual yang kokoh (HUMAS UMMAT).

MERDEKA BELAJAR, MERDEKA BERKARYA, DOSEN DAN MAHASISWA UMMAT  REVITALISASI GERABAH BANYUMULEK DENGAN INOVASI DAN TEKNOLOGI BERSAMA

MERDEKA BELAJAR, MERDEKA BERKARYA, DOSEN DAN MAHASISWA UMMAT  REVITALISASI GERABAH BANYUMULEK DENGAN INOVASI DAN TEKNOLOGI BERSAMA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus memperkuat dedikasinya terhadap pengabdian masyarakat dengan mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu program terdepan yang saat ini sedang berjalan adalah revitalisasi industri gerabah tradisional Desa Banyumulek melalui pendekatan inovatif dengan teknologi dan strategi manajemen modern. Program yang berjudul “Implementasi Mesin Putar Otomatis, Diversifikasi Produk Berbasis Limbah Kresek, dan Sistem Manajemen untuk Peningkatan Produktivitas Gerabah” ini, berhasil mendapatkan dana hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (18/09/2024).

Program ini bermitra dengan Kelompok Industri Rumah Tangga (IRT) Muhajirin di Desa Banyumulek, Lombok Barat, yang selama ini dikenal sebagai sentra kerajinan gerabah di Nusa Tenggara Barat. Dengan durasi pelaksanaan empat bulan, dari Juni hingga September 2024, program ini berfokus pada upaya revitalisasi produksi gerabah lokal yang sempat terpuruk akibat dampak gempa tahun 2018 dan pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

Tiga dosen UMMAT, Novi Yanti Sandra Dewi, Muliatiningsih, dan Muanah, memimpin program ini dengan penuh komitmen, dibantu oleh mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) UMMAT. Para mahasiswa tersebut terlibat aktif dalam proses pendampingan kepada para pengrajin, sebagai bagian dari pembelajaran berbasis proyek yang diusung oleh MBKM. Dengan terlibat langsung di lapangan, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis dalam mengaplikasikan ilmu mereka untuk mendukung masyarakat.

Ketua tim pengabdian, Novi Yanti Sandra Dewi, menjelaskan tujuan besar dari program ini. “Kami berkomitmen untuk menciptakan transformasi ekonomi yang berkelanjutan bagi mitra IRT Muhajirin. Melalui mesin putar otomatis, kami harap produksi gerabah akan lebih efisien dan berkualitas tinggi, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi permintaan pasar yang lebih luas. Selain itu, dengan memanfaatkan limbah kresek sebagai bahan dekorasi baru, kami berharap dapat menghadirkan produk yang lebih kreatif dan ramah lingkungan, yang tentunya memiliki daya tarik lebih di pasar nasional maupun internasional,” ujarnya.

Selain teknologi mesin putar otomatis, program ini juga menitikberatkan pada penguatan aspek manajemen dan pemasaran. Melalui pelatihan manajemen keuangan berbasis digital, kelompok mitra diharapkan mampu mengelola keuangan dengan lebih baik dan transparan. Pemasaran produk juga tidak lagi hanya bergantung pada metode konvensional, melainkan akan diarahkan pada platform e-commerce dan media sosial, yang memungkinkan produk gerabah Banyumulek menjangkau pasar yang lebih luas.

Menurut salah satu dosen pendamping, Muliatiningsih, diversifikasi produk gerabah berbasis limbah kresek merupakan salah satu inovasi penting dalam program ini. “Dengan memanfaatkan limbah kresek sebagai elemen dekorasi pada gerabah, kami dapat menciptakan produk yang lebih unik dan memiliki nilai tambah tinggi. Ini tidak hanya memberi dampak ekonomi positif bagi pengrajin, tetapi juga turut mendukung pengurangan limbah plastik di lingkungan,” jelasnya.

Mahasiswa yang terlibat dalam program ini juga merasakan manfaat besar dari pengalaman belajar di lapangan. Mereka tidak hanya belajar tentang penerapan teknologi dan manajemen, tetapi juga berinteraksi langsung dengan masyarakat, membantu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pengrajin. “Ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami sebagai mahasiswa. Melalui kegiatan ini, kami bisa belajar banyak hal yang tidak hanya sebatas teori, tetapi juga bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata,” ungkap salah satu mahasiswa peserta, Ari Wibowo.

Program revitalisasi ini merupakan bagian dari upaya besar UMMAT untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat, diharapkan gerabah Banyumulek dapat kembali berjaya di pasar nasional maupun internasional, dan pada saat yang sama, memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan.

Selain meningkatkan perekonomian mitra, program ini juga menjadi sarana penting bagi mahasiswa untuk merasakan pengalaman belajar berbasis proyek, yang sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Kami sangat senang bisa terlibat dalam program ini. Tidak hanya membantu masyarakat, tetapi kami juga mendapatkan pengalaman berharga yang tentunya sangat relevan dengan pembelajaran kami di kampus,” ujar Muanah, salah satu dosen pembimbing.

Sebagai salah satu desa wisata unggulan di Lombok Barat, Banyumulek memiliki potensi besar untuk kembali bersinar di kancah industri kerajinan nasional. Dengan implementasi teknologi, diversifikasi produk, dan penguatan manajemen keuangan berbasis digital, program ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat untuk mengembalikan kejayaan gerabah Banyumulek yang sempat meredup.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas lokal, diharapkan akan terus memperkuat program ini. Kerja sama yang solid antara dunia akademik dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. Program ini tidak hanya menunjukkan bagaimana inovasi teknologi dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing, tetapi juga bagaimana sinergi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak yang nyata dan bermakna.

Dengan semangat Merdeka Belajar, Merdeka Berkarya, UMMAT terus berupaya menghadirkan program-program pengabdian yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama dalam memberdayakan sektor-sektor yang berpotensi besar namun membutuhkan sentuhan teknologi dan manajemen modern (HUMAS UMMAT).

PKKMB UMMAT 2024 SAMBUT 1.773 MAHASISWA BARU DENGAN PENUH MERIAH, AWAL PERJALANAN MENUJU PRESTASI

PKKMB UMMAT 2024 SAMBUT 1.773 MAHASISWA BARU DENGAN PENUH MERIAH, AWAL PERJALANAN MENUJU PRESTASI

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menyambut kedatangan 1.773 mahasiswa baru dalam kegiatan tahunan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024 yang berlangsung dengan penuh semangat kegembiraan (17/09/2024).

Ketua Panitia, Drs. Amil, MM., melaporkan kegiatan PKKMB ini bertujuan untuk memperkenalkan kehidupan akademik dan organisasi kampus kepada para mahasiswa baru. “PKKMB tahun ini mengangkat tema Membangun Nalar Inovatif Mahasiswa UMMAT yang Unggul, Islami, dan Berdaya Saing, yang kami harap mampu memotivasi mahasiswa untuk terus berkembang dan bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional,” ujarnya.

Dalam rangkaian kegiatan PKKMB, mahasiswa baru akan mendapatkan materi di dalam kelas dan lapangan, dengan narasumber dari Kesbangpol dan Kapolda. “Kegiatan ini akan berlangsung selama seminggu penuh, dimulai dari tanggal 17 hingga 22 September. Tanggal 17 dan 18 diisi dengan kegiatan Masa Ta’aruf Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (MASTA IMM), tanggal 19 hingga 21 merupakan Pekan Ta’aruf Universitas, dan pada tanggal 21 hingga 22 berlangsung Pekan Ta’aruf Fakultas,” jelasnya.

Tak hanya memperkenalkan lingkungan akademik, UMMAT juga akan mendapat kunjungan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang mengirimkan empat delegasi untuk memantau jalannya kegiatan ini.

Ketua Koordinator Komisariat (KOORKOM) IMM UMMAT, IMMawan Irwansyah, juga turut menyampaikan penjelasan mengenai MASTA dan IMM di hadapan para mahasiswa baru. Ia menyampaikan pentingnya peran IMM dalam mengembangkan potensi mahasiswa tidak hanya dalam aspek akademis, tetapi juga spiritual dan sosial. “MASTA adalah gerbang awal bagi mahasiswa baru untuk mengenal IMM. Kami berharap mereka dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan IMM yang berfokus pada pengembangan intelektual dan spiritual,” katanya. Ia juga menggugah semangat para mahasiswa untuk berperan aktif di tengah masyarakat serta berkontribusi dalam setiap bidang kehidupan.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh universitas, di mana UMMAT kini berada di posisi 10 besar perguruan tinggi terbaik di wilayah Bali Nusra dan menduduki peringkat pertama untuk Perguruan Tinggi Swasta di Nusa Tenggara. “Ini adalah pencapaian yang sangat membanggakan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di UMMAT, agar mampu mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing,” ujarnya.

Tidak hanya mahasiswa dalam negeri, UMMAT tahun ini juga kedatangan dua mahasiswa asing yang berasal dari luar negeri. Keduanya akan mengambil program studi di Ekonomi Syariah dan Administrasi Bisnis. Selain itu, salah satu mahasiswa UMMAT terpilih untuk mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan akan melanjutkan studinya di Italia. “Program KKN Internasional di Malaysia juga sudah sering kita laksanakan, dan terus menjadi bagian dari pengembangan kompetensi mahasiswa kami,” tambahnya.

Dalam pesannya kepada mahasiswa baru, Rektor UMMAT mendorong mereka untuk memanfaatkan waktu di bangku perkuliahan dengan baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat. “Belajarlah dengan penuh semangat, rajin, dan sungguh-sungguh. Jadikan masa studi ini sebagai bekal untuk masa depan yang cemerlang. Kami ingin mahasiswa UMMAT menjadi pribadi yang unggul, baik di tingkat akademis maupun sosial,” ujar Rektor dengan penuh semangat.

Setelah rangkaian acara pembukaan, mahasiswa baru diarahkan menuju ruangan kafilah masing-masing untuk melanjutkan kegiatan dengan menerima materi-materi pendukung. Kegiatan PKKMB ini diharapkan mampu menjadi langkah awal yang kuat bagi mahasiswa baru untuk mengenal lebih dalam tentang UMMAT, nilai-nilai keislaman, dan semangat inovasi yang dikedepankan oleh kampus.

Dengan semangat kebersamaan dan antusiasme yang tinggi, PKKMB 2024 ini diharapkan menjadi ajang yang tak terlupakan bagi para mahasiswa baru dalam memulai perjalanan akademis mereka di UMMAT (HUMAS UMMAT).

UMMAT SUKSES SELENGGARAKAN RAKERNAS ASDIP PTKI DAN KONFERENSI INTERNASIONAL, PENGUATAN FONDASI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

UMMAT SUKSES SELENGGARAKAN RAKERNAS ASDIP PTKI DAN KONFERENSI INTERNASIONAL, PENGUATAN FONDASI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) berhasil menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Dosen Ilmu Perpustakaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (ASDIP PTKI) dan konferensi internasional bertajuk “Strengthening the Foundation of Library and Information Science” pada 13-15 September 2024 di Hotel Jayakarta, Lombok. Acara ini dihadiri oleh para ahli dan praktisi ilmu perpustakaan dari berbagai penjuru Indonesia serta internasional, menjadikannya salah satu perhelatan bergengsi di bidang ilmu perpustakaan tahun ini.

Gubernur NTB yang diwakili oleh Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB, H. Amir Anwar, M.Pd., membuka kegiatan dan menyampaikan mengenai pentingnya peran pustakawan dalam meningkatkan literasi di Indonesia. Menurutnya, profesi pustakawan harus terus diperkuat melalui jalur pendidikan dan pengembangan kompetensi. “Pustakawan bukan hanya pengelola buku, tapi penjaga garda depan literasi dan pengetahuan. Pemerintah sangat mendukung adanya peningkatan formasi pustakawan yang berasal dari alumni program studi Ilmu Perpustakaan,” ucapnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya Rakernas dan konferensi internasional ini. Ia menyampaikan bahwa acara ini merupakan wujud kontribusi nyata UMMAT dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di bidang perpustakaan. “Kami bangga menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat ilmu perpustakaan di Indonesia. Semoga hasil dari pertemuan ini bisa berdampak positif bagi dunia perpustakaan di masa depan,” ungkapnya.

Konferensi internasional ini menghadirkan narasumber ternama, antara lain Prof. Dr. Sulistyo Basuki, yang merupakan pakar perpustakaan Indonesia, Prof. Ts. Dr. Roziya Abu dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, serta Putu Laxman Pendit, Ph.D., seorang akademisi sekaligus Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia dan Sekretaris Museum Seni Indonesia di Melbourne, Australia.

Tema konferensi “Strengthening the Foundation of Library and Information Science” menjadi fokus utama dalam pembahasan para akademisi dan praktisi. Mereka menekankan pentingnya membangun dasar-dasar ilmu perpustakaan yang kuat untuk menghadapi tantangan era digital. Prof. Dr. Nurdin Laugu, M.A., Ketua ASDIP PTKI, mengungkapkan bahwa penguatan fondasi ilmu perpustakaan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa lulusan program studi perpustakaan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Pustakawan saat ini tidak hanya berurusan dengan buku fisik, tapi juga harus mampu mengelola informasi digital dan teknologi perpustakaan yang terus berkembang. Oleh karena itu, kami mendorong adanya formasi pustakawan dari alumni program studi perpustakaan yang kompeten,” katanya.

Selama konferensi, berbagai topik dibahas, mulai dari perkembangan perpustakaan digital, peran pustakawan dalam pendidikan, hingga bagaimana perpustakaan dapat menjadi pusat sumber daya informasi yang inklusif bagi masyarakat. Para narasumber juga menyoroti pentingnya kolaborasi antarnegara dalam pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi.

Salah satu hasil penting dari Rakernas ini adalah sejumlah rekomendasi yang diajukan oleh tim perumus, yang terdiri dari para ahli perpustakaan terkemuka, di antaranya Prof. Dr. Nurdin Laugu, M.A., Dr. Ismaya, S.IP., M.IP., Dr. Eni Amalia, M.Ag., Dr. Ida Farida, M.Lib., Dr. Tafrikhuddin, S.Ag., M.Pd., Nazarudin Musa, M.LIS., Ph.D., Dr. Ade Abdul Haq, M.Hum., dan Dr. Wiji Suwarno, M.Hum.

Rekomendasi tersebut antara lain:

1. Penghapusan jalur impassing untuk pengangkatan pustakawan di tingkat nasional maupun daerah, guna memastikan pustakawan yang diangkat memiliki kualifikasi akademik yang tepat.

2. Mendorong pembentukan formasi pustakawan dari alumni prodi Ilmu Perpustakaan atau program studi terkait, seperti Ilmu Perpustakaan dan Informasi atau Ilmu Perpustakaan Islam.

3. Penyelenggaraan pendidikan profesi pustakawan oleh pemerintah, sebagaimana profesi lain seperti dokter dan pengacara, untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pustakawan.

4. Pelatihan teknis perpustakaan yang diselenggarakan diharapkan tidak hanya untuk menjadikan kepala perpustakaan, tetapi lebih untuk meningkatkan kompetensi guru dalam membantu pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar.

Rekomendasi-rekomendasi ini diharapkan dapat memberikan arah yang jelas bagi pengembangan profesi pustakawan di Indonesia dan memastikan bahwa pustakawan di masa depan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan global.

Konferensi ini juga menjadi ajang untuk memperkuat kerja sama internasional di bidang perpustakaan. Prof. Ts. Dr. Roziya Abu dari UiTM Malaysia mengungkapkan bahwa perpustakaan di era digital memerlukan dukungan lintas negara, terutama dalam pengembangan teknologi dan manajemen informasi. “Kami berharap melalui kerja sama ini, kita dapat saling belajar dan berbagi inovasi dalam bidang perpustakaan, sehingga mampu menjawab tantangan global,” ungkapnya.

Selain itu, Putu Laxman Pendit, Ph.D., juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perpustakaan dan museum dalam menjaga warisan budaya melalui informasi digital. “Perpustakaan dan museum memiliki peran penting dalam melestarikan pengetahuan dan budaya. Dengan teknologi yang tepat, kita bisa membuka akses informasi yang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.

Dengan berakhirnya Rakernas ASDIP PTKI dan konferensi internasional ini, diharapkan para peserta dapat membawa pulang wawasan baru serta gagasan segar untuk terus mengembangkan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan di era digital. UMMAT sebagai tuan rumah pun berhasil mengukuhkan dirinya sebagai pusat pendidikan dan inovasi di kawasan Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).

Indrajitu Slot Indrajitu Slot Gacor Indrajitu Slot https://jepa.ub.ac.id/pages/indrajitu-slot/ https://industria.ub.ac.id/pages/indrajitu/ https://industria.ub.ac.id/ https://v2.api.uniku.ac.id/indrajitu/ https://mawartoto.web.melawikab.go.id/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/ayambet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/sateslot/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/megaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nagaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nasgorbet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/bimatoto/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/burungbet/ https://iaibali.or.id/ayambet/ https://iaibali.or.id/indrajitu/ https://iaibali.or.id/sateslot/ https://iaibali.or.id/megaforwin/