21 Mahasiswa Terima Beasiswa Stimulan untuk Raih Prestasi Gemilang, Kolaborasi Hebat UMMAT dan PEMPROV NTB

21 Mahasiswa Terima Beasiswa Stimulan untuk Raih Prestasi Gemilang, Kolaborasi Hebat UMMAT dan PEMPROV NTB

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan dukungan nyata kepada mahasiswanya. Sebanyak 21 mahasiswa UMMAT terpilih menerima Beasiswa Stimulan Kerja Sama (BSK), yang merupakan hasil kolaborasi antara UMMAT dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB (30/12).

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin menyampaikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa yang berhasil meraih beasiswa ini dan memberikan motivasi agar mereka terus berprestasi. “Selamat kepada 21 mahasiswa yang terpilih sebagai penerima Beasiswa Stimulan Kerja Sama. Semoga program ini dapat meningkatkan semangat belajar dan produktivitas mahasiswa, sehingga mereka mampu bersaing dan meraih prestasi,” ujarnya.

Program BSK ini merupakan salah satu bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Beasiswa ini diberikan sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kepada mahasiswa yang telah menunjukkan prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan generasi muda NTB yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Dalam kesempatan tersebut, para penerima beasiswa mengungkapkan rasa syukur dan komitmennya untuk terus belajar dan berprestasi. Salah satu penerima, yang merupakan mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Iin Dwian Putri menyampaikan harapannya agar beasiswa ini dapat menjadi pendorong untuk mencapai cita-cita.

“Sebagai penerima Beasiswa Stimulan Kerja Sama, Saya sangat berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kualitas pendidikan saya. Beasiswa ini tidak hanya meringankan beban finansial, tetapi juga menjadi motivasi tambahan bagi saya untuk belajar lebih banyak dan berkontribusi positif di lingkungan kampus,” ungkapnya.

Selain dukungan finansial, beasiswa ini juga dianggap sebagai bentuk pengakuan terhadap potensi dan kerja keras mahasiswa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi mereka untuk terus berkembang, baik dalam bidang akademik maupun pengembangan diri.

Dr. Erwin juga menekankan pentingnya kolaborasi strategis antara UMMAT dan berbagai pihak eksternal untuk membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa.

“Kami berkomitmen menghadirkan program-program pengembangan mahasiswa, baik melalui beasiswa maupun pelatihan lainnya. Kerja sama dengan BRIDA NTB ini adalah salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan di NTB. Semoga sinergi ini dapat terus berjalan dan membawa manfaat besar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dr. Erwin mengungkapkan bahwa UMMAT akan terus berinovasi dalam menciptakan program-program yang mendukung pengembangan mahasiswa. Hal ini termasuk pelatihan, seminar, dan program pengembangan karier yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Acara penyerahan beasiswa ini ditutup dengan sesi foto bersama, yang menggambarkan semangat kolaborasi antara UMMAT dan Pemerintah Provinsi NTB dalam mencetak generasi muda yang unggul, inovatif, dan berprestasi.

Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. UMMAT, sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di NTB, terus memperkuat perannya dalam mendukung pencapaian visi NTB untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing, dan berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah.

Dengan program seperti Beasiswa Stimulan Kerja Sama ini, UMMAT menunjukkan komitmennya untuk mendukung mahasiswa meraih cita-cita mereka, sekaligus memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan yang mampu mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan global (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

Mataram, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Fatri Saleh dan Husnul Khotimah, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih juara favorit dan pemenang hiburan  dalam Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan secara daring oleh Tim Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa (JKM) yang diprakarsai oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI (19/12).

Kompetisi yang bertujuan membangun semangat persahabatan di era Society 5.0 ini diikuti oleh lebih dari 400 mahasiswa dari 76 universitas di seluruh Indonesia. Proses kompetisi terdiri dari beberapa tahap, mulai dari pendaftaran peserta dan pelatihan (18 Agustus – 20 November), pengumpulan materi (20 – 27 November), penilaian (28 November – 6 Desember), pengumuman finalis (9 Desember 2024), hingga pengumuman para pemenang pada 18 Desember 2024 kemarin.

Fatri Saleh, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), berhasil menjadi pemenang favorit untuk kategori esai jurnalistik. Dalam esainya yang berjudul “Mahasiswa se-NTT Mataram Gelar Aksi Galang Dana untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi: Semangat Gotong Royong untuk Kemanusiaan”.

Namun, perjalanan Fatri menuju prestasi ini tidaklah mudah. Ia mengakui bahwa tantangan terbesar yang dihadapinya adalah kurangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan menulisnya. “Saya sempat merasa tidak yakin dengan kemampuan yang saya miliki. Namun, dengan dukungan teman-teman, dosen, dan keyakinan untuk mencoba, saya mampu melewati rasa tidak percaya diri itu,” ujarnya.

Fatri juga menekankan pentingnya kompetisi ini dalam melatih keterampilan menulis sekaligus memperkuat semangat kebangsaan di kalangan mahasiswa. “Semoga kampus semakin sering mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan tingkat nasional maupun internasional. Hal ini penting untuk membentuk generasi muda yang kritis dan berjiwa kebangsaan,” tambahnya.

Di sisi lain, Husnul Khotimah, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), juga mencatatkan prestasi luar biasa sebagai pemenang hiburan untuk kategori foto jurnalistik. Karyanya yang bertema “Semangat Belajar di Tengah Keterbatasan Fasilitas” berhasil mencuri perhatian dewan juri dengan pesan kebangsaan yang kuat melalui visual.

Husnul mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapinya adalah keraguan terhadap kualitas hasil karyanya sendiri. “Saya sempat merasa tidak percaya diri dengan hasil foto yang saya kirimkan. Namun, saya berusaha untuk terus belajar dan memperbaiki diri dengan menerima masukan dari berbagai pihak,” ungkapnya.

Ia juga menyatakan bahwa kompetisi ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami pentingnya peran jurnalistik dalam membangun semangat kebangsaan. “Kompetisi seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill menulis dan berkarya. Saya berharap kampus selalu mendukung mahasiswa untuk mengikuti kegiatan semacam ini,” ujarnya.

Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024 merupakan bagian dari upaya BNPT RI untuk melibatkan generasi muda dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan. Dengan tema “Membangun Semangat Kebangsaan Lewat Karya di Era Society 5.0”, kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide, gagasan, dan kreativitas mereka dalam bentuk karya jurnalistik.

Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Si., menyampaikan bahwa kompetensi digital sangat dibutuhkan untuk menjadi guru di era digital saat ini. “Kompetisi seperti ini sangat mendukung dan bermanfaat saat mengajar nanti. Harapannya, mahasiswa lebih banyak lagi yang mengeksplorasi lomba-lomba di bidang digital karena sebenarnya mahasiswa sekarang sudah banyak yang pandai menggunakan aplikasi-aplikasi pendukung pembelajaran,” ujarnya.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., turut memberikan apresiasi terhadap pencapaian Fatri dan Husnul. “Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk berkontribusi di tingkat nasional. Kami akan terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa agar dapat mengembangkan diri mereka secara maksimal,” ungkapnya.

Dengan semangat kebangsaan yang terus berkobar, Fatri dan Husnul membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya berkarya, tetapi juga membawa nama baik universitas di kancah nasional. Semoga prestasi ini menjadi awal dari banyak pencapaian lainnya yang menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya bagi bangsa dan negara (Humas UMMAT).

MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

TOREHKAN PRESTASI DI KOMPETISI JURNALIS KEBANGSAAN NASIONAL, MAHASISWA FKIP UMMAT HARUMKAN NAMA KAMPUS

Mataram, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Fatri Saleh dan Husnul Khotimah, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan lolos sebagai finalis nasional dalam Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan secara daring oleh Tim Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa (JKM) yang diprakarsai oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI (11/12).

Kompetisi yang bertujuan membangun semangat kebangsaan di era Society 5.0 ini diikuti oleh lebih dari 400 mahasiswa dari 76 universitas di seluruh Indonesia. Prosesnya berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu pendaftaran peserta dan pelatihan (18 Agustus – 20 November), pengumpulan materi (20 – 27 November), penilaian (28 November – 6 Desember), dan puncaknya, pengumuman finalis pada 9 Desember 2024.

Fatri Saleh, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), berhasil menjadi salah satu finalis nasional untuk kategori esai jurnalistik. Dalam karya esainya, Fatri mengangkat isu-isu yang relevan dengan tema kompetisi, yakni Mahasiswa Se-NTT yang Berada di Mataram Gelar Aksi Penggalangan Dana untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi: Semangat Gotong Royong untuk Kemanusiaan.

Namun, perjalanan menuju prestasi ini tidaklah mudah. Fatri mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah kurangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan menulisnya. “Saya sempat merasa tidak yakin dengan kemampuan yang saya miliki. Namun, dengan dukungan teman-teman, dosen, dan keyakinan untuk mencoba, saya mampu melewati rasa tidak percaya diri itu,” ujanya.

Menurut Fatri, kompetisi ini tidak hanya melatih keterampilan menulis tetapi juga memperkuat semangat kebangsaan di kalangan mahasiswa. Ia berharap mahasiswa UMMAT dapat terus aktif mengikuti kompetisi-kompetisi serupa untuk mengasah kemampuan dan memperluas wawasan mereka. “Semoga kampus semakin sering mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan tingkat nasional maupun internasional. Hal ini penting untuk membentuk generasi muda yang kritis dan berjiwa kebangsaan,” tambahnya.

Di sisi lain, Husnul Khotimah, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), juga mencetak prestasi luar biasa sebagai finalis nasional untuk kategori foto jurnalistik. Karyanya berhasil mencuri perhatian dewan juri karena mampu menyampaikan pesan kebangsaan yang kuat melalui visual.

Husnul mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapinya adalah keraguan terhadap kualitas hasil karyanya sendiri. “Saya sempat merasa tidak percaya diri dengan hasil foto yang saya kirimkan. Namun, saya berusaha untuk terus belajar dan memperbaiki diri dengan menerima masukan dari berbagai pihak,” ungkapnya.

Ia juga menyatakan bahwa kompetisi ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami pentingnya peran jurnalistik dalam membangun semangat kebangsaan. Husnul berharap mahasiswa UMMAT dapat terus berpartisipasi dalam berbagai kompetisi nasional, terutama di bidang jurnalistik. “Kompetisi seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill menulis dan berkarya. Saya berharap kampus selalu mendukung mahasiswa untuk mengikuti kegiatan semacam ini,” ujarnya.

Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024 merupakan bagian dari upaya BNPT RI untuk melibatkan generasi muda dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan. Dengan tema “Membangun Semangat Kebangsaan Lewat Karya di Era Society 5.0”, kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide, gagasan, dan kreativitas mereka dalam bentuk karya jurnalistik.

Kompetisi ini tidak hanya memberikan pelatihan kepada para peserta, tetapi juga membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam isu-isu kebangsaan. Sebagai agen perubahan, mahasiswa didorong untuk menciptakan karya yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Prestasi yang diraih oleh Fatri Saleh dan Husnul Khotimah menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional. Keduanya berharap keberhasilan ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk tidak ragu mencoba dan berpartisipasi dalam kompetisi serupa.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian Fatri dan Husnul. “Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk berkontribusi di tingkat nasional. Kami akan terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa agar dapat mengembangkan diri mereka secara maksimal,” ujarnya.

Dengan semangat kebangsaan yang terus berkobar, Fatri dan Husnul membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya berkarya, tetapi juga membawa nama baik universitas di kancah nasional. Semoga prestasi ini menjadi awal dari banyak pencapaian lainnya yang menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya bagi bangsa dan negara (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

MAHASISWI UMMAT RAIH TOP 10 DUTA KESEHATAN NASIONAL, DEDIKASI UNTUK KESEHATAN INDONESIA

Jakarta Pusat, Kabar membanggakan datang dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Alifiyah Erika Safira, mahasiswi semester lima Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), berhasil meraih prestasi luar biasa dengan masuk dalam Top 10 Duta Kesehatan Indonesia 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, selama dua hari dengan melibatkan 46 peserta terbaik dari seluruh Indonesia (09/12).

Anugerah Duta Kesehatan Indonesia 2024 bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan mendorong gaya hidup sehat. Para peserta ditantang untuk menjalankan program kerja yang berkolaborasi dengan pemerintah atau instansi kesehatan. Erika membuktikan dedikasi dan kepemimpinannya dengan menginisiasi program berbasis pemberdayaan masyarakat.

Melalui program-programnya, Erika berkontribusi pada pencegahan stunting, peningkatan kesadaran kesehatan reproduksi, dan penerapan pola hidup bersih dan sehat. Inovasi ini tidak hanya berdampak pada komunitas lokal tetapi juga menunjukkan potensi besar untuk diterapkan di tingkat nasional.

Dalam kompetisi ini, Erika dianugerahi penghargaan di Divisi Kesehatan dan Berkah Berbagi. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasi dan inovasi yang ia hadirkan, sekaligus menunjukkan kepedulian mendalam terhadap isu-isu kesehatan yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Erika menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras dan dukungan dari semua pihak yang telah membantu saya selama proses kompetisi. Sebagai duta kesehatan, saya merasa memiliki tanggung jawab untuk terus mengedukasi dan memberikan solusi nyata atas permasalahan kesehatan di masyarakat,” ungkapnya.

Ia berharap prestasinya ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari kampus untuk terus mendorong mahasiswa berkompetisi di ajang-ajang serupa. “Semoga ke depan, UMMAT dapat mendukung lebih banyak finalis Duta Kesehatan Indonesia yang mewakili kampus hingga ke tingkat provinsi maupun nasional,” ujarnya.

Kompetisi ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga merupakan platform bagi generasi muda untuk menjadi pelopor perubahan. Para Duta Kesehatan memiliki misi mulia, yaitu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Erika, bersama peserta lainnya, telah menunjukkan kepemimpinan dan komitmen untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.

Melalui program-programnya, Erika menginspirasi banyak pihak dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan. Ia berkomitmen untuk terus mengembangkan inisiatif kesehatan yang berdampak luas, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Erika menegaskan bahwa gelar Top 10 Duta Kesehatan Indonesia bukan sekadar penghargaan, tetapi juga amanah untuk terus memberikan kontribusi nyata. “Saya ingin terus mendorong masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan reproduksi, dan mendukung upaya pencegahan stunting di daerah-daerah yang membutuhkan,” tambahnya.

Prestasi Erika adalah bukti bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing di tingkat nasional sekaligus membawa dampak positif yang nyata bagi masyarakat. “Ini bukan hanya tentang hasil usaha pribadi, tetapi juga cerminan dari visi kolektif untuk membangun Indonesia yang lebih sehat dan kuat,” tutup Erika.

Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan aktif dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Selamat kepada Alifiyah Erika Safira atas pencapaiannya yang membanggakan. Semoga perjalanan ini menjadi langkah awal menuju kontribusi yang lebih besar bagi kesehatan masyarakat Indonesia (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

BEKALI MAHASISWA STRATEGI SKILL DAN DAYA SAING GLOBAL, PPKN UMMAT GELAR KULIAH PAKAR

Mataram, dalam rangka mempersiapkan lulusan yang kompetitif di era globalisasi, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), menyelenggarakan Kuliah Pakar dengan tema “Strategi Pengembangan Skill, Prestasi, dan Daya Saing Mahasiswa untuk Menghadapi Pasar Kerja di Era Global”. Acara ini menghadirkan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Prayoga Bestari, S.Pd., M.Si., sebagai pembicara utama (05/12).

Ketua Program Studi PPKn, Isnaini, M.Pd., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata Prodi PPKn dalam mendukung peningkatan kualitas lulusan. “Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa melalui berbagai program yang mendukung potensi akademik dan non-akademik. Kehadiran Prof. Prayoga diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Isnaini menekankan bahwa pengembangan potensi mahasiswa menjadi salah satu prioritas utama Prodi PPKn. “Target kami adalah mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam nilai akademik, tetapi juga memiliki daya saing tinggi dengan kemampuan berpikir kritis dan inovatif,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan terkait keterampilan utama yang harus dimiliki mahasiswa untuk bertahan di era teknologi yang serba cepat: yakni, Kemampuan Problem Solving; Mampu memecahkan masalah dengan pendekatan kreatif, Self-Management; Mengelola waktu, emosi, dan prioritas secara efektif, Working with People; Bekerjasama dengan berbagai individu dari latar belakang yang berbeda, Adaptasi Teknologi; Menguasai teknologi terkini sebagai alat pendukung keberhasilan.

“Mahasiswa harus mampu mengenali potensi diri, menetapkan arah masa depan, serta memanfaatkan kampus sebagai wadah untuk belajar dan berkembang. Orang yang sukses adalah mereka yang mau bekerja keras, beradaptasi, dan terus belajar,” tegasnya.

Wakil Dekan II FKIP UMMAT, Dr. Candra, M.Pd., menyampaikan bahwa Prodi PPKn telah menjadi salah satu ikon pendidikan di UMMAT. “Prodi PPKn merupakan lumbung ilmu pengetahuan yang terus menghasilkan lulusan berkualitas. Kuliah pakar ini sangat penting untuk mengembangkan prestasi mahasiswa, baik secara akademik maupun non-akademik,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses belajar. “Sukses tidak hanya diukur dari IPK, tetapi juga dari bagaimana mahasiswa mampu bersikap, berperilaku, dan membawa perubahan positif bagi masyarakat,” tambahnya.

Wakil Rektor I UMMAT, Dr. Harry Irawan Johari, S.Hut., M.Si., memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, globalisasi membawa tantangan dan peluang yang besar. “Pasar kerja saat ini semakin kompetitif dan membutuhkan inovasi serta keterampilan yang lebih kompleks. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan peluang ini dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin,” jelasnya.

Acara yang dipandu oleh Abdul Syaban, M.Pd., sebagai moderator, berlangsung dinamis dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dan narasumber. Dalam sesi diskusi, Prof. Prayoga menekankan pentingnya menetapkan tujuan karir, baik jangka pendek maupun panjang. “Tentukan arah masa depan Anda sejak sekarang, gunakan setiap kesempatan di kampus untuk menimba ilmu dan mengasah keterampilan,” pesannya.

Kuliah pakar ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dalam menghadapi persaingan dunia kerja. “Kami berharap mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini dengan penuh keseriusan sehingga mendapatkan manfaat yang nyata untuk pengembangan diri mereka di masa depan,” ujar Isnaini di akhir acara.

Dengan tema yang strategis dan narasumber yang berpengalaman, Kuliah Pakar ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen UMMAT dalam mencetak lulusan yang unggul, inovatif, dan berdaya saing global (HUMAS UMMAT).