SEMANGAT INOVASI UNTUK SDG’S, MAHASISWA UMMAT TOREHKAN PRESTASI DI AJANG KARYA TULIS NASIONAL

SEMANGAT INOVASI UNTUK SDG’S, MAHASISWA UMMAT TOREHKAN PRESTASI DI AJANG KARYA TULIS NASIONAL

Mataram, Prestasi membanggakan kembali diraih oleh dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Baiq Jannati Luklu’il Maknun dan Aminullah, dalam ajang Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) bertema “Strategi Inovasi Gen-Z dalam Mewujudkan SDGs 2030” yang diadakan di Universitas Mataram (UNRAM). Kompetisi yang berlangsung selama empat hari di Auditorium Abu Bakar UNRAM ini diikuti oleh 15 tim dari berbagai universi tas di Indonesia, dan kedua mahasiswa UMMAT berhasil meraih Juara Harapan II, sebuah capaian yang mengharumkan nama almamater di tingkat nasional (04/11).

Ajang LKTIN ini memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Rangkaian kegiatan dimulai dengan check-in hotel pada hari pertama, diikuti presentasi karya tulis ilmiah pada hari kedua, malam penganugerahan pada hari ketiga, dan ditutup dengan field trip bagi para finalis pada hari keempat. Kompetisi ini dirancang untuk menggali kreativitas generasi muda dalam menyusun strategi yang dapat mendukung SDGs 2030.

Baiq Jannati, mahasiswa asal Pesaut, Desa Sengkerang, Praya Timur, Lombok Tengah, menceritakan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya bersama Aminullah adalah waktu persiapan yang sangat terbatas. “Kami hanya memiliki lima hari untuk mempersiapkan segala keperluan lomba sejak mendaftar. Karena mepet, kami perlu bekerja ekstra keras untuk mengemas presentasi dan proposal ilmiah dengan baik, meskipun fasilitas pendukung yang kami miliki terbatas,” ungkapnya.

Aminullah, mahasiswa asal Dompu, juga menambahkan bahwa keterbatasan waktu dan sarana ini memacu mereka untuk berinovasi dalam waktu yang singkat. “Kami berusaha maksimal untuk menyusun strategi dan gagasan yang relevan dengan tema. Hasilnya, kami merasa sangat bangga bisa meraih Juara Harapan II dan membawa nama UMMAT di kancah nasional. Harapannya, ke depan, mahasiswa UMMAT bisa lebih didukung dengan sarana yang lebih memadai agar berprestasi lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Baiq Jannati maupun Aminullah menyampaikan harapan besar mereka untuk mahasiswa UMMAT agar lebih aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional. “Kami berharap mahasiswa UMMAT lebih berani untuk tampil dalam berbagai ajang, baik skala lokal maupun nasional. Setiap gagasan dan inovasi yang dikembangkan pasti akan mengharumkan nama kampus dan mengasah kemampuan mahasiswa itu sendiri,” tuturnya.

Aminullah menambahkan, “Masih banyak potensi di kalangan mahasiswa UMMAT yang belum tergali sepenuhnya. Kami berharap kampus bisa lebih mendukung, baik secara materi maupun non-materi. Terkadang, minimnya dana dan fasilitas membuat mahasiswa kesulitan untuk mewujudkan ide-ide kreatif mereka. Dukungan ini sangat penting agar UMMAT bisa mencetak lebih banyak prestasi yang membanggakan.” tambahnya.

Wakil Dekan II Fakultas Hukum UMMAT, Anis Prima Dewi, SH., MH., mengapresiasi semangat dan pencapaian mahasiswa yang berhasil mengharumkan nama fakultas di ajang nasional. Ia menjelaskan bahwa pihak fakultas terus memberikan bimbingan dan dukungan kepada mahasiswa yang berpartisipasi dalam berbagai kompetisi. “Kami di Fakultas Hukum berkomitmen untuk mendampingi mahasiswa dalam setiap proses bimbingan, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan kompetisi. Kami berharap bimbingan ini bisa memotivasi mahasiswa untuk terus berprestasi,” ujarnya.

Ia juga menyatakan harapan besarnya agar generasi mahasiswa UMMAT ke depan terus melanjutkan semangat prestasi ini. “Kami sangat bangga dengan pencapaian mereka. Mahasiswa yang baru diharapkan bisa mengikuti jejak kakak-kakaknya, bahkan hingga tingkat internasional nantinya. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing dan berinovasi,” tambahnya.

Dengan prestasi yang diraih oleh Baiq Jannati dan Aminullah dalam LKTIN ini, diharapkan akan semakin banyak mahasiswa UMMAT yang termotivasi untuk berpartisipasi dan mengembangkan ide-ide inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Dukungan dari pihak kampus akan menjadi modal penting agar mahasiswa dapat semakin berprestasi di berbagai ajang nasional dan internasional. Keikutsertaan dan kemenangan mereka membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki kualitas yang tidak kalah dengan perguruan tinggi lain, dan siap berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA FAI UMMAT BUKTIKAN KEUNGGULAN DI BIDANG SENI DAN AGAMA, SABET SEJUMLAH PRESTASI GEMILANG DI PORSENI INTERNASIONAL PTKIS VI

MAHASISWA FAI UMMAT BUKTIKAN KEUNGGULAN DI BIDANG SENI DAN AGAMA, SABET SEJUMLAH PRESTASI GEMILANG DI PORSENI INTERNASIONAL PTKIS VI

Solo, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) – kembali menorehkan prestasi cemerlang di kancah internasional. Pada ajang Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Internasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) VI yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta, lima mahasiswa FAI UMMAT berhasil meraih prestasi di tiga kategori lomba, menjadikan mereka sebagai kebanggaan kampus dan daerah (02 September 2024).

Prestasi tersebut di antaranya diraih oleh Wahyu Fahmi Arsyad, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, yang sukses meraih Juara II dalam Lomba Hifzul Qur’an. Wafa Olivia, juga dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab, memenangkan Juara Harapan III dalam Lomba Tilawatil Qur’an Putri. Sementara itu, tiga mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, yaitu Intan Tamara Madhini, Reni Astika, dan Astusi, berhasil merebut Juara II pada Lomba Film Pendek dengan karya berjudul “Kata Lana”.

Intan Tamara Madhini, produser film “Kata Lana”, lahir di Mataram pada 23 April 2003, bercerita tentang perjuangan timnya dalam menciptakan film ini. “Film tersebut mengangkat cerita tentang seorang anak bernama Lana yang tinggal bersama ayahnya setelah ibunya meninggal dunia. Lana memiliki impian besar untuk bisa membaca surat dari mendiang ibunya, namun keinginan tersebut sering kali ditolak oleh ayahnya. Lana akhirnya bertemu dengan seorang pemulung yang dengan sabar mengajarinya membaca, hingga ia berhasil membaca surat ibunya yang penuh dengan pesan moral”, tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa pesan moral utama dari film “Kata Lana” adalah bahwa kecerdasan bukan hanya soal nilai akademis, tapi juga soal karakter. “Belajar itu bisa di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja”, katanya. Intan berharap film ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, terutama dalam memberikan pendidikan yang inklusif dan merata bagi setiap anak.

Selain itu, ia juga menyampaikan harapannya agar film ini dapat membuka mata para pendidik bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk belajar, tanpa diskriminasi. “Saya berharap film ini bisa menjadi cerminan bagi para guru agar tidak memandang bulu dalam mengajar dan tidak membedakan antara siswa yang pintar atau kurang mampu secara akademis”, harapnya.

Reni Astika, sutradara film “Kata Lana”, lahir di Aik Bukak pada 23 Maret 2005, juga berbagi pengalaman tentang proses produksi film ini. Menurutnya, salah satu tantangan terbesar adalah ketika pada hari syuting, salah satu talent utama tiba-tiba tidak bisa hadir. “Kami harus segera mencari pengganti di lokasi dan beruntung kami menemukan talent yang cocok untuk memerankan karakter Lana,” ungkapnya.

Proses kreatif film ini dilakukan selama tiga hari pra-produksi, di mana tim secara kolektif menyusun ide cerita, konsep, dan skenario tanpa menduplikasi karya lain. Reni menambahkan bahwa soundtrack film tersebut juga merupakan karya original, di mana liriknya diambil dari puisi yang ia tulis sendiri. “Kami menggunakan teknologi AI untuk membantu menciptakan musik latar dengan puisi saya sebagai liriknya”, tambahnya dengan penuh bangga.

Film “Kata Lana” mengangkat isu pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) seperti di Lombok Utara, di mana akses internet dan pendidikan masih terbatas. Reni berharap film ini dapat membuka dialog tentang pentingnya memberikan perhatian lebih pada pendidikan di wilayah-wilayah tersebut.

Selain prestasi di bidang seni, Wahyu Fahmi Arsyad, mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, juga meraih Juara II dalam Lomba Hifzul Qur’an. Wahyu yang lahir di Mataram pada 17 Mei 2000, merasa sangat bersyukur atas prestasi yang diraihnya. “Alhamdulillah, ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Ia juga menegaskan bahwa prestasi ini menjadi motivasi baginya untuk terus mengembangkan kemampuan di masa mendatang. “Saya berharap bisa lebih mempersiapkan diri untuk kompetisi berikutnya dan mengasah potensi saya dalam hafalan Al-Qur’an,” katanya.

Dekan FAI UMMAT, Suwandi, S.Ag., M.Pd.I., mengungkapkan rasa bangganya terhadap para mahasiswa yang berhasil meraih prestasi di ajang PORSENI Internasional PTKIS VI. Ia menjelaskan bahwa FAI UMMAT mengirimkan 10 mahasiswa untuk berkompetisi dalam lima cabang lomba, yakni Hifzul Qur’an, Tilawatil Qur’an Putri, Tilawatil Qur’an Putra, Karya Ilmiah Alqur’an Putra, dan Lomba Film Pendek.

“Ini adalah pencapaian yang luar biasa, mengingat para pesaing berasal dari Pulau Jawa yang fasilitasnya jauh lebih lengkap, terutama untuk pembuatan film”, jelasnya. Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas medali perak yang berhasil diraih oleh mahasiswa FAI UMMAT. “Ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa FAI UMMAT mampu bersaing di tingkat internasional. Kami sangat bangga dan akan terus mendukung talenta mahasiswa kami untuk berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi bergengsi di masa depan”, tambahnya.

Ia juga berharap agar para mahasiswa terus meningkatkan persiapan untuk mengikuti kompetisi-kompetisi lainnya di masa mendatang. “Pada PORSENI berikutnya, FAI UMMAT akan lebih memaksimalkan persiapan sehingga dapat memenangkan lebih banyak kategori lomba yang tentunya akan mengharumkan nama UMMAT, tambahnya (HUMAS UMMAT).

Narmada Juara Umum Kejuaraan Tapak Suci Rektor Cup II UMMAT

Narmada Juara Umum Kejuaraan Tapak Suci Rektor Cup II UMMAT

Narmada Juara Umum Kejuaraan Tapak Suci Rektor Cup II universitas muhammadiyah mataram

Turun dengan kekuatan 28 atlet, Tapak Suci Putera Muhammadiyah Tanak Tepong Desa Peresak Kecamatan Narmada sukses menjadi jawara dalam Kejuaraan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah‘Rektor Cup II Universitas Muhammadiyah Mataram’, di Aula lantai I Universitas Muhammadiyah Mataram.

Narmada Juara Umum Kejuaraan Tapak Suci Rektor Cup II universitas muhammadiyah mataram

Tak tanggung-tanggung, dalam kejuaraan bergengsi antar pelajar Rektor Cup UMMAT, berhasil menyambut piala bergilir dan menjadi juara umum di 2 kategori kelompok umur. Yakni, kategori SD dan SMP, dengan jumlah total 13 piala, 6 Emas, 3 Perak dan 4 Perunggu.

Narmada Juara Umum Kejuaraan Tapak Suci Rektor Cup II universitas muhammadiyah mataram
”Alhamdulillah. Dengan raihan total 13 medali, tim Tapak Suci Putera Muhammadiyah Tanak Tepong Desa Peresak Kecamatan Narmada berhasil meraih juara umum ,” ujar Sang Ketua saepudin Ismail.

sedangkan juara lainnya adalah Ridho Ilham Albani, dinobatkan menjadi juara I tingkat Provinsi

Menurut Ridho, ada perasaan haru dan bangga setelah menyabet juara I tingkat Provinsi NTB, Apalagi ia bersama atlet lainnya berhasil menjadi juara umum, “bahagia setelah mendapat banyak piala Rektor Cup Universitas Muhammadiyah Mataram, walau badan terasa capek, mata mau terpejam, setelah enam hari enam malam berjuang dalam kejuaraan Rektor Cup UMMAT II 2017 tingkat Provinsi NTB” katanya bangga

 

UMMAT BAWA PULANG 2 EMAS DIAJANG TAEKWONDO FOR CHILDREN 2017

UMMAT BAWA PULANG 2 EMAS DIAJANG TAEKWONDO FOR CHILDREN 2017

Salah satu mahasiswa UMMAT peraih medali emas

Tim Taekwondo Universtas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) tampil membanggakan di Tournament Taekwondo for Children 2017. Dua orang mahasiswa Program Studi Tambang Fakultas Teknik berhasil menyumbangkan 2 medali emas untuk UMMAT, mereka adalah Raden Habibi dan Muhammad Bima Saputra dikelas Under 87 kg dan Under 74 kg di kategori Gold Medal Men Senior Kyorugi, sementara Wanda Saputra dan Haryati dari Program Studi Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian UMMAT harus puas dengan medali perak di kelas Gold Medal Senior Men Kyorugi Under 58 kg dan Silver Medal Female Senior Kyorugi Under 46 kg, sedangkan untuk kategori Silver Medal Female Senior Under 57 kg, Asza Wulandari dari prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UMMAT juga hanya bisa meraih meraih perak. Kejuaraan ini diselenggarakn di GOR Lila Buana Denpasar Bali dari tanggal 15-17 Desember 2017, kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara PBTI BALI, KONI Provinsi Bali, Universitas Udayana Bali, MOK’s & Asosiasi Sabuk Hitam Taekwondo Bali. Kompetisi diikuti oleh sekitar 245 orang (di semua kelas) dari berbagai dojang se-Indonesia. Di Kelas pemula, cadet dan kelas junior yang merupakan dojang binaan UMMAT dengan sebutan MU starckick juga berhasil meraih banyak penghargaan, antara lain emas, perak, dan perunggu. Menurut dosen pembina UKM Taekwondo, Hidayati, M.Hum menjelaskan bahwa sebenarnya anak-anak binaannya dapat meraih banyak emas termasuk kategori Female Senior U 57. Hanya saja, kondisi mereka sedang sakit dan juga kelelahan akibat perjalanan Lombok-Bali.

UMMAT MENYABET JUARA 1 FUTSAL CUP FAKULTAS PERTANIAN UNRAM KE-7

UMMAT MENYABET JUARA 1 FUTSAL CUP FAKULTAS PERTANIAN UNRAM KE-7

Foto kemenangan club Futsal UMMAT setelah penyerahan piala, di dampingi WR III UMMAT

Mataram, Ahad tanggal 20 Oktober 2017, Fakultas pertanian UNRAM menggelar lomba futsal antar perguruan tinggi se pulau Lombok. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bem Fakultas pertanian Unram untuk futsal cup ke-7 yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Kegiatan dilaksanakan di Gelanggang Pemuda dan diikuti oleh 32 club dari perguruan tinggi yang ada di Lombok. Komposisi para pemain futsal dari Club UMMAT merupakan mahasiswa pilihan dari berbagai fakultas, dan akhirnya dengan perjuangan dan kerja keras tim, UMMAT patut berbangga karena berhasil membawa pulang piala kemenangan sebagai juara 1 di ajang tersebut. Kemenangan tersebut diraih setelah Ummat berhasil mengalahkan club dari Universitas  Hamzanwadi, Pancor, Selong dengan skor 3-2 untuk Ummat di partai final. Ummat pun berhak menggondol piala juara dengan uang tunai Rp. 2.000.000 dan piagam penghargaan. Drs. Amil, M.M selaku WR 3 UMMAT, ketika di temui di kantornya, mengaku sangat bangga terhadap prestasi mahasiswanya. Beliau berharap, capaian ini akan terus menjadi motivasi positif untuk mahasiswa lain untuk terus berkarya dan mencetak prestasi di berbagai ajang kompetisi.

Matahari dari Pulau Seribu Masjid : Universitas Muhammadiyah Mataram

Matahari dari Pulau Seribu Masjid : Universitas Muhammadiyah Mataram

Salah satu universitas yang sedang naik daun di Lombok adalah Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Institusi pendidikan ini berdiri sejak tahun 1980 dan sekarang sudah memiliki 7 Fakultas dan 23 Program Studi. Serta, saat ini telah tercatat ada 7351 mahasiswa yang menempuh pendidikan di universitas ini. Mahasiswanya pun berasal dari berbagai daerah, seperti Bali, NTB, NTT dan beberapa daerah Indonesia Timur lainnya. Bahkan ada juga yang berasal dari Timor Timur, lho. UMMAT merupakan satu-satunya Universitas Swasta di NTB yang telah meraih akreditasi institusi B.

Beberapa Fakultas pun sudah unjuk gigi di masyarakat. Perlahan tapi pasti, kontribusi UMMAT nggak perlu diragukan lagi. Diantaranya adalah Fakultas Hukum yang memiliki program Bale Sangkep. Program ini ditujukan untuk memediasi masyarakat komunitas desa dalam menyampaikan inspirasinya dan sudah dilaksanakan di Desa Sintung dan Kekait. Selain itu, universitas ini juga bekerja sama dengan Asia Muslim Charity Foundation (AMCF). Makanya, kalau Sobat Kuntum mengambil prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) akan ada keringanan biaya berkat kerjasama dengan Yayasan ini.

Bagi alumni nggak perlu khawatir, karena sebelum lulus pun sudah ada perekrutan oleh beberapa instansi, baik Nasional maupun Internasional. Sebagaimana pemaparan Rena Aminwara selaku Wakil Rektor 1 UMMAT, “Mahasiswa kami setelah lulus langsung banyak yang direkrut dan kami juga menjalin kerjasama dengan beberapa instansi. Oleh karena itu, lulusan UMMAT setelah wisuda sudah bisa bekerja di beberapa instansi terkait.”

Kampus ini juga bekerja sama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan mencanangkan program untuk mengkaji Standar Nasional Indonesia (SNI). Harapannya, program ini akan meghasilkan SNI Corner yang menjadi pusat pengkajian berbagai hal. Salah satu objek kajiannya adalah pembuatan standar tentang destinasi pariwisata halal. Nah, oleh karena NTB adalah salah satu daerah dengan program wisata halal yang mendunia. SNI Corner ini juga yang berperan dalam mempertimbangkan apa saja yang ideal untuk pariwisata halal, seperti guide tour, makanan, tempat penginapan dan sebagainya.

Makanya, UMMAT ternyata sangat meyakinkan buat dijadikan rencana studi kamu di Lombok. Selamat belajar, Sob! (Dhila)

sumber: http://majalahkuntum.com/matahari-dari-pulau-seribu-masjid-universitas-muhammadiyah-mataram/