Mataram, 21 Mei 2025 — Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang inovatif dan berdaya saing tinggi. Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Kuliah Pakar bertema “Membangun Spirit Enterpreneur Muda sebagai Pilar dan Ujung Tombak Pembangunan Daerah” yang dilaksanakan di Aula FISIPOL.
Kuliah Pakar ini menghadirkan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) NTB, Ismed Faturrahman, sebagai narasumber utama, dan diikuti oleh puluhan mahasiswa dari Program Studi Administrasi Bisnis. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias karena membahas isu yang sangat relevan dengan kebutuhan dan potensi mahasiswa masa kini: bagaimana membangun jiwa kewirausahaan sejak dini dan menjadikannya sebagai jalan alternatif membangun karier.
Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Sulhan Hadi, SE., MM., menyampaikan bahwa kuliah pakar ini merupakan bagian dari upaya prodi dalam mendorong mahasiswa untuk tidak hanya berorientasi menjadi pencari kerja setelah lulus, tetapi menjadi pencipta lapangan kerja.
“Kami mengadakan kuliah pakar ini karena kami percaya bahwa anak muda memiliki potensi besar untuk menjadi pilar ekonomi bangsa. Hanya saja, selama ini belum banyak ruang yang benar-benar membina dan mengarahkan potensi tersebut. Oleh sebab itu, Prodi Administrasi Bisnis UMMAT mengambil inisiatif untuk menghadirkan HIPMI Perguruan Tinggi (HIPMI PT), sebagai salah satu langkah konkret membangun kultur enterpreneur di kalangan mahasiswa,” ungkap Sulhan.
Lebih lanjut, Sulhan mengungkapkan bahwa UMMAT berkomitmen menjadi pionir pembentukan HIPMI PT di NTB, dan mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis akan menjadi pelopor terbentuknya organisasi tersebut di kampus.
“HIPMI PT ini adalah wadah yang keanggotaannya terdiri dari mahasiswa. Harapan kami, mahasiswa setelah menyelesaikan kuliah tidak lagi terpaku mencari pekerjaan, tetapi mampu menciptakan peluang dan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain,” tambahnya.
Narasumber utama, Ismed Faturrahman, dalam materinya menggarisbawahi bahwa menjadi pengusaha bukan hanya tentang ide bisnis, tetapi lebih dari itu, menyangkut pembentukan karakter dan mental yang kuat. Ia memaparkan empat karakter utama yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha muda.
“Menjadi seorang pengusaha itu butuh mental. Yang pertama, mental petarung (fighter), yaitu tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Kedua, mental nekat, dalam artian berani mengambil risiko. Ketiga, mental pembelajar, karena dunia usaha itu sangat dinamis dan menuntut kita untuk terus berkembang. Dan terakhir, mental pantang menyerah. Jika keempat hal ini dimiliki, maka sebesar apapun tantangan, pasti kita akan menemukan jalan keluar,” jelas Ismed di hadapan para mahasiswa.
Ismed juga menyampaikan bahwa pembentukan HIPMI PT di UMMAT merupakan bagian dari program strategis HIPMI NTB untuk menanamkan nilai-nilai kewirausahaan di lingkungan perguruan tinggi.
“In syaa Allah, ke depan kita akan bangun HIPMI PT di UMMAT. Kami dari HIPMI NTB siap mendampingi mahasiswa agar berjiwa enterpreneur sejak dini. Kita harus mencetak generasi yang punya mental pemberani dan pendobrak,” ujarnya dengan tegas.
Sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung interaktif. Mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis, Rosa Safitri menyampaikan pertanyaan seputar strategi kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan pelaku usaha. “Bagaimana kami sebagai mahasiswa bisa membangun kolaborasi strategis yang kuat dengan pihak pemerintah dan pelaku usaha untuk mendukung pengembangan ide bisnis?” tanyanya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ismed menjelaskan bahwa kolaborasi dengan pemerintah dapat dibangun melalui pemahaman dan pemanfaatan regulasi yang ada. Sementara dengan pelaku usaha, mahasiswa perlu aktif membangun jejaring, mengikuti komunitas bisnis, dan tidak ragu menawarkan kolaborasi.
Sementara itu, mahasiswa lainnya, Muhammad Iksan menanyakan tentang akses permodalan bagi mahasiswa yang sudah siap menjalankan usaha. “Sebagai mahasiswa bisnis, kami butuh dukungan permodalan. Tapi sering kali, kami kesulitan karena terbentur teori tanpa implementasi nyata. Apakah ada solusi konkret untuk itu?”
Ismed menjawab bahwa akses modal bisa datang dari berbagai sumber, baik perbankan maupun non-perbankan, termasuk program pendanaan dari pemerintah daerah, inkubasi bisnis kampus, dan crowdfunding. Ia menekankan pentingnya mahasiswa untuk tidak hanya menunggu bantuan, tetapi juga proaktif mencari informasi dan menyusun proposal bisnis yang solid. (HUMAS UMMAT)
Mataram, 20 Mei 2025 — Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan daya saing lulusan melalui penguatan kerja sama internasional. Kali ini, melalui Kantor Urusan Internasional (KUI), UMMAT menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Penguatan Kerja Sama Program Kerja Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UMMAT dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Profesi Australia”. Kegiatan strategis ini menjadi momentum penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan diakui secara global.
Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern telah memberikan kontribusi besar dalam membangun bangsa melalui sektor pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. “Alhamdulillah, saat ini Muhammadiyah telah memiliki 172 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, 83 di antaranya merupakan Universitas, termasuk diantaranya UMMAT. Tujuan besar dari seluruh amal usaha ini adalah mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Masyarakat yang mandiri, berpengetahuan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Dr. Zaenuddin menegaskan bahwa UMMAT menargetkan diri untuk berdaya saing di tingkat ASEAN, dan kerja sama dalam bidang sertifikasi profesi internasional merupakan langkah strategis menuju tujuan tersebut.
Hadir sebagai mitra strategis dari Australia, Mr. Muhammad Saghir Ahmad memperkenalkan program pelatihan darurat yang dirancang secara khusus oleh The Victorian College of Training and Development Pty Ltd (VCTD) Australian People Management Institute. VCTD merupakan sebuah Registered Training Organization (RTO No. 45114) yang telah memiliki reputasi internasional dalam menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi yang berfokus pada kebutuhan industri dan tenaga kerja global.
Dalam paparannya, Mr. Saghir menjelaskan bahwa lembaga ini tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan teknis, tetapi juga pada peningkatan kualitas manajemen sumber daya manusia secara holistik, sesuai dengan standar terkini yang berlaku di Australia. Melalui kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi seperti UMMAT, program pelatihan ini diharapkan dapat memperluas akses masyarakat Indonesia terhadap pelatihan pertama bersertifikat internasional yang praktis, aplikatif, dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja masa kini.
Ia menambahkan bahwa Muhammadiyah dan UMMAT dipilih sebagai mitra kerja sama karena memiliki visi yang kuat dalam pengembangan kemanusiaan dan pendidikan. “Kami melihat Muhammadiyah tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai gerakan kemanusiaan. Visi ini sangat sejalan dengan misi lembaga kami,” ujarnya.
Adapun program pelatihan yang ditawarkan mencakup: Resusitasi Jantung Paru (RJP), Pertolongan Pertama Dasar, Pertolongan Pertama di Lingkungan Pendidikan dan Perawatan dan Pertolongan Pertama Tingkat Lanjut.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala LSP UMMAT, Assoc. Prof. Dr. Junaidin, M.Pd., yang hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa LSP merupakan lembaga pelaksana sertifikasi kompetensi kerja yang telah mendapat lisensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Lisensi ini adalah bentuk pengakuan dari BNSP bahwa LSP UMMAT berwenang untuk melaksanakan uji dan sertifikasi profesi di berbagai bidang. Dengan adanya kerja sama ini, kita akan melakukan sinkronisasi standar agar kompetensi yang diuji dan disertifikasi tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga internasional,” ungkap Dr. Junaidin.
Saat ini, LSP UMMAT menawarkan sembilan skema sertifikasi kompetensi, yaitu: Skema K3 Muda, Skema Pengolahan Data, Skema Laboran, Skema Pendidikan dan Pelatihan, Skema Uji Laboratorium, Skema Pangan, Skema Digital Marketing, Skema Konsultan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan Skema Pustakawan.
Dr. Junaidin optimistis bahwa kerja sama dengan lembaga sertifikasi Australia ini akan memperluas jangkauan pelatihan dan meningkatkan pengakuan atas sertifikasi yang dikeluarkan oleh UMMAT, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Sebagai penutup kegiatan, dilaksanakan prosesi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMMAT dan VCTD Australian People Management Institute. (HUMAS UMMAT)
Mataram, 22 April 2025 – Komitmen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam mengembangkan kapasitas akademik dan kolaborasi internasional kembali ditunjukkan lewat suksesnya penyelenggaraan 2nd International Seminar on Student Research in Education, Science, and Technology. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa Kelas Riset FKIP UMMAT Angkatan 4 dan diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom.
Dengan mengusung tema “Deep Learning in Science, Technology, and Language Education: Transforming Teaching, Learning, and Research,” seminar ini menjadi ajang berbagi gagasan dan hasil penelitian dari para mahasiswa serta akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri. Tema ini dipilih sebagai refleksi dari kemajuan teknologi dan pentingnya pendekatan deep learning dalam mendukung transformasi pendidikan di era digital.
Empat pembicara utama dari tiga negara dihadirkan dalam seminar ini, yakni: Dy Outdom dari Royal University of Phnom Penh, Kamboja, Zulfa Arsita Aulia dari Universitas Bina Bangsa, Indonesia, Inamullah Abid dari Sayed Jamaluddin Afghani University, Afghanistan, dan Chinta Shaqila dari Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia.
Acara ini diikuti oleh 116 peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan beberapa peserta dari luar negeri, seperti Malaysia, yang menambah nuansa internasional serta memperkaya diskusi lintas budaya dan akademik.
Ketua panitia, Taufik Ibrahim, mahasiswa Kelas Riset Angkatan IV Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme peserta dan keberhasilan panitia dalam menyelenggarakan acara berskala internasional ini. “Kami sangat bangga bisa kembali menyelenggarakan seminar internasional ini. Kegiatan ini menjadi ruang berbagi ide, inovasi, dan hasil riset mahasiswa yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan, sains, dan teknologi. Harapannya, ke depan mahasiswa Kelas Riset FKIP UMMAT terus bersemangat untuk aktif dalam forum-forum ilmiah baik nasional maupun internasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Taufik juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan seminar ini bukan hanya ajang eksistensi, melainkan juga sebagai bukti bahwa mahasiswa S1 mampu berada di panggung akademik global dengan percaya diri dan kompetensi yang baik.
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mahasiswa dan dosen pembimbing yang telah bekerja keras dalam menyukseskan seminar ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini harus terus didukung karena memiliki pengaruh positif terhadap pengembangan kualitas mahasiswa, sekaligus mendongkrak akreditasi fakultas dan universitas.
“Saya melihat mahasiswa UMMAT sangat percaya diri dan tidak kalah dengan mahasiswa dari kampus-kampus besar lainnya. Ini adalah seminar internasional kedua yang mereka selenggarakan, dan saya melihat kualitasnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Publikasi seminar ini juga berskala internasional, sesuatu yang masih sangat jarang dilakukan oleh mahasiswa S1. Ini menjadi prestasi yang membanggakan dan harus terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ungkapnya.
Dr. Nizaar juga menambahkan bahwa pihak fakultas dan universitas perlu memberikan perhatian lebih dalam bentuk dukungan pendanaan dan fasilitasi riset agar mahasiswa maupun dosen semakin termotivasi untuk aktif dalam publikasi ilmiah dan kegiatan akademik tingkat internasional.
Selain sesi pemaparan materi oleh narasumber utama, seminar ini juga menampilkan presentasi hasil penelitian dari para mahasiswa Kelas Riset FKIP UMMAT dan peserta dari kampus lain. Ragam topik yang dibahas meliputi teknologi dalam pendidikan bahasa, pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa, pendekatan berbasis STEAM, hingga integrasi nilai-nilai lokal dalam kurikulum.
Kegiatan ini tidak hanya menegaskan eksistensi FKIP UMMAT dalam dunia akademik internasional, tetapi juga menjadi wahana pembelajaran nyata bagi mahasiswa dalam mengasah keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen kegiatan ilmiah.
Dengan keberhasilan ini, Kelas Riset FKIP UMMAT semakin menegaskan dirinya sebagai pionir dalam pengembangan riset mahasiswa di tingkat nasional maupun internasional. Semangat kolaboratif, inovatif, dan progresif yang ditunjukkan para mahasiswa menjadi bukti bahwa generasi muda UMMAT siap bersaing di era global berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (HUMAS UMMAT).
Mataram, 18 April 2025 – Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Auditorium Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), saat civitas akademika, pimpinan, tokoh masyarakat, dan mitra strategis berkumpul dalam kegiatan Halal Bihalal 1446 H. Acara ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi pasca-Ramadhan, tetapi juga menjadi panggung penting bagi UMMAT dalam mengumumkan berbagai capaian monumental dan langkah-langkah besar yang menandai kemajuan perguruan tinggi ini.
Acara berlangsung meriah dengan dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Prof. Dr. KH. M. Din Syamsuddin, MA., tokoh nasional dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah; Sekretaris Daerah NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si mewakili Gubernur NTB; Ketua Pimpinan Wikayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Dr. H. Falahuddin; Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Drs. H. Gulam Abas, M.Si; Pimpinan Bank Danamon Wilayah NTB, serta jajaran Mantan Rektor, Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, Dekan, Dosen, Mahasiswa, dan Mitra kerja sama.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kehadiran para tokoh dan undangan, serta menjelaskan bahwa Halal Bihalal ini bukan hanya sebagai bentuk perayaan spiritual, tetapi juga momen penguatan ukhuwah dan sinergi antar elemen UMMAT dan masyarakat luas.
Rektor menjelaskan, sebanyak 50 mahasiswa akan diterima pada angkatan perdana Fakultas Kedokteran UMMAT, dengan biaya pendidikan yang lebih terjangkau dibanding perguruan tinggi lain. Bahkan, kabar baik ini sudah menyebar luas hingga ke luar daerah, termasuk Pulau Jawa. Meski demikian, UMMAT tetap berkomitmen menjaga kualitas dan proses seleksi agar menghasilkan lulusan terbaik.
“Fakultas Kedokteran UMMAT hadir dengan komitmen menjaga mutu dan akreditasi. Sebab kualitas yang tidak terjaga akan berdampak pada kepercayaan publik. Alhamdulillah, saat ini UMMAT berada di posisi kedua di NTB dalam peringkat Webometrics,” ujar Rektor dengan bangga.
Ia menambahkan, UMMAT kini telah memiliki dua guru besar dan direncanakan akan bertambah dalam waktu dekat. Keberadaan Fakultas Kedokteran ini diyakini menjadi tonggak kemajuan baru bagi UMMAT, yang tetap menjaga stabilitas keuangan meskipun membuka program studi yang menuntut fasilitas dan sumber daya yang besar.
“Berkembangnya UMMAT tak lepas dari doa dan dukungan semua pihak, khususnya dari PWM, PDM, hingga ranting di seluruh NTB. Bahkan, saat ini UMMAT mulai diminati mahasiswa asing, ada 22 calon mahasiswa dari luar negeri yang sudah mendaftar. Ini adalah langkah menuju perguruan tinggi unggul,” tambah Rektor.
Menariknya, dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UMMAT dan Bank Danamon Wilayah NTB. Penandatanganan ini menjadi simbol kerja sama strategis dalam bidang penguatan layanan keuangan kampus, literasi keuangan mahasiswa, serta dukungan perbankan untuk pengembangan unit usaha dan program kewirausahaan berbasis teknologi yang digalakkan oleh UMMAT. “Kami menyambut baik sinergi ini, karena dunia pendidikan dan dunia keuangan harus berkolaborasi untuk membentuk generasi muda yang siap secara akademik dan finansial,” ujar perwakilan Bank Danamon.
Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M. Ag., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat dan progresif UMMAT dalam menghadirkan Fakultas Kedokteran. Ia menilai hadirnya fakultas tersebut sebagai jawaban atas kebutuhan tenaga medis berkualitas di NTB dan sebagai bukti nyata kiprah Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB atas dukungan administratif dan moril yang tak ternilai selama proses pendirian fakultas ini,” ungkapnya.
Tak lupa, Dr. Falahuddin juga mengingatkan pentingnya melestarikan tradisi Halal Bihalal sebagai budaya Muhammadiyah yang telah menjadi jembatan pemersatu umat. Ia menuturkan bahwa tradisi ini berakar dari semangat rekonsiliasi kebangsaan yang diperkenalkan oleh KH. Wahab Chasbullah dan diadopsi dalam praktik kenegaraan sejak era Presiden Soekarno.
Sekretaris Daerah NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaan atas kontribusi UMMAT dalam membangun peradaban pendidikan di NTB. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi mendukung penuh pengembangan UMMAT, khususnya pendirian Fakultas Kedokteran, karena sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di daerah.
Puncak acara diisi dengan tausiah kebangsaan dan keumatan dari Prof. Dr. KH. M. Din Syamsuddin, MA., dalam paparannya, beliau mengingatkan bahwa pendidikan tinggi Islam harus menjadi garda terdepan dalam memperkuat nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kebangsaan. “UMMAT harus menjadi pusat intelektual yang tidak hanya mencetak sarjana, tetapi juga membentuk manusia unggul dan berkarakter. Inilah tanggung jawab perguruan tinggi Muhammadiyah dalam membangun bangsa,” tegasnya.
Suasana semakin mengharukan saat memasuki sesi pelepasan jamaah haji dosen UMMAT. Para dosen yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini dilepas secara resmi oleh Ketua PWM NTB dan Rektor dengan doa dan harapan agar diberi kesehatan dan keselamatan. Pelepasan ini menjadi simbol penguatan spiritualitas di lingkungan akademik UMMAT, yang senantiasa menempatkan nilai-nilai agama sebagai fondasi utama dalam setiap langkah.
Acara ditutup dengan ramah tamah dan jabat tangan penuh kehangatan antar hadirin, yang menandai kuatnya semangat persaudaraan di lingkungan UMMAT. Kehadiran para tokoh nasional, pimpinan daerah, mitra strategis, serta civitas akademika menunjukkan bahwa UMMAT terus tumbuh menjadi perguruan tinggi yang dinamis, terbuka, dan progresif, siap menghadapi tantangan zaman sekaligus memperluas pengaruhnya di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.
Dengan langkah besar ini, UMMAT menegaskan diri sebagai kampus Islami yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga kokoh dalam jalinan ukhuwah, spiritualitas, dan kontribusi untuk umat dan bangsa (HUMAS UMMAT).
Mataram – Program Magister Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih akreditasi “Baik Sekali” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK). Pencapaian ini menjadi bukti nyata atas komitmen UMMAT dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang berkualitas serta mencetak lulusan yang kompeten dan berdaya saing.
Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Program Magister Pascasarjana UMMAT, Dr. Khairil Anwar, M.Pd.Si, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas pencapaian tersebut. Menurutnya, akreditasi “Baik Sekali” ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh pihak yang terlibat. “Akreditasi ini tidak hanya menjadi pengakuan atas kualitas pendidikan yang kami berikan, tetapi juga menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan mutu dalam setiap aspek pembelajaran,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (25/3/2025).
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi dan sinergi antara sivitas akademika UMMat, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan, serta dukungan kuat dari para alumni dan mitra kerja sama. Direktur Pascasarjana UMMat menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan buah dari upaya bersama yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Tak hanya Program Studi Pendidikan Dasar, Pascasarjana UMMat juga tengah bersiap menjalani proses re-akreditasi untuk Program Magister Hukum oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Diharapkan hasil yang diraih nantinya dapat semakin memperkuat posisi Pascasarjana UMMat sebagai institusi pendidikan tinggi unggulan di tingkat nasional.
Ke depan, Pascasarjana UMMAT berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan di berbagai bidang, baik dalam aspek akademik, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Fokus utama diarahkan pada pengembangan inovasi pembelajaran, penguatan jaringan kerja sama strategis, serta peningkatan kompetensi lulusan agar mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Dengan pencapaian ini, Pascasarjana UMMat optimis dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi kemajuan dunia pendidikan dan pembangunan masyarakat. Semoga raihan akreditasi “Baik Sekali” ini menjadi langkah awal menuju akreditasi yang lebih tinggi di masa mendatang (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Minwar Hadi, mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT, berhasil menjadi finalis dalam Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional cabang tahfizh Quran 10 juz yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Riau.
Ajang ini diikuti oleh 63 peserta dari berbagai daerah dan negara, termasuk Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Kamboja. Dari jumlah tersebut, hanya enam orang yang berhasil melaju ke babak final. Mereka terdiri dari satu peserta asal Malaysia, dua peserta dari Jawa Tengah, dua peserta dari Riau, dan satu peserta dari Nusa Tenggara Barat, yakni Minwar Hadi dari UMMAT. Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama UMMAT tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing di tingkat internasional dalam bidang tahfizh Quran.
Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Semoga dengan musabaqah seperti ini akan lahir kader-kader Islami yang mampu berkontribusi bagi agama, negara, dan masyarakat Indonesia. Keberhasilan ini juga membawa keberkahan bagi Universitas Muhammadiyah Mataram. Aamiin,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa dalam kompetisi ini UMMAT mengirimkan empat mahasiswa yang berpartisipasi dalam dua kategori, yaitu Hifzil Quran 20 juz dan 10 juz. “Dari empat mahasiswa yang mengikuti seleksi daring melalui Zoom Meeting, satu orang berhasil melaju ke babak final. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujarnya. Seleksi online telah berlangsung sejak 17 Maret 2025, sementara babak final akan diselenggarakan pada 21 Maret 2025 dan diakhiri dengan acara ramah tamah serta pengumuman pemenang pada 22 Maret 2025 mendatang.
Lebih lanjut, Muhammad Anugerah Arifin berharap bahwa prestasi mahasiswa UMMAT di bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) semakin meningkat. “Catur Dharma di PTMA, termasuk UMMAT, tidak hanya menekankan penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga mendorong prestasi mahasiswa di bidang AIK. Kami ingin semakin banyak mahasiswa UMMAT yang berprestasi dalam cabang seperti MHQ, tilawah, tartil, tahfizh, Musabaqah Karya Tulis Ilmiah (MKKI), karya tulis Alquran, syarhil Quran, dan lainnya,” jelasnya. Ke depan, LP3IK berkomitmen untuk melakukan pembinaan yang lebih intensif agar mahasiswa lebih siap bersaing dan meraih juara dalam kompetisi-kompetisi selanjutnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa UMMAT dalam ajang internasional ini. “Keberhasilan Minwar Hadi di MHQ Internasional menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam bidang AIK. Kami akan terus mendukung dan memberikan fasilitas terbaik agar prestasi mahasiswa semakin berkembang,” katanya.
Prestasi ini semakin memperkuat komitmen UMMAT dalam mencetak generasi unggul yang memiliki kecerdasan akademik, ketangguhan spiritual, dan moral yang kuat. Keikutsertaan mahasiswa dalam ajang MHQ Internasional ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk lebih giat dalam mengembangkan kemampuan mereka, baik dalam bidang akademik maupun religius. Ke depan, UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tak hanya berkompetensi di dunia profesional, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai Islam yang kokoh (HUMAS UMMAT).