Mataram, 23 April 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk insan-insan akademis yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai keislaman melalui penyelenggaraan Opening Ceremony Program Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Mahasiswa, yang digelar oleh Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) UMMAT.
Program BTQ ini merupakan program tahunan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa semester 2 sebagai bagian dari pembinaan spiritual dan pembentukan karakter islami sejak dini di lingkungan perguruan tinggi. Tahun ini, jumlah peserta mengalami peningkatan signifikan, yakni sebanyak 1.835 mahasiswa yang terbagi ke dalam 53 kelompok. Setiap kelompok akan didampingi oleh satu tutor dan satu asisten tutor yang telah mendapatkan pelatihan khusus.
Ketua Panitia, Sahman, Z, M.H., menyampaikan bahwa program ini tidak sekadar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an semata, melainkan juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur Al-Qur’an dalam kehidupan mahasiswa.
“Program ini diawali dengan placement test untuk mengidentifikasi kemampuan awal mahasiswa dalam membaca Al-Qur’an. Mereka yang telah memenuhi standar kelulusan seperti kelancaran bacaan, ketepatan tajwid, dan penguasaan dasar-dasar hukum bacaan, cukup mengikuti pembinaan hingga pertemuan kedua dan akan langsung diberikan sertifikat. Sementara mahasiswa yang belum memenuhi standar tersebut, akan mengikuti pembinaan hingga 12 pertemuan,” jelas Sahman.
Lebih lanjut, Sahman menekankan bahwa program BTQ ini merupakan bagian dari upaya UMMAT untuk membangun generasi muda yang tidak hanya melek sains dan teknologi, tetapi juga memiliki dasar spiritual yang kokoh. Menurutnya, mahasiswa UMMAT sebagai calon pemimpin masa depan harus memiliki kompetensi holistik yang mencakup aspek intelektual, emosional, dan spiritual.
Sementara itu, Kepala LP3IK UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa program BTQ sejatinya telah dirancang sejak akhir Februari lalu. Namun karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan libur panjang Idulfitri, pelaksanaannya dijadwalkan ulang setelah libur.
“Kami ingin memastikan bahwa pelaksanaan program tetap optimal meskipun waktunya bergeser. Tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas pembinaan, para mentor yang telah kami siapkan diharapkan dapat mendampingi mahasiswa secara maksimal. Para mahasiswa akan mendapatkan materi pembelajaran Al-Qur’an secara teoritis dan praktis dengan panduan buku yang telah disusun oleh LP3IK,” terang Anugerah.
Dalam paparannya, Anugerah juga mengutip sabda Rasulullah SAW: “Khairukum man ta’allamal Qur’ana wa ‘allamahu” yang artinya sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. Ia menekankan bahwa nilai ini bersifat universal bagi semua disiplin ilmu.
“Mau dari Teknik, FIK, FISIPOL, FAPERTA, FKIP, FAI, atau Hukum, semua mahasiswa UMMAT harus menyadari bahwa menjadi insan Qur’ani adalah identitas utama yang harus dibangun sejak dini. Program BTQ bukan sekadar formalitas akademik, tapi bagian dari dharma keempat Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yakni pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tambahnya.
Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., menegaskan bahwa program BTQ ini adalah salah satu program strategis universitas untuk memastikan seluruh lulusannya memiliki kemampuan dasar dalam membaca Al-Qur’an.
“Sebagai pimpinan universitas, kami ingin memastikan bahwa ketika mahasiswa lulus dari UMMAT, mereka tidak hanya menguasai ilmu akademik, tetapi juga telah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. Hal ini sangat membantu dalam pemahaman mata kuliah AIK dan menumbuhkan kesadaran spiritual dalam kehidupan kampus,” ujar Asmawati.
Lebih jauh, Asmawati menyampaikan bahwa kehadiran program BTQ ini sejalan dengan semangat UMMAT sebagai institusi pendidikan berbasis nilai-nilai Islam yang holistik.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, yang menyoroti pentingnya keterkaitan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan kecerdasan holistik manusia. “Catur dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah mencakup pengembangan intelektual, spiritual, sosial, dan profesional. Kemampuan membaca Al-Qur’an memiliki korelasi kuat dengan kecerdasan spiritual, yang secara ilmiah telah terbukti berdampak pada kesehatan emosional dan fisik. Ketenangan batin yang diperoleh dari membaca Al-Qur’an berkontribusi besar pada stabilitas psikologis. Bahkan, para penghafal Al-Qur’an cenderung lebih sehat secara menyeluruh,” ungkapnya.
Program BTQ UMMAT ini mendapat antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Mereka mengaku senang karena program ini dapat meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an yang sebelumnya masih terbatas. Selain itu, kegiatan ini dinilai sangat membantu mereka memahami nilai-nilai Islam dalam kehidupan kampus dan di masa depan sebagai generasi penerus umat.
Dengan terlaksananya Opening Ceremony ini, UMMAT menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga mencetak generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan umat (HUMAS UMMAT).
Mataram, 22 April 2025 – Komitmen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam mengembangkan kapasitas akademik dan kolaborasi internasional kembali ditunjukkan lewat suksesnya penyelenggaraan 2nd International Seminar on Student Research in Education, Science, and Technology. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa Kelas Riset FKIP UMMAT Angkatan 4 dan diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom.
Dengan mengusung tema “Deep Learning in Science, Technology, and Language Education: Transforming Teaching, Learning, and Research,” seminar ini menjadi ajang berbagi gagasan dan hasil penelitian dari para mahasiswa serta akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri. Tema ini dipilih sebagai refleksi dari kemajuan teknologi dan pentingnya pendekatan deep learning dalam mendukung transformasi pendidikan di era digital.
Empat pembicara utama dari tiga negara dihadirkan dalam seminar ini, yakni: Dy Outdom dari Royal University of Phnom Penh, Kamboja, Zulfa Arsita Aulia dari Universitas Bina Bangsa, Indonesia, Inamullah Abid dari Sayed Jamaluddin Afghani University, Afghanistan, dan Chinta Shaqila dari Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia.
Acara ini diikuti oleh 116 peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan beberapa peserta dari luar negeri, seperti Malaysia, yang menambah nuansa internasional serta memperkaya diskusi lintas budaya dan akademik.
Ketua panitia, Taufik Ibrahim, mahasiswa Kelas Riset Angkatan IV Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme peserta dan keberhasilan panitia dalam menyelenggarakan acara berskala internasional ini. “Kami sangat bangga bisa kembali menyelenggarakan seminar internasional ini. Kegiatan ini menjadi ruang berbagi ide, inovasi, dan hasil riset mahasiswa yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan, sains, dan teknologi. Harapannya, ke depan mahasiswa Kelas Riset FKIP UMMAT terus bersemangat untuk aktif dalam forum-forum ilmiah baik nasional maupun internasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Taufik juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan seminar ini bukan hanya ajang eksistensi, melainkan juga sebagai bukti bahwa mahasiswa S1 mampu berada di panggung akademik global dengan percaya diri dan kompetensi yang baik.
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mahasiswa dan dosen pembimbing yang telah bekerja keras dalam menyukseskan seminar ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini harus terus didukung karena memiliki pengaruh positif terhadap pengembangan kualitas mahasiswa, sekaligus mendongkrak akreditasi fakultas dan universitas.
“Saya melihat mahasiswa UMMAT sangat percaya diri dan tidak kalah dengan mahasiswa dari kampus-kampus besar lainnya. Ini adalah seminar internasional kedua yang mereka selenggarakan, dan saya melihat kualitasnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Publikasi seminar ini juga berskala internasional, sesuatu yang masih sangat jarang dilakukan oleh mahasiswa S1. Ini menjadi prestasi yang membanggakan dan harus terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ungkapnya.
Dr. Nizaar juga menambahkan bahwa pihak fakultas dan universitas perlu memberikan perhatian lebih dalam bentuk dukungan pendanaan dan fasilitasi riset agar mahasiswa maupun dosen semakin termotivasi untuk aktif dalam publikasi ilmiah dan kegiatan akademik tingkat internasional.
Selain sesi pemaparan materi oleh narasumber utama, seminar ini juga menampilkan presentasi hasil penelitian dari para mahasiswa Kelas Riset FKIP UMMAT dan peserta dari kampus lain. Ragam topik yang dibahas meliputi teknologi dalam pendidikan bahasa, pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa, pendekatan berbasis STEAM, hingga integrasi nilai-nilai lokal dalam kurikulum.
Kegiatan ini tidak hanya menegaskan eksistensi FKIP UMMAT dalam dunia akademik internasional, tetapi juga menjadi wahana pembelajaran nyata bagi mahasiswa dalam mengasah keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen kegiatan ilmiah.
Dengan keberhasilan ini, Kelas Riset FKIP UMMAT semakin menegaskan dirinya sebagai pionir dalam pengembangan riset mahasiswa di tingkat nasional maupun internasional. Semangat kolaboratif, inovatif, dan progresif yang ditunjukkan para mahasiswa menjadi bukti bahwa generasi muda UMMAT siap bersaing di era global berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (HUMAS UMMAT).
Mataram – Program Magister Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih akreditasi “Baik Sekali” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK). Pencapaian ini menjadi bukti nyata atas komitmen UMMAT dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang berkualitas serta mencetak lulusan yang kompeten dan berdaya saing.
Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Program Magister Pascasarjana UMMAT, Dr. Khairil Anwar, M.Pd.Si, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas pencapaian tersebut. Menurutnya, akreditasi “Baik Sekali” ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh pihak yang terlibat. “Akreditasi ini tidak hanya menjadi pengakuan atas kualitas pendidikan yang kami berikan, tetapi juga menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan mutu dalam setiap aspek pembelajaran,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (25/3/2025).
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi dan sinergi antara sivitas akademika UMMat, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan, serta dukungan kuat dari para alumni dan mitra kerja sama. Direktur Pascasarjana UMMat menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan buah dari upaya bersama yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Tak hanya Program Studi Pendidikan Dasar, Pascasarjana UMMat juga tengah bersiap menjalani proses re-akreditasi untuk Program Magister Hukum oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Diharapkan hasil yang diraih nantinya dapat semakin memperkuat posisi Pascasarjana UMMat sebagai institusi pendidikan tinggi unggulan di tingkat nasional.
Ke depan, Pascasarjana UMMAT berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan di berbagai bidang, baik dalam aspek akademik, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Fokus utama diarahkan pada pengembangan inovasi pembelajaran, penguatan jaringan kerja sama strategis, serta peningkatan kompetensi lulusan agar mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Dengan pencapaian ini, Pascasarjana UMMat optimis dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi kemajuan dunia pendidikan dan pembangunan masyarakat. Semoga raihan akreditasi “Baik Sekali” ini menjadi langkah awal menuju akreditasi yang lebih tinggi di masa mendatang (HUMAS UMMAT).
Mataram, 25 Februari 2025 – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Nurhamdi Said, mahasiswa Fakultas Hukum, berhasil meraih medali emas dalam ajang IPSI Lombok Timur Championship 2 yang berlangsung pada tanggal 19 hingga 21 Februari 2025 di Sport Hall Selong, Lombok Timur. Kompetisi bergengsi ini diikuti oleh 1.200 atlet dari berbagai daerah, menjadikannya salah satu ajang paling kompetitif di tingkat nasional.
Nurhamdi yang berasal dari Banyu Urip, Gerung, Lombok Barat, mengaku bahwa kemenangan ini merupakan hasil dari kerja keras dan semangat pantang menyerah. Setelah mengalami kegagalan di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara , ia menjadikan pengalaman tersebut sebagai motivasi untuk bangkit dan berjuang lebih maksimal.
“Tangan di kejuaraan ini sangat luar biasa. Kegagalan di PON sebelumnya menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan. Saya ingin menambah jam terbang agar lebih siap menghadapi ajang-ajang bergengsi di masa depan, terutama target saya untuk meraih medali emas di POMNAS 2025 dan PORPROV 2026,” ujar Nurhamdi.
Dalam kejuaraan ini, ia menunjukkan performa luar biasa dengan teknik dan strategi yang matang. Nurhamdi berhasil mengalahkan lawan-lawan tangguh yang juga berambisi merebut gelar juara. Keberhasilannya tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga membawa nama baik UMMAT di kancah olahraga nasional.
Selain prestasi individu, ajang ini juga menjadi pengalaman berharga bagi Nurhamdi untuk mengasah mental bertanding dan memahami pola permainan lawan. “Setiap pertandingan memberikan pelajaran baru. Saya terus belajar dari setiap lawan yang saya hadapi, memperbaiki kelemahan, dan meningkatkan strategi agar lebih siap di kompetisi berikutnya,” tambahnya.
Nurhamdi juga berharap agar kampus terus memberikan perhatian dan pembinaan terhadap prestasi mahasiswanya, baik di bidang akademik maupun non-akademik. “Untuk teman-teman pelajar, saya berpesan agar tetap konsisten dalam menjalankan hal-hal positif dan selalu semangat dalam mencapai impian,” pesannya.
Dukungan dari kampus, pelatih, serta rekan-rekan atlet menjadi faktor penting dalam perjalanan Nurhamdi menuju kemenangan. Ia mengapresiasi segala bentuk dukungan yang diberikan, baik dalam bentuk fasilitas latihan, motivasi, maupun kesempatan untuk mengikuti berbagai kejuaraan.
Keberhasilan Nurhamdi menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing di tingkat kompetisi yang lebih luas. Semoga prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berjuang dan mengharumkan nama universitas. Dengan semangat perjuangan yang tinggi, tidak menutup kemungkinan bahwa UMMAT akan melahirkan lebih banyak atlet berprestasi di masa mendatang (HUMAS UMMAT).
Mataram, 20 Februari 2025 – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan penuh semangat menyambut Delegasi University Sains Islam Malaysia (USIM) dalam rangka Global Islamic Outreach (GISO) 2025. Acara ini mengusung tema Implementation of Agreement Between USIM and Faculty of Islamic Studies UMMAT dan bertujuan untuk mempererat kerja sama akademik antara kedua institusi.
Dekan FAI UMMAT, H. Muhirdan, M. Si., menyampaikan rasa gembira atas kehadiran delegasi USIM. Beliau menjelaskan bahwa Malaysia dan Indonesia memiliki akar budaya yang sama, yakni rumpun Melayu, sehingga kerja sama yang terjalin harus terus diperkuat. “Bagaimana tradisi-tradisi akademik yang dibangun oleh USIM dan UMMAT, khususnya di FAI, harus saling mengenal. Dalam Al-Qur’an dijelaskan pentingnya kolaborasi, dan kita akan memperkuat MoU agar civitas akademika FAI UMMAT juga bisa berkunjung ke USIM,” ujarnya.
Sementara itu, Academic Supervisor USIM, Dr. Amiruddin Mohd Sobali, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan yang hangat dan penuh kekeluargaan. “Kami dari USIM, khususnya Fakultas Pengajian Al-Qur’an dan Sunnah, sangat mengapresiasi atas sambutan hangat UMMAT. Kegiatan ini tidak akan berhenti di sini, tetapi akan terus berlanjut di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah Al-Mujadalah:11, bahwaAllah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan. InsyaAllah, USIM dan UMMAT dapat saling bertukar ilmu untuk kemajuan universitas kita,”ungkapnya.
Dr. Amiruddin juga menambahkan bahwa ia terinspirasi oleh film Sang Pencerah, yang menceritakan perjuangan Muhammadiyah dalam dunia pendidikan. Menurutnya, film tersebut sangat relevan dalam membangun kesadaran mahasiswa untuk membawa perubahan dan inovasi di dunia akademik.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi Studi Tour yang membawa delegasi USIM berkeliling kampus UMMAT, memperkenalkan fasilitas akademik dan lingkungan belajar di universitas ini. Para delegasi mengunjungi berbagai ruang kuliah, perpustakaan, serta pusat kajian Islam yang ada di FAI UMMAT. Selain itu, delegasi juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para mahasiswa dan dosen UMMAT guna bertukar pandangan tentang berbagai aspek pendidikan Islam.
Dengan adanya GISO 2025 ini, diharapkan sinergi antara USIM dan UMMAT dapat semakin erat dalam bidang pendidikan Islam, riset, dan pengembangan akademik. Kedua institusi berkomitmen untuk terus menjalin kolaborasi melalui pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, serta program akademik yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan Islam di kawasan Asia Tenggara. Semangat kebersamaan yang terjalin dalam kegiatan ini menjadi langkah awal menuju kerja sama yang lebih produktif dan bermanfaat bagi umat Islam secara global (HUMAS UMMAT).
Kuripan, 19 Februari 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Dalam kegiatan bertajuk “Literasi Keuangan dan Potensi Desa” yang berlangsung di Kantor Camat Kuripan, Dr. Ibrahim, M.Sc., dosen UMMAT, memberikan wawasan mendalam terkait pemetaan potensi desa serta peran PCM Kuripan dalam mengoptimalkan sumber daya lokal untuk kesejahteraan masyarakat.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan keuangan serta menggali potensi ekonomi desa guna mendorong pembangunan berbasis lokal. Kegiatan diawali dengan laporan dari Ketua PCM Kuripan yang menegaskan pentingnya sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor keuangan dalam mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk lebih memahami pentingnya pengelolaan keuangan dan pemanfaatan potensi desa secara optimal,” ujarnya.
Camat Kuripan turut mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini dan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini guna memperdalam wawasan mereka tentang literasi keuangan serta potensi ekonomi desa. “Kami sangat mendukung program seperti ini, karena literasi keuangan adalah salah satu faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ungkapnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lombok Barat juga menekankan bahwa pembangunan desa harus berangkat dari pemahaman yang baik akan sumber daya yang dimiliki. “PCM Kuripan memiliki peran strategis dalam membantu masyarakat mengenali dan mengelola potensi desa. Kami berharap program ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” ujarnya sebelum secara resmi membuka acara.
Sesi pemaparan materi menghadirkan narasumber ahli di bidangnya. Dr. Ibrahim, M.Sc. dari UMMAT memberikan wawasan mengenai pemetaan potensi desa serta strategi optimalisasi sumber daya lokal. “Setiap desa memiliki potensi unik yang harus dipetakan dan dikembangkan secara strategis. Dengan pendekatan berbasis data, kita bisa menciptakan model ekonomi desa yang berkelanjutan,” jelasnya.
Perwakilan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang NTB, Artha, yang membahas literasi keuangan melalui investasi di bursa efek. Peserta diberikan pemahaman mengenai mekanisme pasar modal dan manfaatnya sebagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. “Investasi di pasar modal bukan hanya untuk kalangan tertentu. Masyarakat desa juga bisa memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” katanya.
Perwakilan dari Sekuritas BRI, Andi, melengkapi sesi diskusi dengan membahas pemahaman dasar mengenai investasi keuangan. Ia menyoroti pentingnya perencanaan investasi yang tepat guna mengelola keuangan secara lebih efektif dan produktif. “Banyak masyarakat masih takut berinvestasi karena kurangnya pemahaman. Oleh karena itu, edukasi seperti ini sangat penting agar masyarakat dapat berinvestasi dengan aman dan terhindar dari investasi bodong,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Kuripan dapat lebih memahami pentingnya literasi keuangan serta mampu memanfaatkan potensi desa secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. PCM Kuripan dan BEI NTB berkomitmen untuk terus mendukung program-program edukasi serupa guna mewujudkan masyarakat yang lebih mandiri secara ekonomi. Dalam waktu dekat, PCM Kuripan juga berencana mengadakan pelatihan lanjutan yang lebih spesifik, seperti cara memulai usaha berbasis desa dan strategi investasi yang sesuai dengan karakter ekonomi lokal (HUMAS UMMAT).