Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir sejarah dengan meraih enam penghargaan bergengsi pada ajang AWARD LLDIKTI Wilayah VIII, yang digelar pada 20 Desember 2024. Pencapaian ini menjadi bukti nyata atas dedikasi dan kerja keras UMMAT dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, baik di level regional maupun nasional (23/12).
Berikut adalah enam penghargaan yang berhasil diraih UMMAT, yakni (1). Perguruan Tinggi Swasta dengan Pencapaian Guru Besar Tahun 2024, yang menunjukkan komitmen UMMAT dalam mendukung peningkatan kualitas akademik dan profesionalisme para dosennya; (2). Partisipan Anugerah Kerjasama Diktisaintek Tahun 2024, sebagai apresiasi atas kontribusi UMMAT dalam pengembangan inovasi dan teknologi; (3). Perguruan Tinggi Swasta dengan Partisipasi Terbanyak II dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Tahun 2024, yang mencerminkan dukungan UMMAT terhadap pengembangan organisasi mahasiswa; (4). Perguruan Tinggi Swasta Partisipan Terbanyak dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Insentif Tahun 2024, yang menegaskan komitmen UMMAT dalam membina kreativitas dan inovasi mahasiswa; (5). Perguruan Tinggi Swasta dengan Partisipasi Terbanyak II dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 8 Bidang Tahun 2024, yang memperkuat posisi UMMAT sebagai kampus yang memprioritaskan kegiatan kreatif mahasiswa (6). Perguruan Tinggi Swasta dengan Pendanaan Hibah Penelitian Fundamental Regular Terbanyak Tahun 2024, sebagai pengakuan atas dedikasi UMMAT dalam mendukung penelitian berkualitas.
Wakil Rektor I UMMAT, Dr. Harry Irawan Johary, S. Hut., M. Si., mengungkapkan rasa syukur atas prestasi yang telah diraih. “Ini adalah hasil kerja keras seluruh civitas akademika UMMAT. Penghargaan ini merupakan refleksi dari upaya kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan,” ujarnya.
Namun, Dr. Harry juga mengingatkan bahwa penghargaan ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tantangan baru. “Kita masih berada di level menengah dalam Wilayah VIII. Masih banyak PTS di wilayah Bali yang lebih unggul, dan ini menjadi cerminan bahwa kita harus bekerja lebih keras lagi. Mulai sekarang, kita harus bergerak bersama untuk meningkatkan kualitas dan daya saing UMMAT,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM untuk menghadapi persaingan ke depan. “Saya yakin dengan potensi SDM yang kita miliki, kita bisa mencapai hasil yang lebih baik. Namun, kita juga harus terus waspada, karena PTS lain di NTB juga terus berkembang. Ini adalah momentum untuk introspeksi dan memperkuat strategi akademik ke depan,” tambahnya.
Keberhasilan UMMAT dalam meraih penghargaan ini tidak terlepas dari komitmen kampus dalam mendukung inovasi dan kolaborasi. Salah satu program yang menjadi unggulan adalah keterlibatan aktif dalam program PKM dan PPK Ormawa, yang bertujuan untuk membangun kapasitas mahasiswa dalam berorganisasi, berkreativitas, dan berinovasi.
Selain itu, UMMAT juga menunjukkan komitmennya dalam bidang penelitian dengan menjadi salah satu penerima pendanaan hibah penelitian fundamental terbanyak. Hal ini menunjukkan bahwa UMMAT tidak hanya fokus pada pengembangan mahasiswa, tetapi juga pada kontribusi nyata terhadap ilmu pengetahuan.
Sebagai bagian dari langkah strategis ke depan, Dr. Harry menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan institusi dan target akademik dosen. “Kebijakan yang kita buat harus terfokus pada pencapaian tujuan yang jelas. Peningkatan jumlah guru besar dan kualitas penelitian harus menjadi prioritas bersama,” jelasnya.
Dengan penghargaan yang telah diraih, UMMAT optimis untuk terus berkembang dan meningkatkan daya saingnya, tidak hanya di NTB, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional.
“Prestasi ini adalah milik kita bersama. Mari kita jadikan ini sebagai motivasi untuk terus berkarya, berinovasi, dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” tutup Dr. Harry.
Penghargaan dari LLDIKTI Wilayah VIII ini menjadi bukti nyata bahwa UMMAT adalah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga menjadi motor penggerak perubahan dan inovasi di dunia pendidikan (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan keunggulan mahasiswanya di tingkat nasional. Dalam Kompetisi Canva Tingkat Nasional yang digelar oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ifan Setiawan dan Supratman Jayadi, mahasiswa semester tujuh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi PPKn, berhasil mengukir prestasi gemilang (20/12).
Ifan Setiawan mencatatkan namanya sebagai Juara 1 di empat kategori sekaligus, yaitu Motion Video, Media Promosi, Watercolor Painting, dan Digital Painting, serta Juara 2 pada kategori Canvatar. Sementara itu, Supratman Jayadi membawa pulang tiga penghargaan dalam lomba desain Canva Batch 4, yakni sebagai Juara 2, Juara 3, dan Harapan 3.
Ifan Setiawan, mahasiswa asal Dompu, mengungkapkan bahwa perjalanannya menuju juara penuh dengan tantangan. Selain menghadapi lebih dari 200 peserta berbakat dari berbagai universitas di Indonesia, Ifan harus mengatasi kendala teknis dan tekanan waktu.
“Setiap desain yang saya buat harus memenuhi kriteria penilaian juri, yang sering kali memerlukan proses trial and error. Tekanan waktu dan koneksi internet yang tidak stabil menjadi hambatan tersendiri. Namun, saya selalu percaya bahwa tantangan adalah peluang untuk belajar dan berkembang,” tutur Ifan.
Dengan tekad yang kuat, Ifan mampu mengungguli peserta lain dan membuktikan kualitasnya. Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga mengharumkan nama UMMAT di kancah nasional.
Sedangkan Supratman Jayadi, mahasiswa asal Bajur, Labuapi, turut menorehkan prestasi di ajang yang sama. Dalam lomba desain Canva Batch 4 yang diikuti lebih dari 500 peserta, Supratman menghadapi tantangan besar, termasuk menjaga fokus selama kompetisi daring berlangsung selama dua pekan.
“Meskipun kesulitan fokus karena lomba berlangsung online, saya tetap berusaha maksimal dalam setiap desain yang saya buat. Kompetisi ini memberi saya pengalaman berharga untuk terus meningkatkan kualitas karya,” ujarnya.
Prestasi Ifan dan Supratman mendapat apresiasi besar dari pihak kampus. Dr. Muhammad Nizaar, M.Si., Dekan FKIP UMMAT, menyatakan bahwa kompetensi digital adalah kebutuhan utama di era pendidikan modern.
“Di zaman sekarang, guru tidak hanya harus cakap dalam mengajar, tetapi juga harus menguasai teknologi digital untuk mendukung pembelajaran. Saya berharap mahasiswa UMMAT semakin banyak berpartisipasi dalam lomba-lomba digital, karena keterampilan ini sangat penting untuk dunia kerja,” kata Dr. Nizaar.
Selain itu, Ifan dan Supratman memiliki harapan besar untuk mahasiswa dan kampus. Ifan berharap UMMAT terus menjadi tempat pengembangan diri mahasiswa, tidak hanya secara akademik tetapi juga secara personal. “Saya berharap setiap mahasiswa UMMAT dapat mengasah potensi terbaiknya dan siap bersaing di dunia kerja yang kompetitif,” ungkapnya.
Senada dengan Ifan, Supratman berharap kampus lebih memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keahlian di bidang masing-masing. “Semoga UMMAT terus mendukung mahasiswa agar dapat berkembang sesuai potensinya,” tambahnya.
Kompetisi ini juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus meningkatkan keterampilan digital. Sebagai ajang yang menuntut kreativitas tinggi dengan penggunaan aplikasi Canva, lomba ini membuktikan bahwa teknologi bisa dimanfaatkan secara optimal untuk berkarya.
Ifan dan Supratman menjadi contoh nyata bahwa semangat juang dan dedikasi dapat membawa hasil luar biasa. Prestasi mereka diharapkan dapat memotivasi mahasiswa UMMAT lainnya untuk terus berinovasi dan berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional (HUMAS UMMAT).
Mataram, Program Studi Manajemen Ritel Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa di sektor ritel. Melalui Kuliah Pakar bertema Transformasi Digital dalam Ritel : Strategi dan Implementasi, acara ini menghadirkan narasumber-narasumber ahli di bidangnya, termasuk dari Universiti Kuala Lumpur Business School, Malaysia (20/12).
Kuliah Pakar ini diisi oleh Dr. Arman Hj Ahmad, CMktr, CMILT, seorang Chartered Marketer dan Senior Lecturer dari Universiti Kuala Lumpur Business School, Malaysia. Selain itu, hadir pula Arie Murjono, S.E., M.M., People Development Manager PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk-NTB, serta Dr. Aryanti Dwiyani, S.Pt., M.Pd., Kabid Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Industri Dinas Perindustrian Provinsi NTB. Kehadiran mereka memberikan wawasan mendalam tentang strategi dan implementasi transformasi digital di sektor ritel.
Ketua Program Studi Manajemen Ritel, Nurul Hidayati Indra Ningsih, S.E., M.M., menyampaikan harapan besar terhadap acara ini. Ia menyebutkan bahwa transformasi digital adalah tantangan sekaligus peluang yang harus dimanfaatkan oleh semua pihak.
“Saya berharap dengan adanya kuliah pakar ini, semoga dapat menjadi langkah awal yang baik bagi semua kalangan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan di era digital saat ini. Semoga kuliah pakar ini juga menjadi inspirasi dan inovasi di masa yang akan datang”,tuturnya.
Dekan FISIPOL UMMAT, Dr. H. Muhammad Ali, M.Si., menekankan pentingnya penguasaan transformasi digital di tengah perkembangan era modern. Menurutnya, sumber daya manusia yang kompeten adalah kunci utama bagi kemajuan bangsa dan daerah.
“Di tengah era transformasi digital saat ini, semua kalangan diharapkan mampu menguasai perkembangan transformasi digital, karena sumber daya manusia menjadi hal yang mendasar bagi kemajuan bangsa maupun daerah”,ujarnya.
Acara ini diikuti oleh dosen dan mahasiswa, baik secara langsung maupun daring. Peserta yang hadir secara langsung menikmati interaksi dengan narasumber, sementara sesi daring dilakukan melalui platform Zoom, termasuk kehadiran Dr. Arman Hj Ahmad yang berpartisipasi secara virtual dari Malaysia.
Selain pemaparan materi, acara ini juga disertai dengan sesi tanya jawab interaktif. Mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan seputar implementasi transformasi digital dalam dunia kerja, tantangan di sektor ritel, hingga peluang inovasi yang dapat dikembangkan di masa depan. Narasumber dengan antusias memberikan jawaban dan solusi yang aplikatif, menciptakan suasana diskusi yang inspiratif (HUMAS UMMAT).
Mataram, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Fatri Saleh dan Husnul Khotimah, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih juara favorit dan pemenang hiburan dalam Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan secara daring oleh Tim Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa (JKM) yang diprakarsai oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI (19/12).
Kompetisi yang bertujuan membangun semangat persahabatan di era Society 5.0 ini diikuti oleh lebih dari 400 mahasiswa dari 76 universitas di seluruh Indonesia. Proses kompetisi terdiri dari beberapa tahap, mulai dari pendaftaran peserta dan pelatihan (18 Agustus – 20 November), pengumpulan materi (20 – 27 November), penilaian (28 November – 6 Desember), pengumuman finalis (9 Desember 2024), hingga pengumuman para pemenang pada 18 Desember 2024 kemarin.
Fatri Saleh, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), berhasil menjadi pemenang favorit untuk kategori esai jurnalistik. Dalam esainya yang berjudul “Mahasiswa se-NTT Mataram Gelar Aksi Galang Dana untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi: Semangat Gotong Royong untuk Kemanusiaan”.
Namun, perjalanan Fatri menuju prestasi ini tidaklah mudah. Ia mengakui bahwa tantangan terbesar yang dihadapinya adalah kurangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan menulisnya. “Saya sempat merasa tidak yakin dengan kemampuan yang saya miliki. Namun, dengan dukungan teman-teman, dosen, dan keyakinan untuk mencoba, saya mampu melewati rasa tidak percaya diri itu,” ujarnya.
Fatri juga menekankan pentingnya kompetisi ini dalam melatih keterampilan menulis sekaligus memperkuat semangat kebangsaan di kalangan mahasiswa. “Semoga kampus semakin sering mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan tingkat nasional maupun internasional. Hal ini penting untuk membentuk generasi muda yang kritis dan berjiwa kebangsaan,” tambahnya.
Di sisi lain, Husnul Khotimah, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), juga mencatatkan prestasi luar biasa sebagai pemenang hiburan untuk kategori foto jurnalistik. Karyanya yang bertema “Semangat Belajar di Tengah Keterbatasan Fasilitas” berhasil mencuri perhatian dewan juri dengan pesan kebangsaan yang kuat melalui visual.
Husnul mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapinya adalah keraguan terhadap kualitas hasil karyanya sendiri. “Saya sempat merasa tidak percaya diri dengan hasil foto yang saya kirimkan. Namun, saya berusaha untuk terus belajar dan memperbaiki diri dengan menerima masukan dari berbagai pihak,” ungkapnya.
Ia juga menyatakan bahwa kompetisi ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami pentingnya peran jurnalistik dalam membangun semangat kebangsaan. “Kompetisi seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill menulis dan berkarya. Saya berharap kampus selalu mendukung mahasiswa untuk mengikuti kegiatan semacam ini,” ujarnya.
Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024 merupakan bagian dari upaya BNPT RI untuk melibatkan generasi muda dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan. Dengan tema “Membangun Semangat Kebangsaan Lewat Karya di Era Society 5.0”, kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide, gagasan, dan kreativitas mereka dalam bentuk karya jurnalistik.
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Si., menyampaikan bahwa kompetensi digital sangat dibutuhkan untuk menjadi guru di era digital saat ini. “Kompetisi seperti ini sangat mendukung dan bermanfaat saat mengajar nanti. Harapannya, mahasiswa lebih banyak lagi yang mengeksplorasi lomba-lomba di bidang digital karena sebenarnya mahasiswa sekarang sudah banyak yang pandai menggunakan aplikasi-aplikasi pendukung pembelajaran,” ujarnya.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., turut memberikan apresiasi terhadap pencapaian Fatri dan Husnul. “Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk berkontribusi di tingkat nasional. Kami akan terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa agar dapat mengembangkan diri mereka secara maksimal,” ungkapnya.
Dengan semangat kebangsaan yang terus berkobar, Fatri dan Husnul membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya berkarya, tetapi juga membawa nama baik universitas di kancah nasional. Semoga prestasi ini menjadi awal dari banyak pencapaian lainnya yang menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya bagi bangsa dan negara (Humas UMMAT).
Mataram, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan, yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S-1 Kependidikan menjadi guru profesional, kembali mencatatkan momen bersejarah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) secara resmi mengukuhkan 117 mahasiswa PPG, terdiri dari 56 lulusan PPG Gelombang 2 Tahun 2023 dan 61 lulusan PPG Gelombang 1 Tahun 2024. Acara ini berlangsung dengan hikmat di hotel Aston, disaksikan oleh para pimpinan universitas, pimpinan fakultas, dosen, guru pamong, serta admin IT PPG (18/12).
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si., memberikan pesan mendalam kepada para lulusan agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, terus mengembangkan keterampilan, dan senantiasa menghargai jasa para dosen serta guru yang telah membimbing mereka selama proses pendidikan.
“Saya berharap para lulusan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, meningkatkan keterampilan diri, hingga tidak melupakan jasa para dosen dan guru yang telah mengajari,” ujarnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., juga menyampaikan harapannya kepada para lulusan. Beliau menekankan pentingnya kontribusi dalam membangun bangsa melalui sektor pendidikan. Ia mengajak para lulusan untuk memanfaatkan peluang seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebagai langkah awal untuk mengabdi kepada masyarakat.
“Saya berharap semoga lulusan ini bisa mengikuti PPPK hingga lulus, dan semoga lulusan ini mampu menyesuaikan diri dimanapun ditempatkan,” ungkapnya.
Selain itu, beliau juga mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam keberhasilan program PPG ini, termasuk tim dosen, guru pamong, dan admin IT, yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mendukung proses belajar mengajar.
Acara pengukuhan ini tidak hanya menjadi puncak perjalanan akademik bagi para mahasiswa, tetapi juga momen yang menandai kesiapan mereka untuk mengemban tugas sebagai pendidik yang profesional. Para lulusan langsung menerima sertifikat pendidik, sebagai tanda bahwa mereka telah memenuhi standar pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Salah satu lulusan, Rudy Siswamdi, S.Pd., Gr., mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Pengalaman belajar di PPG telah memberikan saya banyak pelajaran berharga. Saya merasa lebih siap untuk mengajar dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak didik saya di masa depan,” ujarnya penuh semangat.
Para lulusan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para dosen dan guru pamong yang telah membimbing mereka selama ini. Suasana haru terlihat ketika salah satu mahasiswa mewakili rekan-rekannya memberikan pidato perpisahan, mengenang perjalanan yang penuh perjuangan dan pembelajaran selama mengikuti program PPG.
Dengan pengukuhan ini, FKIP UMMAT kembali membuktikan komitmennya dalam mencetak tenaga pendidik yang unggul, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan dunia pendidikan di era globalisasi. Semoga para lulusan dapat terus menginspirasi dan menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa (HUMAS UMMAT).