Grand Launching Pembukaan Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Mataram Tahun Akademik 2025/2026

Grand Launching Pembukaan Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Mataram Tahun Akademik 2025/2026

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melaksanakan acara Grand Launching Pembukaan Pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025/2026 dengan meriah di Auditorium H. Anwar Ikraman (07/01). Acara ini menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan UMMAT kepada siswa dan guru dari SMA dan SMK di seluruh Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyambut hangat kehadiran tamu undangan, termasuk para guru dan siswa. Dalam pidatonya, beliau menegaskan kesiapan UMMAT dalam menyongsong era baru pendidikan yang lebih kompetitif dan berorientasi internasional.

“UMMAT berdiri pada tahun 1980 sekarang sudah berusia 44 tahun, sebuah usia yang matang. Dengan akreditasi prodi yang baik dan sistem pembelajaran yang unggul, kami siap mencetak generasi penerus yang kompeten. Melalui visi kami yang berdaya saing di kawasan ASEAN, kami terus mendorong mahasiswa untuk berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Rektor.

Lebih lanjut, beliau memaparkan berbagai pencapaian mahasiswa UMMAT, di antaranya : Mahasiswa Teknik yang berhasil mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di Spanyol selama satu semester, Mahasiswa PPKn yang menjalani program magang di Thailand, Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan yang melakukan praktik pembekuan di Taiwan.

Selain itu, alumni UMMAT juga telah menunjukkan kiprah luar biasa di berbagai bidang, termasuk di pemerintahan, swasta, dan wirausaha terlebih-lebih pendidikan. “Kami berharap siswa-siswa yang hadir di sini dapat bergabung dengan UMMAT. Kami akan membimbing dan melatih mereka, termasuk dalam penguasaan bahasa Inggris, sehingga mereka mampu bersaing secara global,” tambahnya.

Kepala UPT PPWA UMMAT, Titik Wahyuningsih, ST., MT., memberikan penjelasan mendalam tentang berbagai program beasiswa yang ditawarkan UMMAT, baik dari pemerintah maupun internal kampus. “UMMAT tidak hanya memberikan pendidikan berkualitas, tetapi juga memastikan akses pendidikan yang luas melalui berbagai beasiswa. Mulai dari beasiswa KIP Kuliah, beasiswa prestasi akademik, hingga bantuan pendidikan dari kampus untuk mahasiswa berprestasi,” ungkapnya.

Ia juga memaparkan pencapaian membanggakan mahasiswa UMMAT, seperti keberhasilan tim Abdidaya meraih Juara 3 Nasional dalam PPK Ormawa tahun lalu, membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing dengan universitas ternama seperti UGM dan ITB.

Titik Wahyuningsih menambahkan bahwa sistematika pendaftaran mahasiswa baru UMMAT kini semakin mudah melalui platform daring yang dirancang ramah pengguna. Acara ini berlangsung meriah dengan simbolis pemaduhan gong oleh Rektor UMMAT, disaksikan oleh seluruh tamu undangan. Pemaduhan gong ini menandai secara resmi dibukanya pendaftaran

Bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar, informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui laman resmi UMMAT di www.ummat.ac.id atau menghubungi Hotline UMMAT di nomor layanan resmi 0813-3763-3083. Jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung bersama UMMAT, kampus pilihan untuk masa depan yang gemilang (HUMAS UMMAT).

TANAMKAN JIWA SOLIDARITAS, MENTALITAS, DAN INTELEGENSI TINGGI UNTUK MASA DEPAN ORGANISASI; MAPALA UMMAT GELAR DIKLATSAR

TANAMKAN JIWA SOLIDARITAS, MENTALITAS, DAN INTELEGENSI TINGGI UNTUK MASA DEPAN ORGANISASI; MAPALA UMMAT GELAR DIKLATSAR

Mataram, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) XXX sebagai bagian dari program tahunan organisasi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang melalui seleksi ketat, dan 25 peserta dinyatakan lolos untuk mengikuti seluruh tahapan pelatihan. Mengusung tema “Menanamkan Jiwa Solidaritas, Mentalitas, dan Intelegensi Tinggi untuk Mencapai Tujuan MAPALA UMMAT,” kegiatan ini bertujuan membentuk anggota baru yang tangguh dan berkomitmen pada nilai-nilai luhur organisasi (06/12).

Diklatsar XXX ini dirancang tidak hanya untuk mengasah kemampuan fisik dan mental peserta, tetapi juga menanamkan nilai-nilai solidaritas sebagai dasar kebersamaan dalam organisasi. Ketua Panitia, Yuliana, menjelaskan bahwa pelatihan ini melibatkan berbagai sesi pendidikan, praktik di lapangan, serta pendalaman materi tentang nilai-nilai keorganisasian dan pecinta alam.

“Kami ingin memastikan bahwa peserta tidak hanya siap secara fisik tetapi juga memiliki jiwa solidaritas yang kuat untuk mendukung perjalanan mereka di MAPALA UMMAT,” ungkapnya.

Ketua Dewan Pengurus MAPALA UMMAT, Rizki Fauzi, menegaskan bahwa diklatsar adalah program wajib yang menjadi pijakan awal anggota baru dalam memahami visi, misi, dan tujuan organisasi.

“Organisasi adalah wadah pembelajaran. Ambil setiap pelajaran dari proses ini, bentuk mentalitas tinggi, dan kuatkan solidaritas agar kita bisa mewujudkan tujuan MAPALA UMMAT bersama-sama,” pesannya kepada para peserta.

Bahtiar, S.T., pendiri MAPALA UMMAT, turut hadir memberikan motivasi kepada para peserta dan pengurus. Ia menyampaikan rasa bangga karena organisasi yang didirikannya masih aktif dan terus berkembang hingga saat ini.

“MAPALA UMMAT telah melalui berbagai dinamika, tetapi yang membuat saya bangga adalah semangat pengurus untuk terus menjaga keberlanjutan organisasi. Saya juga mengapresiasi kolaborasi yang terjalin dengan para senior,” ujarnya.

Bahtiar juga berpesan agar diklatsar ini dijadikan momentum untuk membangun program-program yang berkelanjutan.“Jangan sampai setelah diklat ini selesai, semuanya hilang karena tidak ada program yang dijalankan. Wharm yang sudah teman-teman bangun harus dimanfaatkan secara maksimal, bukan hanya menjadi pajangan,” tambahnya.

Muslimin, M.Pd., selaku pembina MAPALA UMMAT, menekankan pentingnya membangun mentalitas, solidaritas, dan intelegensi sebagai tiga pilar utama dalam pengembangan generasi organisasi.

“Zaman sekarang, banyak mahasiswa yang mengalami keropos mental. Diklatsar ini adalah upaya untuk membentuk generasi MAPALA yang memiliki mental kuat, berani, dan mampu berpikir kritis. Ketiga hal ini menjadi modal penting dalam menghadapi gejolak masa depan,” jelasnya.

Menurutnya, pendidikan ini tidak hanya menciptakan anggota yang kompeten di lapangan, tetapi juga melahirkan individu yang memiliki karakter pemimpin dan mampu menjaga eksistensi organisasi di masa depan.

“Solidaritas adalah fondasi organisasi, tetapi itu saja tidak cukup. Dibutuhkan intelegensi dan kemampuan berpikir agar organisasi ini terus hidup dan berkembang,” tambahnya.

Melalui rangkaian kegiatan Diklatsar XXX ini, MAPALA UMMAT berharap dapat mencetak generasi baru yang siap menghadapi tantangan, baik di dalam maupun di luar organisasi. Peserta diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai yang ditanamkan selama diklatsar, sehingga dapat menjadi anggota yang berkontribusi aktif bagi keberlangsungan organisasi (HUMAS UMMAT).

TANAMKAN JIWA SOLIDARITAS, MENTALITAS, DAN INTELEGENSI TINGGI UNTUK MASA DEPAN ORGANISASI; MAPALA UMMAT GELAR DIKLATSAR

SEMARAK MILAD 112 MUHAMMADIYAH, REFLEKSI SEABAD LEBIH KIPRAH DAN KONTRIBUSI UNTUK BANGSA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Milad Muhammadiyah ke-112 dengan rangkaian kegiatan penuh semangat dan makna (27/11). Perayaan ini menjadi momentum refleksi atas kiprah Muhammadiyah selama lebih dari satu abad dalam membangun bangsa dan berkontribusi bagi umat, sesuai dengan tema “Hadirkan Kemakmuran untuk Semua”, Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT (02/12).

Acara ini tidak hanya dihadiri oleh jajaran pengurus Muhammadiyah dari tingkat ranting hingga pusat, tetapi juga berbagai tokoh penting di NTB, di antaranya Asisten 3 Setda Provinsi NTB, H. Wirawan, yang mewakili Pj. Gubernur NTB, serta Dr. Arif Jamali Muiz, Staf Khusus Wakil Menteri Dikdasmen. Kehadiran para tamu ini semakin memperkuat pesan penting dari perayaan Milad Muhammadiyah sebagai gerakan yang berperan besar dalam memajukan bangsa.

Milad 112 Muhammadiyah diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan penuh inspiratif yang menggugah semangat kebersamaan dan keberlanjutan, diantaranya Jalan Sehat : Kegiatan ini menjadi pembuka yang meriah dengan ratusan peserta dari berbagai kalangan, membawa semangat kebersamaan dan pola hidup sehat; Persembahan Tapak Suci oleh Siswa MBS UMMAT : Atraksi bela diri yang memukau ini menunjukkan nilai disiplin dan keberanian sebagai bagian dari pendidikan Muhammadiyah; Musikalisasi Puisi Hizbul Wathan (HW): Penampilan penuh kreativitas ini menyampaikan nilai-nilai perjuangan dan cinta tanah air dengan seni yang memikat; Pengukuhan Korps Muballigh Muhammadiyah NTB: Langkah strategis untuk memperkuat dakwah dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang berkemajuan di tengah masyarakat; Pemberian Penghargaan untuk Siswa Berprestasi: Penghargaan ini diberikan kepada siswa Madrasah Bertaraf Internasional Muhammadiyah Boarding School (MBS) UMMAT sebagai bentuk apresiasi dan motivasi untuk terus berprestasi serta Resepsi Akbar : Acara penutup ini menghadirkan momen kebersamaan bagi seluruh peserta yang hadir, sekaligus refleksi atas kontribusi Muhammadiyah bagi bangsa.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB, Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., menegaskan bahwa Milad ke-112 ini adalah wujud syukur sekaligus pengingat akan tanggung jawab besar Muhammadiyah untuk terus berkontribusi. “Muhammadiyah bukan hanya organisasi, tetapi sebuah gerakan yang berkomitmen menghadirkan perubahan dan manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

Asisten 3 Setda Provinsi NTB, H. Wirawan, yang mewakili Pj. Gubernur NTB, memberikan apresiasi khusus terhadap peran Muhammadiyah. “Muhammadiyah telah menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa ini. Dari fase awal perjuangan kemerdekaan hingga kini, Muhammadiyah selalu hadir dengan kontribusi nyata melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Wakil Majelis Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah, Dr. Lalu Muhammad Iqbal, M.Hub.Int., menyoroti peran Muhammadiyah di kancah global. Beliau menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak hanya aktif di ranah nasional, tetapi juga memiliki kontribusi nyata di tingkat internasional.

“Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai organisasi yang mampu membawa nilai-nilai Islam berkemajuan ke pentas dunia. Melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat, Muhammadiyah memberikan solusi terhadap berbagai tantangan global. Semangat ini menjadi modal besar untuk terus menginspirasi dan mendukung terciptanya kemakmuran yang berkeadilan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujarnya.

Beliau juga menekankan pentingnya penguatan kolaborasi internasional Muhammadiyah dalam menjawab tantangan globalisasi. “Di era yang semakin terhubung, Muhammadiyah memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam isu-isu global seperti perdamaian, pendidikan lintas budaya, dan pembangunan berkelanjutan. Inilah saatnya kita memperluas cakrawala dakwah dan kerja sama, sehingga Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi global,” tambahnya.

Dalam sesi pengajian kebangsaan, Dr. Arif Jamali Muiz, Staf Khusus Wakil Menteri Dikdasmen, memberikan perspektif tentang pentingnya pendidikan Muhammadiyah dalam membangun karakter bangsa. “Melalui amal usahanya, Muhammadiyah membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya soal transfer ilmu, tetapi juga pembangunan moral dan karakter bangsa yang kuat,” tegasnya.

Perjalanan panjang Muhammadiyah selama 112 tahun menjadi bukti nyata bagaimana gerakan ini mampu bertahan dan terus relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Milad ini menjadi ajang refleksi untuk memperkuat visi Muhammadiyah dalam menghadirkan kemakmuran bagi semua, sebagaimana tercermin dalam tema perayaan tahun ini.

Sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah, UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak generasi unggul yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik tetapi juga memiliki kepedulian sosial tinggi. “UMMAT adalah representasi dari semangat Muhammadiyah untuk terus memajukan pendidikan sebagai modal utama membangun bangsa,” ujar Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA.

Milad Muhammadiyah ke-112 ini menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk memajukan bangsa dan menghadirkan kemakmuran bukan hanya tugas masa lalu, tetapi juga tanggung jawab generasi sekarang dan mendatang. Muhammadiyah terus berkomitmen menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan bangsa menuju kemakmuran yang hakiki untuk semua (HUMAS UMMAT).

TANAMKAN JIWA SOLIDARITAS, MENTALITAS, DAN INTELEGENSI TINGGI UNTUK MASA DEPAN ORGANISASI; MAPALA UMMAT GELAR DIKLATSAR

UMMAT KOLABORASI DENGAN ISLAMIC RELIEF, PERKUAT PROGRAM PENGABDIAN KEMANUSIAAN DI WILAYAH NTB

Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali memperkuat komitmennya dalam bidang pengabdian kemanusiaan melalui kolaborasi strategis dengan Islamic Relief. Program Orphan Camp Inspire 2024, yang dilaksanakan pada 17 hingga 23 September 2024 di kampus UMMAT, menjadi salah satu inisiatif penting dalam memperkuat berbagai proyek pengabdian kemanusiaan, sekaligus membuka jalan untuk kolaborasi lebih lanjut dalam isu-isu strategis global, terutama di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dr. TGH. Zaenudin, M.Pd.I, menjelaskan bahwa program ini mencakup bantuan kepada masyarakat yang rentan, termasuk anak-anak yatim, serta peningkatan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi lokal. “Dengan memanfaatkan keahlian dan jaringan internasional dari Islamic Relief, UMMAT berharap setiap inisiatif yang dilaksanakan dapat memberikan dampak yang lebih luas dan signifikan,” ujar Dr. Zaenudin penuh semangat.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA, juga menyambut baik kolaborasi ini, sambil menekankan pentingnya sinergi dengan mitra global dalam menghadapi tantangan kemanusiaan yang kian kompleks. “Kolaborasi ini bukan hanya wujud tanggung jawab sosial, tapi juga langkah konkrit untuk menghadirkan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat. Dengan dukungan dari Islamic Relief, saya yakin program pengabdian UMMAT akan semakin masif kedepan dan memberikan dampak yang lebih luas,” ucap Rektor Abdul Wahab, sambil tersenyum bijak.

Kepala Kantor Urusan Internasional UMMAT menambahkan bahwa ke depan, UMMAT akan terus mengundang mitra-mitra internasional untuk terlibat di wilayah Nusa Tenggara Barat, sebagai bagian dari strategi memperluas jejaring global. “Tak mungkin lagi kita berdiri sendiri menghadapi tantangan dunia yang semakin rumit. Kita harus berlomba-lomba berkolaborasi, dalam mencari solusi bagi persoalan baik pada tingkat lokal, regional dan global. Dan UMMAT berkomitmen untuk berada di garis depan dalam upaya ini,” ungkapnya dengan penuh optimisme.

Kolaborasi ini menegaskan posisi UMMAT sebagai lembaga yang tak hanya bergerak di bidang akademik, tetapi juga mengambil peran aktif dalam pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di tingkat lokal dan global.

Dalam pertemuannya dengan Rektor UMMAT dan tim, Dr. Hany El-Banna, pendiri Islamic Relief, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dukungan UMMAT dalam menyukseskan program Islamic Relief. “Ke depannya, insyaallah, kita akan melanjutkan kerjasama ini dengan program-program yang lebih besar untuk memperkuat masa depan generasi kita,” ujarnya.

Islamic Relief yang berpusat di Birmingham, Inggris memiliki lebih dari 40 kantor di berbagai negara di seluruh dunia. Organisasi ini beroperasi di lebih dari 45 negara, memberikan bantuan kemanusiaan, program pembangunan, dan layanan sosial untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan (HUMAS UMMAT).

UMMAT TUAN RUMAH RAKORNAS AIK PTMA, MENYONGSONG TRANSFORMASI PENDIDIKAN DENGAN KEKUATAN AIK DI ERA MODERN

UMMAT TUAN RUMAH RAKORNAS AIK PTMA, MENYONGSONG TRANSFORMASI PENDIDIKAN DENGAN KEKUATAN AIK DI ERA MODERN

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) resmi menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Forum Pimpinan Bidang Al-Islam & Kemuhammadiyahan (AIK) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan Seminar Nasional yang mengusung tema “Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Tata Kelola AIK serta AIK sebagai Living Values dan Pendidikan AIK Multidisipliner”, Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam meningkatkan peran AIK dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari, The Jayakarta Hotel, Lombok (19/08/2024).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyambut hangat seluruh peserta dari berbagai PTMA di Indonesia. Ia memaparkan perkembangan terkini UMMAT, yang telah berdiri sejak tahun 1980 dan meluluskan lebih dari 25.000 mahasiswa. “UMMAT memiliki 7 fakultas dan 34 program studi, dengan tiga di antaranya telah terakreditasi unggul. Saat ini, jumlah mahasiswa UMMAT mencapai lebih dari 7.000”, jelasnya.

Lebih lanjut, Abdul Wahab menjelaskan berbagai kegiatan AIK yang rutin dilaksanakan di UMMAT, termasuk Baitul Arqam untuk mahasiswa, dosen, dan karyawan, sertifikasi Al-Qur’an, tahfizul Qur’an, pendidikan ulama Tarjih Muhammadiyah, dan kajian setiap hari Jumat. Ia juga menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian UMMAT yang berada di posisi kedua di NTB setelah Universitas Mataram (UNRAM) dalam persaingan antar perguruan tinggi Bali Nusra.

Ketua Forum Pimpinan AIK, Prof. Dr. Syamsudin Arifin, M.Si., mengungkapkan rasa bangganya terhadap UMMAT yang dipercaya menjadi tuan rumah RAKORNAS ini. “UMMAT mencerminkan semangat dan dinamika umat Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat, yang kaya akan tradisi keislaman dan budaya lokal. Pemilihan UMMAT sebagai lokasi acara ini sangatlah tepat, mengingat komitmennya dalam mengembangkan AIK di kalangan akademisi dan masyarakat”, takjubnya.

Ia juga berharap bahwa diskusi dan kegiatan yang berlangsung dalam forum ini tidak hanya akan menghasilkan gagasan dan kebijakan baru, tetapi juga mampu diterapkan secara konkret untuk memajukan AIK sebagai landasan pendidikan dan pembentukan karakter di lingkungan PTMA. “Saya yakin, dari Mataram ini akan muncul berbagai inovasi dan pendekatan baru yang dapat memperkaya praktik AIK di seluruh Indonesia”, tambahnya dengan penuh optimisme.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang, Prof. H. Achmad Jainuri, Ph.D., Ia menekankan bahwa Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bukan sekadar komponen kurikulum, melainkan menjadi roh yang harus menjiwai seluruh aspek kehidupan akademik di PTMA. “AIK harus menjadi dasar yang mengarahkan dan memotivasi setiap langkah dalam penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh PTMA”, jelasnya.

Prof. Achmad juga menekankan bahwa AIK memiliki peran strategis dalam membentuk identitas dan karakter lulusan PTMA. Menurutnya, AIK harus terintegrasi dalam seluruh proses pendidikan, mulai dari perencanaan kurikulum hingga pelaksanaan kegiatan akademik dan non-akademik. “Kita ingin memastikan bahwa AIK menjadi ruh yang menggerakkan setiap aktivitas di PTMA, sehingga lulusan kita tidak hanya unggul dalam kompetensi akademik, tetapi juga kuat dalam moral dan etika Islam”, tambahnya.

Lebih lanjut, Prof. Achmad berharap bahwa melalui kegiatan ini, PTMA dapat semakin memperkuat komitmennya dalam mengimplementasikan AIK secara lebih holistik dan menyeluruh. “Saya yakin, dengan adanya sinergi antara semua pihak, AIK akan menjadi fondasi yang kokoh bagi seluruh kegiatan akademik dan kemasyarakatan di PTMA, serta menjadi pembeda yang signifikan bagi lulusan kita di tengah persaingan global”, pungkasnya.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang, Prof. H. Achmad Jainuri, Ph.D., turut menyampaikan terima kasih kepada UMMAT dan para inisiator kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya AIK sebagai roh dan nilai yang menghidupi seluruh aspek pendidikan di PTMA. “Kita ingin AIK menjadi ruh yang menjiwai seluruh gerak akademik, penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat di PTMA”, harapnya.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd., juga menekankan bahwa Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) harus menjadi napas yang menghidupi setiap lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah. “AIK bukan hanya sekadar mata kuliah, tetapi sebuah prinsip hidup yang harus diinternalisasi oleh seluruh civitas akademika. Melalui forum ini, PT Muhammadiyah Aisyiyah dapat terus mengawal dan memastikan AIK menjadi ciri khas yang melekat pada setiap lulusan, sehingga lulusan PTMA memiliki keunikan tersendiri yang membedakan mereka dari lulusan perguruan tinggi lainnya”, ungkapnya. Dengan demikian, AIK diharapkan dapat menjadi identitas kuat yang tidak hanya dikenal di lingkungan internal Muhammadiyah, tetapi juga diakui secara luas oleh masyarakat.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, terhitung dari 19 s/d 21 Agustus 2024 diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, memperkuat AIK sebagai landasan dalam mengelola persyarikatan Muhammadiyah dan perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (HUMAS UMMAT).