Mataram, Sabrina Tria Yunita, mahasiswa semester 5 Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), telah membawa nama baik kampus dengan prestasi gemilang. Sabrina berhasil meraih Juara II dalam kompetisi pembuatan video edukasi yang diadakan oleh Universitas Fort De Kock. Mengusung tema besar “Hidup Sehat Masa Muda: Investasi Jangka Panjang untuk Kesehatan” , lomba yang berlangsung secara daring ini berlangsung selama 26 hari, mulai dari 1 hingga 26 November 2024. Pemenang diumumkan pada 3 Desember 2024 melalui Zoom Meeting (10/12).
Kompetisi ini mengundang 11 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk menyampaikan pesan edukasi yang relevan dengan generasi muda. Sabrina, dalam karyanya, fokus pada pentingnya memulai kebiasaan sehat sejak muda sebagai investasi yang akan berdampak pada kualitas hidup di masa depan.
Melalui video yang inovatif dan sarat makna, Sabrina memaparkan langkah-langkah sederhana namun efektif dalam menjaga kesehatan fisik dan mental, seperti menjaga pola makan sehat, berolahraga teratur, hingga pentingnya kesehatan mental.
“Saya ingin menginspirasi penonton bahwa masa muda adalah waktu terbaik untuk memulai kebiasaan sehat. Investasi ini akan membawa dampak besar di masa depan. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana, kita bisa menciptakan perubahan besar dalam kualitas hidup,” jelasnya.
Karyanya dinilai unggul karena mampu menyampaikan pesan edukasi yang jelas, relevan, dan menggerakkan penonton untuk bertindak. Selain itu, kreativitas dalam penyajian visual dan penyampaian ide menjadi nilai tambah yang membawa Sabrina ke podium juara.
Namun, perjalanan Sabrina menuju keberhasilan ini tidaklah mudah. Ia menghadapi dua tantangan utama yakni memilih topik yang menarik dan membangun kepercayaan diri.
“Saya ingin membuat konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga bisa menggerakkan pikiran penonton. Setiap ide yang muncul selalu saya pertanyakan: apakah ini cukup edukatif dan relevan? Saya ingin konten saya memiliki dampak nyata bagi orang lain,” ungkapnya.
Kepercayaan diri menjadi tantangan lainnya. Sabrina mengakui sempat merasa ragu karena pengalaman sebelumnya yang belum membuahkan juara dalam lomba poster dan esai. “Setiap kali gagal, rasanya sulit untuk percaya diri. Namun, saya sadar bahwa jika tidak mencoba, saya tidak akan pernah tahu apa yang bisa saya capai. Saya akhirnya memutuskan untuk keluar dari zona nyaman. Meskipun awalnya sulit, setelah melewati prosesnya, saya merasa pengalaman ini sangat seru dan berharga,” tambahnya.
Melalui pencapaiannya, Sabrina berharap mahasiswa lain tidak takut untuk mencoba hal baru dan berani menghadapi tantangan. “Lomba bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang perjalanan yang kita lalui. Ini tentang bagaimana kita tumbuh, belajar, dan membuat sesuatu yang bermakna. Tanamkan target dalam diri, seperti mengharumkan nama kampus, dan jangan lupa sertai dengan doa,” pesannya.
Sabrina juga menyampaikan harapannya agar kampus terus mendukung mahasiswa dalam berbagai upaya meraih prestasi. “Semoga UMMAT senantiasa memberikan dukungan dan fasilitas yang kami butuhkan untuk terus berkembang. Dukungan dari kampus menjadi motivasi besar bagi kami untuk membawa nama baik universitas di tingkat nasional maupun internasional,” tutupnya (HUMAS UMMAT).
Mataram, dalam rangka mempersiapkan lulusan yang kompetitif di era globalisasi, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), menyelenggarakan Kuliah Pakar dengan tema “Strategi Pengembangan Skill, Prestasi, dan Daya Saing Mahasiswa untuk Menghadapi Pasar Kerja di Era Global”. Acara ini menghadirkan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Prayoga Bestari, S.Pd., M.Si., sebagai pembicara utama (05/12).
Ketua Program Studi PPKn, Isnaini, M.Pd., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata Prodi PPKn dalam mendukung peningkatan kualitas lulusan. “Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa melalui berbagai program yang mendukung potensi akademik dan non-akademik. Kehadiran Prof. Prayoga diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Isnaini menekankan bahwa pengembangan potensi mahasiswa menjadi salah satu prioritas utama Prodi PPKn. “Target kami adalah mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam nilai akademik, tetapi juga memiliki daya saing tinggi dengan kemampuan berpikir kritis dan inovatif,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan terkait keterampilan utama yang harus dimiliki mahasiswa untuk bertahan di era teknologi yang serba cepat: yakni, Kemampuan Problem Solving; Mampu memecahkan masalah dengan pendekatan kreatif, Self-Management; Mengelola waktu, emosi, dan prioritas secara efektif, Working with People; Bekerjasama dengan berbagai individu dari latar belakang yang berbeda, Adaptasi Teknologi; Menguasai teknologi terkini sebagai alat pendukung keberhasilan.
“Mahasiswa harus mampu mengenali potensi diri, menetapkan arah masa depan, serta memanfaatkan kampus sebagai wadah untuk belajar dan berkembang. Orang yang sukses adalah mereka yang mau bekerja keras, beradaptasi, dan terus belajar,” tegasnya.
Wakil Dekan II FKIP UMMAT, Dr. Candra, M.Pd., menyampaikan bahwa Prodi PPKn telah menjadi salah satu ikon pendidikan di UMMAT. “Prodi PPKn merupakan lumbung ilmu pengetahuan yang terus menghasilkan lulusan berkualitas. Kuliah pakar ini sangat penting untuk mengembangkan prestasi mahasiswa, baik secara akademik maupun non-akademik,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses belajar. “Sukses tidak hanya diukur dari IPK, tetapi juga dari bagaimana mahasiswa mampu bersikap, berperilaku, dan membawa perubahan positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Wakil Rektor I UMMAT, Dr. Harry Irawan Johari, S.Hut., M.Si., memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, globalisasi membawa tantangan dan peluang yang besar. “Pasar kerja saat ini semakin kompetitif dan membutuhkan inovasi serta keterampilan yang lebih kompleks. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan peluang ini dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin,” jelasnya.
Acara yang dipandu oleh Abdul Syaban, M.Pd., sebagai moderator, berlangsung dinamis dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dan narasumber. Dalam sesi diskusi, Prof. Prayoga menekankan pentingnya menetapkan tujuan karir, baik jangka pendek maupun panjang. “Tentukan arah masa depan Anda sejak sekarang, gunakan setiap kesempatan di kampus untuk menimba ilmu dan mengasah keterampilan,” pesannya.
Kuliah pakar ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dalam menghadapi persaingan dunia kerja. “Kami berharap mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini dengan penuh keseriusan sehingga mendapatkan manfaat yang nyata untuk pengembangan diri mereka di masa depan,” ujar Isnaini di akhir acara.
Dengan tema yang strategis dan narasumber yang berpengalaman, Kuliah Pakar ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen UMMAT dalam mencetak lulusan yang unggul, inovatif, dan berdaya saing global (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Milad Muhammadiyah ke-112 dengan rangkaian kegiatan penuh semangat dan makna (27/11). Perayaan ini menjadi momentum refleksi atas kiprah Muhammadiyah selama lebih dari satu abad dalam membangun bangsa dan berkontribusi bagi umat, sesuai dengan tema “Hadirkan Kemakmuran untuk Semua”, Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT (02/12).
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh jajaran pengurus Muhammadiyah dari tingkat ranting hingga pusat, tetapi juga berbagai tokoh penting di NTB, di antaranya Asisten 3 Setda Provinsi NTB, H. Wirawan, yang mewakili Pj. Gubernur NTB, serta Dr. Arif Jamali Muiz, Staf Khusus Wakil Menteri Dikdasmen. Kehadiran para tamu ini semakin memperkuat pesan penting dari perayaan Milad Muhammadiyah sebagai gerakan yang berperan besar dalam memajukan bangsa.
Milad 112 Muhammadiyah diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan penuh inspiratif yang menggugah semangat kebersamaan dan keberlanjutan, diantaranya Jalan Sehat : Kegiatan ini menjadi pembuka yang meriah dengan ratusan peserta dari berbagai kalangan, membawa semangat kebersamaan dan pola hidup sehat; Persembahan Tapak Suci oleh Siswa MBS UMMAT : Atraksi bela diri yang memukau ini menunjukkan nilai disiplin dan keberanian sebagai bagian dari pendidikan Muhammadiyah; Musikalisasi Puisi Hizbul Wathan (HW): Penampilan penuh kreativitas ini menyampaikan nilai-nilai perjuangan dan cinta tanah air dengan seni yang memikat; Pengukuhan Korps Muballigh Muhammadiyah NTB: Langkah strategis untuk memperkuat dakwah dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang berkemajuan di tengah masyarakat; Pemberian Penghargaan untuk Siswa Berprestasi: Penghargaan ini diberikan kepada siswa Madrasah Bertaraf Internasional Muhammadiyah Boarding School (MBS) UMMAT sebagai bentuk apresiasi dan motivasi untuk terus berprestasi serta Resepsi Akbar : Acara penutup ini menghadirkan momen kebersamaan bagi seluruh peserta yang hadir, sekaligus refleksi atas kontribusi Muhammadiyah bagi bangsa.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB, Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., menegaskan bahwa Milad ke-112 ini adalah wujud syukur sekaligus pengingat akan tanggung jawab besar Muhammadiyah untuk terus berkontribusi. “Muhammadiyah bukan hanya organisasi, tetapi sebuah gerakan yang berkomitmen menghadirkan perubahan dan manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Asisten 3 Setda Provinsi NTB, H. Wirawan, yang mewakili Pj. Gubernur NTB, memberikan apresiasi khusus terhadap peran Muhammadiyah. “Muhammadiyah telah menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa ini. Dari fase awal perjuangan kemerdekaan hingga kini, Muhammadiyah selalu hadir dengan kontribusi nyata melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Wakil Majelis Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah, Dr. Lalu Muhammad Iqbal, M.Hub.Int., menyoroti peran Muhammadiyah di kancah global. Beliau menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak hanya aktif di ranah nasional, tetapi juga memiliki kontribusi nyata di tingkat internasional.
“Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai organisasi yang mampu membawa nilai-nilai Islam berkemajuan ke pentas dunia. Melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat, Muhammadiyah memberikan solusi terhadap berbagai tantangan global. Semangat ini menjadi modal besar untuk terus menginspirasi dan mendukung terciptanya kemakmuran yang berkeadilan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya penguatan kolaborasi internasional Muhammadiyah dalam menjawab tantangan globalisasi. “Di era yang semakin terhubung, Muhammadiyah memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam isu-isu global seperti perdamaian, pendidikan lintas budaya, dan pembangunan berkelanjutan. Inilah saatnya kita memperluas cakrawala dakwah dan kerja sama, sehingga Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi global,” tambahnya.
Dalam sesi pengajian kebangsaan, Dr. Arif Jamali Muiz, Staf Khusus Wakil Menteri Dikdasmen, memberikan perspektif tentang pentingnya pendidikan Muhammadiyah dalam membangun karakter bangsa. “Melalui amal usahanya, Muhammadiyah membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya soal transfer ilmu, tetapi juga pembangunan moral dan karakter bangsa yang kuat,” tegasnya.
Perjalanan panjang Muhammadiyah selama 112 tahun menjadi bukti nyata bagaimana gerakan ini mampu bertahan dan terus relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Milad ini menjadi ajang refleksi untuk memperkuat visi Muhammadiyah dalam menghadirkan kemakmuran bagi semua, sebagaimana tercermin dalam tema perayaan tahun ini.
Sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah, UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak generasi unggul yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik tetapi juga memiliki kepedulian sosial tinggi. “UMMAT adalah representasi dari semangat Muhammadiyah untuk terus memajukan pendidikan sebagai modal utama membangun bangsa,” ujar Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA.
Milad Muhammadiyah ke-112 ini menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk memajukan bangsa dan menghadirkan kemakmuran bukan hanya tugas masa lalu, tetapi juga tanggung jawab generasi sekarang dan mendatang. Muhammadiyah terus berkomitmen menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan bangsa menuju kemakmuran yang hakiki untuk semua (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kembali menyelenggarakan peringatan Hari Guru Nasional dengan penuh semangat dan dedikasi. Peringatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk memberikan penghormatan kepada guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi juga untuk menginspirasi mahasiswa calon guru agar terus berkomitmen menjadi pendidik yang profesional dan berdedikasi tinggi (25/11).
Wakil Dekan I FKIP UMMAT, Sri Maryani, M.Pd., menekankan pentingnya panggilan jiwa dalam profesi guru. “Menjadi guru itu bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebuah panggilan jiwa. Jika melihat dari segi materi, profesi guru mungkin kurang menjanjikan, namun panggilan jiwa inilah yang membuat guru bertahan dan terus mengabdi,” jelasnya.
Menurutnya, peringatan Hari Guru harus dimaknai lebih mendalam, tidak hanya sekadar memberikan ucapan selamat atau hadiah. “Hari Guru adalah momentum refleksi untuk menghargai profesi guru sebagai pilar pendidikan bangsa. Kita harus menanamkan kepada mahasiswa calon guru bahwa menjadi guru membutuhkan dedikasi, keikhlasan, dan komitmen,” tambahnya.
Ketua Pelaksana, Syafruddin Muhdar, M.Pd., juga menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai penghormatan kepada guru. “Guru memiliki peran besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dedikasi mereka harus dihargai, dan kami ingin memotivasi mahasiswa calon guru agar memahami pentingnya profesi ini dalam pembangunan pendidikan,” ujarnya.
FKIP UMMAT menyusun berbagai rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Hari Guru Nasional, di antaranya: Kuliah pakar dengan tema “Etika Verbal dan Perlindungan Hukum bagi Profesi Guru” menghadirkan dua narasumber berpengalaman. Diskusi ini memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang pentingnya etika dalam pendidikan serta perlindungan hukum untuk profesi guru, terutama di era di mana guru kerap menghadapi tantangan hukum dalam menjalankan tugasnya.
Kemudian ada Lomba Mewarnai Tingkat TK : Lomba mewarnai ini diikuti oleh sekitar 80 siswa dari TK Aisyiyah 1-8, TK Muhammadiyah Boarding School (MBS), serta beberapa TK lain di Kota Mataram. Kegiatan ini dirancang untuk melibatkan anak-anak dan memperkenalkan peran guru dalam pendidikan sejak usia dini.
Selain itu, ada juga Lomba-lomba Kreatif dan Menghibur seperti : Lomba Tenis Meja antar mahasiswa dan dosen; Lomba Memasak, yang menjadi daya tarik karena melibatkan dosen laki-laki sebagai peserta utama.; Lomba Tarik Tambang, yang memupuk kebersamaan antar peserta; Lomba Video Promosi, di mana mahasiswa ditantang membuat konten kreatif untuk mempromosikan profesi guru; Lomba Inovasi Media Pembelajaran, sebagai upaya mendorong mahasiswa menciptakan alat bantu pengajaran yang kreatif dan efektif; Lomba Pidato, yang melibatkan mahasiswa FKIP untuk menyuarakan ide dan apresiasi mereka terhadap guru.
Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FKIP UMMAT, IMMawan Aldin, menyampaikan harapannya agar profesi guru semakin dihormati. “Semoga derajat guru lebih mulia dan profesi ini tidak lagi dipandang sebelah mata. Kita harus memastikan guru mendapatkan hak yang layak dan lingkungan kerja yang mendukung,” katanya.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UMMAT, Supriadin, menambahkan bahwa Hari Guru harus menjadi momen refleksi bagi masyarakat. “Peringatan ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter bangsa. Apresiasi kepada guru harus diwujudkan dalam bentuk nyata, seperti peningkatan kesejahteraan dan lingkungan kerja yang lebih baik,” ujarnya.
FKIP UMMAT menegaskan komitmennya untuk terus melahirkan generasi pendidik yang berdedikasi dan profesional. Harapan besar ditujukan kepada mahasiswa calon guru agar mereka dapat menjadi pionir perubahan dalam dunia pendidikan (HUMAS UMMAT).
Mataram , Dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Pahlawan tahun ini, dosen dan seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), yang dipelopori oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Sejarah, mengadakan serangkaian kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan tersebut diawali dengan Bakti Sosial di Pantai Cemare pada Minggu, 10 November 2024, dan dilanjutkan dengan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk pada Rabu, 13 November 2024.
Mengusung tema “Gerakan Bersih-Bersih Pantai Cemare”, kegiatan bakti sosial di Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar, Lombok Barat melibatkan partisipasi aktif dari dosen, mahasiswa, serta masyarakat setempat. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat gotong-royong, menjaga kelestarian lingkungan, serta memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Selama kegiatan tersebut, peserta membersihkan area pantai dari sampah plastik dan material lain yang merusak ekosistem. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi edukasi singkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi keberlanjutan sumber daya alam.
Kaprodi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT, Ilmiawan, M.Pd., menyatakan bahwa momentum Hari Pahlawan menjadi momen refleksi penting bagi seluruh elemen kampus, khususnya bagi mahasiswa Sejarah. “Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, kami di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi NTB, melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah bakti sosial yang dilaksanakan di Pantai Cemare dan dilanjutkan dengan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk, di mana kami mengadakan upacara tabur bunga dan musikalisasi puisi bertema kepahlawanan,” ujarnya.
Ilmiawan menekankan pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa Pendidikan Sejarah. “Sebagai bagian dari disiplin ilmu sejarah, kami berharap mahasiswa dapat memetik pembelajaran dari peringatan Hari Pahlawan ini. Kami ingin membangkitkan kesadaran mahasiswa terhadap peninggalan sejarah dan membangun kedekatan emosional dengan perjuangan para pahlawan yang rela berkorban demi kemerdekaan bangsa,” harapnya.
Kegiatan ziarah di Taman Makam Pahlawan Majeluk diwarnai dengan upacara khidmat yang diikuti oleh para dosen dan mahasiswa. Selain tabur bunga, acara juga mencakup pembacaan puisi bertema pahlawan yang menggugah rasa nasionalisme dan musikalisasi puisi yang disajikan oleh perwakilan mahasiswa. Momen ini menciptakan suasana haru dan refleksi mendalam, mengingatkan semua peserta akan pentingnya menghormati jasa-jasa pahlawan yang telah gugur demi bangsa dan negara.
Ketua HMPS Sejarah, Nurul Aini, juga menyampaikan harapannya setelah kegiatan ziarah dan tabur bunga. “Saya berharap momen ini dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengenang jasa-jasa mereka, tetapi juga memperdalam pemahaman sejarah, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta mendorong mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya berharap kegiatan ini dapat mempererat solidaritas antarmahasiswa dan memotivasi mereka untuk berkontribusi positif bagi bangsa, menjaga semangat kepahlawanan, serta berperan aktif dalam pembangunan negara,” jelasnya.
Melalui serangkaian kegiatan ini, Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT berharap dapat menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat kebangsaan yang lebih kuat di kalangan mahasiswa, agar mereka terus menghargai dan melestarikan warisan sejarah bangsa. Di samping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan, memperdalam pemahaman sejarah, dan mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan positif di masyarakat (HUMAS UMMAT).
Mataram, Prestasi membanggakan kembali diraih oleh dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Baiq Jannati Luklu’il Maknun dan Aminullah, dalam ajang Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) bertema “Strategi Inovasi Gen-Z dalam Mewujudkan SDGs 2030” yang diadakan di Universitas Mataram (UNRAM). Kompetisi yang berlangsung selama empat hari di Auditorium Abu Bakar UNRAM ini diikuti oleh 15 tim dari berbagai universi tas di Indonesia, dan kedua mahasiswa UMMAT berhasil meraih Juara Harapan II, sebuah capaian yang mengharumkan nama almamater di tingkat nasional (04/11).
Ajang LKTIN ini memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Rangkaian kegiatan dimulai dengan check-in hotel pada hari pertama, diikuti presentasi karya tulis ilmiah pada hari kedua, malam penganugerahan pada hari ketiga, dan ditutup dengan field trip bagi para finalis pada hari keempat. Kompetisi ini dirancang untuk menggali kreativitas generasi muda dalam menyusun strategi yang dapat mendukung SDGs 2030.
Baiq Jannati, mahasiswa asal Pesaut, Desa Sengkerang, Praya Timur, Lombok Tengah, menceritakan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya bersama Aminullah adalah waktu persiapan yang sangat terbatas. “Kami hanya memiliki lima hari untuk mempersiapkan segala keperluan lomba sejak mendaftar. Karena mepet, kami perlu bekerja ekstra keras untuk mengemas presentasi dan proposal ilmiah dengan baik, meskipun fasilitas pendukung yang kami miliki terbatas,” ungkapnya.
Aminullah, mahasiswa asal Dompu, juga menambahkan bahwa keterbatasan waktu dan sarana ini memacu mereka untuk berinovasi dalam waktu yang singkat. “Kami berusaha maksimal untuk menyusun strategi dan gagasan yang relevan dengan tema. Hasilnya, kami merasa sangat bangga bisa meraih Juara Harapan II dan membawa nama UMMAT di kancah nasional. Harapannya, ke depan, mahasiswa UMMAT bisa lebih didukung dengan sarana yang lebih memadai agar berprestasi lebih tinggi lagi,” ujarnya.
Baiq Jannati maupun Aminullah menyampaikan harapan besar mereka untuk mahasiswa UMMAT agar lebih aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional. “Kami berharap mahasiswa UMMAT lebih berani untuk tampil dalam berbagai ajang, baik skala lokal maupun nasional. Setiap gagasan dan inovasi yang dikembangkan pasti akan mengharumkan nama kampus dan mengasah kemampuan mahasiswa itu sendiri,” tuturnya.
Aminullah menambahkan, “Masih banyak potensi di kalangan mahasiswa UMMAT yang belum tergali sepenuhnya. Kami berharap kampus bisa lebih mendukung, baik secara materi maupun non-materi. Terkadang, minimnya dana dan fasilitas membuat mahasiswa kesulitan untuk mewujudkan ide-ide kreatif mereka. Dukungan ini sangat penting agar UMMAT bisa mencetak lebih banyak prestasi yang membanggakan.” tambahnya.
Wakil Dekan II Fakultas Hukum UMMAT, Anis Prima Dewi, SH., MH., mengapresiasi semangat dan pencapaian mahasiswa yang berhasil mengharumkan nama fakultas di ajang nasional. Ia menjelaskan bahwa pihak fakultas terus memberikan bimbingan dan dukungan kepada mahasiswa yang berpartisipasi dalam berbagai kompetisi. “Kami di Fakultas Hukum berkomitmen untuk mendampingi mahasiswa dalam setiap proses bimbingan, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan kompetisi. Kami berharap bimbingan ini bisa memotivasi mahasiswa untuk terus berprestasi,” ujarnya.
Ia juga menyatakan harapan besarnya agar generasi mahasiswa UMMAT ke depan terus melanjutkan semangat prestasi ini. “Kami sangat bangga dengan pencapaian mereka. Mahasiswa yang baru diharapkan bisa mengikuti jejak kakak-kakaknya, bahkan hingga tingkat internasional nantinya. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing dan berinovasi,” tambahnya.
Dengan prestasi yang diraih oleh Baiq Jannati dan Aminullah dalam LKTIN ini, diharapkan akan semakin banyak mahasiswa UMMAT yang termotivasi untuk berpartisipasi dan mengembangkan ide-ide inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Dukungan dari pihak kampus akan menjadi modal penting agar mahasiswa dapat semakin berprestasi di berbagai ajang nasional dan internasional. Keikutsertaan dan kemenangan mereka membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki kualitas yang tidak kalah dengan perguruan tinggi lain, dan siap berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan (HUMAS UMMAT).