Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Milad Muhammadiyah ke-112 dengan rangkaian kegiatan penuh semangat dan makna (27/11). Perayaan ini menjadi momentum refleksi atas kiprah Muhammadiyah selama lebih dari satu abad dalam membangun bangsa dan berkontribusi bagi umat, sesuai dengan tema “Hadirkan Kemakmuran untuk Semua”, Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT (02/12).
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh jajaran pengurus Muhammadiyah dari tingkat ranting hingga pusat, tetapi juga berbagai tokoh penting di NTB, di antaranya Asisten 3 Setda Provinsi NTB, H. Wirawan, yang mewakili Pj. Gubernur NTB, serta Dr. Arif Jamali Muiz, Staf Khusus Wakil Menteri Dikdasmen. Kehadiran para tamu ini semakin memperkuat pesan penting dari perayaan Milad Muhammadiyah sebagai gerakan yang berperan besar dalam memajukan bangsa.
Milad 112 Muhammadiyah diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan penuh inspiratif yang menggugah semangat kebersamaan dan keberlanjutan, diantaranya Jalan Sehat : Kegiatan ini menjadi pembuka yang meriah dengan ratusan peserta dari berbagai kalangan, membawa semangat kebersamaan dan pola hidup sehat; Persembahan Tapak Suci oleh Siswa MBS UMMAT : Atraksi bela diri yang memukau ini menunjukkan nilai disiplin dan keberanian sebagai bagian dari pendidikan Muhammadiyah; Musikalisasi Puisi Hizbul Wathan (HW): Penampilan penuh kreativitas ini menyampaikan nilai-nilai perjuangan dan cinta tanah air dengan seni yang memikat; Pengukuhan Korps Muballigh Muhammadiyah NTB: Langkah strategis untuk memperkuat dakwah dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang berkemajuan di tengah masyarakat; Pemberian Penghargaan untuk Siswa Berprestasi: Penghargaan ini diberikan kepada siswa Madrasah Bertaraf Internasional Muhammadiyah Boarding School (MBS) UMMAT sebagai bentuk apresiasi dan motivasi untuk terus berprestasi serta Resepsi Akbar : Acara penutup ini menghadirkan momen kebersamaan bagi seluruh peserta yang hadir, sekaligus refleksi atas kontribusi Muhammadiyah bagi bangsa.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB, Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., menegaskan bahwa Milad ke-112 ini adalah wujud syukur sekaligus pengingat akan tanggung jawab besar Muhammadiyah untuk terus berkontribusi. “Muhammadiyah bukan hanya organisasi, tetapi sebuah gerakan yang berkomitmen menghadirkan perubahan dan manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Asisten 3 Setda Provinsi NTB, H. Wirawan, yang mewakili Pj. Gubernur NTB, memberikan apresiasi khusus terhadap peran Muhammadiyah. “Muhammadiyah telah menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa ini. Dari fase awal perjuangan kemerdekaan hingga kini, Muhammadiyah selalu hadir dengan kontribusi nyata melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Wakil Majelis Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah, Dr. Lalu Muhammad Iqbal, M.Hub.Int., menyoroti peran Muhammadiyah di kancah global. Beliau menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak hanya aktif di ranah nasional, tetapi juga memiliki kontribusi nyata di tingkat internasional.
“Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai organisasi yang mampu membawa nilai-nilai Islam berkemajuan ke pentas dunia. Melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat, Muhammadiyah memberikan solusi terhadap berbagai tantangan global. Semangat ini menjadi modal besar untuk terus menginspirasi dan mendukung terciptanya kemakmuran yang berkeadilan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya penguatan kolaborasi internasional Muhammadiyah dalam menjawab tantangan globalisasi. “Di era yang semakin terhubung, Muhammadiyah memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam isu-isu global seperti perdamaian, pendidikan lintas budaya, dan pembangunan berkelanjutan. Inilah saatnya kita memperluas cakrawala dakwah dan kerja sama, sehingga Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi global,” tambahnya.
Dalam sesi pengajian kebangsaan, Dr. Arif Jamali Muiz, Staf Khusus Wakil Menteri Dikdasmen, memberikan perspektif tentang pentingnya pendidikan Muhammadiyah dalam membangun karakter bangsa. “Melalui amal usahanya, Muhammadiyah membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya soal transfer ilmu, tetapi juga pembangunan moral dan karakter bangsa yang kuat,” tegasnya.
Perjalanan panjang Muhammadiyah selama 112 tahun menjadi bukti nyata bagaimana gerakan ini mampu bertahan dan terus relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Milad ini menjadi ajang refleksi untuk memperkuat visi Muhammadiyah dalam menghadirkan kemakmuran bagi semua, sebagaimana tercermin dalam tema perayaan tahun ini.
Sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah, UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak generasi unggul yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik tetapi juga memiliki kepedulian sosial tinggi. “UMMAT adalah representasi dari semangat Muhammadiyah untuk terus memajukan pendidikan sebagai modal utama membangun bangsa,” ujar Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA.
Milad Muhammadiyah ke-112 ini menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk memajukan bangsa dan menghadirkan kemakmuran bukan hanya tugas masa lalu, tetapi juga tanggung jawab generasi sekarang dan mendatang. Muhammadiyah terus berkomitmen menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan bangsa menuju kemakmuran yang hakiki untuk semua (HUMAS UMMAT).
Mataram, Sebagai wujud komitmen dalam mendukung pendidikan inklusif, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan bangga mengumumkan pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD). Berangkat dari motto “UMMAT Ramah Disabilitas, Rumah bagi Semua”, unit ini hadir untuk memastikan layanan setara bagi penyandang disabilitas, baik mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, maupun masyarakat umum (22/11).
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan bahwa pembentukan ULD menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan berkeadilan. “Pembentukan unit ini sangat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang setara untuk penyandang disabilitas, sehingga UMMAT bisa menjadi rumah bagi semua,” ungkapnya.
Proses pembentukan ULD dimulai dengan digelarnya Workshop Pembentukan Unit Layanan Disabilitas pada 27 Juli 2024, yang melibatkan berbagai unit di tingkat fakultas dan universitas. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan visi dalam menciptakan layanan inklusif di lingkungan UMMAT.
Workshop tersebut menghadirkan dua narasumber utama yakni, Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, yang memberikan wawasan tentang urgensi pembentukan ULD dalam mendukung pendidikan ramah disabilitas dan Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMMAT, yang menjelaskan peran strategis ULD dalam mewujudkan kampus inklusif yang mampu mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.
Hasil dari workshop ini dituangkan dalam Surat Keputusan Rektor Nomor 190/II.3.AU/KEP/B/IX/2024, yang secara resmi menunjuk pengurus ULD UMMAT. Langkah ini menjadi pondasi kuat bagi UMMAT untuk melangkah lebih jauh dalam membangun pendidikan inklusif.
Sebagai upaya memperkuat kapasitas ULD, pada 7 November 2024 diselenggarakan Workshop Penyusunan Kebijakan Ramah Disabilitas. Kegiatan ini menghadirkan narasumber inspiratif, yaitu Ahmad Jaka, tokoh penyandang disabilitas yang dikenal luas sebagai inspirator inklusi, serta Nurliyah Nikmatul Hikmah, M. Kom., Ketua ULD UMMAT.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan pentingnya kebijakan yang mendukung pelayanan inklusif. “Workshop ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ULD agar mampu memberikan layanan terbaik bagi sivitas akademika UMMAT dan masyarakat umum,” katanya.
Keberadaan ULD telah diperkenalkan kepada mahasiswa baru dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Sosialisasi ini bertujuan membangun pemahaman tentang pentingnya lingkungan kampus yang inklusif dan ramah disabilitas, sehingga tercipta budaya akademik yang mendukung kesetaraan.
Sebagai pengakuan atas komitmen dan kompetensinya, ULD UMMAT telah dipercaya sebagai mitra Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam melakukan assessment kebutuhan penyandang disabilitas. Pada 31 Agustus 2024, Staff Khusus Menteri Sosial RI, Dr. Faozan Amar, S.Ag., MM., bersama Kepala Balai Sentra Paramita di Mataram, Raden Latifah Ningrum, menyerahkan bantuan kepada masyarakat sesuai hasil assessment yang telah dilakukan.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan kuliah umum bertema “Filantropi Islam dalam Meningkatkan Kemapanan Ummat,” yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk sivitas akademika UMMAT.
Ketua Pembentukan ULD, Hamdi, S.H.I., LL.M., menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran proses pembentukan unit ini. “Alhamdulillah, rangkaian kegiatan pembentukan ULD berjalan sesuai harapan. Dengan adanya unit ini, kami berharap UMMAT dapat memberikan layanan ramah disabilitas yang bermanfaat bagi sivitas akademika maupun masyarakat luas,” ujarnya.
Ketua ULD UMMAT, Nurliyah Nikmatul Hikmah, M. Kom., menjelaskan pentingnya keberadaan ULD di lingkungan kampus. “Langkah pertama kami adalah melakukan assessment kebutuhan penyandang disabilitas dan memberikan rekomendasi kepada pimpinan universitas terkait pengadaan sarana prasarana pendukung. Kami juga akan terlibat dalam setiap pembangunan gedung baru untuk memastikan aksesibilitas yang layak,” jelasnya.
Rangkaian pembentukan ULD ini didukung oleh hibah dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMDIKBUD RISTEK). Dengan hadirnya ULD, UMMAT berharap dapat semakin mengukuhkan posisinya sebagai pelopor pendidikan inklusif di Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).
Mataram , Dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Pahlawan tahun ini, dosen dan seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), yang dipelopori oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Sejarah, mengadakan serangkaian kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan tersebut diawali dengan Bakti Sosial di Pantai Cemare pada Minggu, 10 November 2024, dan dilanjutkan dengan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk pada Rabu, 13 November 2024.
Mengusung tema “Gerakan Bersih-Bersih Pantai Cemare”, kegiatan bakti sosial di Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar, Lombok Barat melibatkan partisipasi aktif dari dosen, mahasiswa, serta masyarakat setempat. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat gotong-royong, menjaga kelestarian lingkungan, serta memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Selama kegiatan tersebut, peserta membersihkan area pantai dari sampah plastik dan material lain yang merusak ekosistem. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi edukasi singkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi keberlanjutan sumber daya alam.
Kaprodi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT, Ilmiawan, M.Pd., menyatakan bahwa momentum Hari Pahlawan menjadi momen refleksi penting bagi seluruh elemen kampus, khususnya bagi mahasiswa Sejarah. “Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, kami di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi NTB, melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah bakti sosial yang dilaksanakan di Pantai Cemare dan dilanjutkan dengan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk, di mana kami mengadakan upacara tabur bunga dan musikalisasi puisi bertema kepahlawanan,” ujarnya.
Ilmiawan menekankan pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa Pendidikan Sejarah. “Sebagai bagian dari disiplin ilmu sejarah, kami berharap mahasiswa dapat memetik pembelajaran dari peringatan Hari Pahlawan ini. Kami ingin membangkitkan kesadaran mahasiswa terhadap peninggalan sejarah dan membangun kedekatan emosional dengan perjuangan para pahlawan yang rela berkorban demi kemerdekaan bangsa,” harapnya.
Kegiatan ziarah di Taman Makam Pahlawan Majeluk diwarnai dengan upacara khidmat yang diikuti oleh para dosen dan mahasiswa. Selain tabur bunga, acara juga mencakup pembacaan puisi bertema pahlawan yang menggugah rasa nasionalisme dan musikalisasi puisi yang disajikan oleh perwakilan mahasiswa. Momen ini menciptakan suasana haru dan refleksi mendalam, mengingatkan semua peserta akan pentingnya menghormati jasa-jasa pahlawan yang telah gugur demi bangsa dan negara.
Ketua HMPS Sejarah, Nurul Aini, juga menyampaikan harapannya setelah kegiatan ziarah dan tabur bunga. “Saya berharap momen ini dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengenang jasa-jasa mereka, tetapi juga memperdalam pemahaman sejarah, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta mendorong mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya berharap kegiatan ini dapat mempererat solidaritas antarmahasiswa dan memotivasi mereka untuk berkontribusi positif bagi bangsa, menjaga semangat kepahlawanan, serta berperan aktif dalam pembangunan negara,” jelasnya.
Melalui serangkaian kegiatan ini, Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT berharap dapat menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat kebangsaan yang lebih kuat di kalangan mahasiswa, agar mereka terus menghargai dan melestarikan warisan sejarah bangsa. Di samping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan, memperdalam pemahaman sejarah, dan mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan positif di masyarakat (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional dengan meraih penghargaan sebagai Terbaik 3 dalam Kategori Poster Terunik pada ajang Penganugerahan Abdi Daya Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Kegiatan bergengsi ini digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi Dikti (Kemenristek Dikti) di Universitas Udayana, Bali, dari tanggal 7 hingga 9 November 2024.
Ajang Penganugerahan Abdi Daya PPK Ormawa tahun ini diikuti oleh 160 kelompok mahasiswa terbaik yang sebelumnya terpilih melalui seleksi ketat dari total 650 kelompok penerima hibah PPK Ormawa. Para peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, menunjukkan keberagaman dan semangat kompetisi yang tinggi dalam menyusun serta menjalankan program-program inovatif.
HIMASTIM (Himpunan Mahasiswa Sistem Teknologi dan Informasi) dari Fakultas Teknik UMMAT menjadi satu-satunya kelompok dari kampus UMMAT yang lolos ke tahap Abdi Daya. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras, komitmen, dan kreativitas mahasiswa dalam merancang program pengabdian masyarakat yang bermanfaat.
PPK Ormawa adalah inisiatif yang bertujuan untuk mendorong organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi agar terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Program ini dirancang untuk selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
HIMASTIM UMMAT dalam kompetisi ini mengusung program kreatif dan solutif yang mencerminkan semangat gotong royong serta pemanfaatan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat. Karya yang mengantarkan mereka meraih penghargaan kategori poster terbaik menampilkan konsep yang unik, artistik, dan informatif.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam membangun masyarakat melalui program-program inovatif. “Prestasi ini tidak hanya milik HIMASTIM, tetapi milik seluruh civitas akademika UMMAT. Kami berharap pencapaian ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk lebih berani berinovasi dan membawa manfaat bagi masyarakat luas,” pesannya. Ia juga menunjukkan rasa kebanggannya “Kami sangat bangga atas pencapaian ini. Penghargaan ini menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi mahasiswa UMMAT dalam melaksanakan program PPK Ormawa telah diakui di tingkat nasional,” tambahnya.
Ketua PPK Ormawa penyelenggara HIMASTIM, Utari Ardita, menyampaikan pengalaman berharga yang mereka dapat selama mengikuti program ini. “Kami belajar banyak tentang bagaimana mengimplementasikan ide kreatif dalam bentuk kegiatan nyata di masyarakat, dan pengakuan ini memacu kami untuk terus berkarya,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ia juga berharap Semoga tahun depan seluruh bendera organisasi mahasiswa yang ada di UMMAT bisa berkibar di podium abdidaya ormawa yang di selenggarakan oleh belmawa kemdikbud, “Semoga kampus tercinta bisa melahirkan gen-gen unggul yang akan berdiaspora melakukan pengabdian dan membangun desa sehingga indonesia emas 2045 bisa benar-benar terwujud”, harapnya.
Dengan penghargaan ini, UMMAT semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu universitas terkemuka yang aktif mendorong dan mendukung kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Capaian ini juga menjadi bukti bahwa UMMAT siap bersaing dan berkontribusi di level nasional, sekaligus mempersiapkan generasi muda yang berdaya saing tinggi dan berwawasan sosial.
Keberhasilan HIMASTIM UMMAT dalam ajang PPK Ormawa di Universitas Udayana, Bali, menjadi tonggak pencapaian yang menginspirasi untuk terus bergerak maju. Pencapaian ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan serupa di masa mendatang dan menjadikan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian integral dari kehidupan akademik di kampus (HUMAS UMMAT).
Mataram, Siti Ainun Fadilah, mahasiswa semester 7 Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), mencatatkan prestasi membanggakan di ajang International Youth Goals #1 yang diselenggarakan di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kegiatan yang diikuti oleh 38 delegasi dari berbagai provinsi di Indonesia ini berlangsung dari 28 Oktober hingga 2 November. Ainun berhasil meraih Juara 3 Best Delegate serta mendapatkan penghargaan Best Team (07/11).
Mengikuti kegiatan internasional ini bukanlah hal mudah. Siti Ainun mengungkapkan tantangan utama yang dihadapinya adalah beradaptasi dengan peserta lain dari berbagai provinsi. “Setiap delegasi memiliki latar belakang pemikiran dan pengalaman yang berbeda, sehingga beradaptasi di awal cukup menantang. Namun, dengan semangat dan saling mendukung, kami akhirnya bisa saling memahami dan menjalani program ini dengan antusias,” ujarnya.
Tantangan komunikasi juga menjadi salah satu pengalaman unik yang dihadapi. “Di Thailand, beberapa penduduk lokal tidak terlalu memahami bahasa Inggris, sehingga kami harus berusaha lebih keras untuk berkomunikasi, terutama ketika ingin berbelanja atau bertanya arah. Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya fleksibilitas dan kepekaan budaya,” jelasnya.
Partisipasi aktif dalam diskusi juga memacu Ainun untuk lebih percaya diri. “Awalnya, saya merasa tidak yakin melihat delegasi lain yang sangat aktif dan berpengalaman. Namun, hal itu justru memotivasi saya untuk lebih berani berkontribusi dan berbicara, hingga akhirnya berhasil meraih penghargaan Best Delegate dan Best Team,” katanya dengan bangga.
Selama mengikuti International Youth Goals, Ainun terlibat dalam berbagai kegiatan yang memberikan banyak manfaat, seperti : University Visit, Delegasi mendapatkan wawasan tentang beasiswa dan pendidikan di universitas top dunia serta berdiskusi langsung dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI); Kunjungan KBRI/KRI, Mempelajari peran diplomatik Indonesia di luar negeri serta layanan konsuler yang diberikan; Seminar Internasional, Seminar ini menghadirkan pembicara global yang membahas isu-isu terkini, memperluas pengetahuan delegasi tentang perkembangan internasional; Forum Diskusi, Diskusi yang melibatkan berbagai delegasi untuk bertukar pandangan tentang isu-isu penting, membangun pemahaman baru, dan melatih kemampuan analisis; Scholarship Talkshow, Talkshow informatif tentang peluang beasiswa di luar negeri dan tips pendaftaran yang sukses; Awarding Session, Mengapresiasi kontribusi para delegasi, di mana Siti berhasil mendapatkan penghargaan di dua kategori; Gift Exchange, Tradisi tukar cenderamata antar-delegasi untuk mempererat hubungan; dan Trip, Perjalanan ke Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk mempelajari budaya, sejarah, dan teknologi lokal.
Ainun berharap lebih banyak mahasiswa UMMAT yang terinspirasi untuk mengikuti program-program internasional. “Manfaatnya luar biasa, mulai dari memperluas jaringan pertemanan, mengenal budaya baru, hingga membangun kemampuan komunikasi lintas budaya,” ujarnya.
Ia juga mengajak UMMAT untuk lebih mendukung mahasiswa dalam mengikuti program internasional. “Dukungan kampus sangat berarti agar lebih banyak mahasiswa bisa ikut serta dan memperoleh pengalaman berharga seperti ini,” tambahnya.
Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerja Sama UMMAT, Asbah, M.Hum., mengapresiasi prestasi Ainun. “Sebagai Kepala KUI dan Kerja Sama UMMAT, saya mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa UMMAT yang berhasil meraih prestasi dalam program International Youth Goals. Prestasi ini merupakan bukti nyata dari semangat dan dedikasi generasi muda dalam berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan membawa nama baik universitas di kancah internasional. Kami bangga melihat semakin banyak mahasiswa UMMAT yang berpartisipasi aktif dalam program-program bertaraf internasional, yang sejalan dengan gerakan internasionalisasi UMMAT dan juga mendukung ikhtiar Muhammadiyah Global Mobility PTMA,” bangganya.
Gerakan internasionalisasi ini bukan hanya tentang membawa dan memperkenalkan UMMAT dan Muhammadiyah ke dunia internasional, tetapi juga tentang membawa dunia kedalam UMMAT dan Muhammadiyah. “Dengan terus meningkatkan kerjasama dan partisipasi dalam berbagai kegiatan internasional, kita optimis UMMAT dapat terus tumbuh sebagai universitas yang berdaya saing global dan siap melahirkan generasi pemimpin yang berwawasan internasional. Mari bersama kita wujudkan visi ini demi kemajuan kita bersama dan untuk kemaslahatan masyarakat dunia yg berkelanjutan dunia yang damai tempat yang nyaman untuk kita semua,” tutupnya (HUMAS UMMAT).
Jakarta, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir prestasi dalam ajang bergengsi tingkat nasional. Dua mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) berhasil meraih prestasi membanggakan di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Mahasiswa Pendidikan Tingkat Nasional 2024 yang diadakan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Wahyu Fahmi Arsyad, mahasiswa semester tiga, meraih Juara I dalam kategori putra, sementara Raudatam Mirriadil Jinan berhasil menyabet Juara III dalam kategori putri (05/11).
Wahyu Fahmi Arsyad, yang berasal dari Kr. Kemong, Cakranegara, Mataram, menyampaikan rasa syukur dan kegembiraannya atas prestasi ini. “Alhamdulillah, saya sangat bahagia. Ini pertama kalinya saya meraih Juara I di tingkat nasional. Bertemu dengan orang-orang hebat di kompetisi ini sempat membuat mental saya sedikit goyah, apalagi saya tampil di urutan terakhir. Tapi, Allah memudahkan jalan saya hingga bisa memberikan yang terbaik,” ujar Wahyu. Ia juga berharap agar keberhasilannya ini menjadi motivasi bagi teman-teman lainnya. “Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman untuk terus istiqomah dalam menjaga hafalan Al-Qur’an dan semangat dalam murojaah,” tambahnya.
Tidak hanya Wahyu, Raudatam Mirriadil Jinan, mahasiswa FAI yang turut serta dalam kategori putri, berhasil menorehkan prestasi sebagai Juara III. Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama UMMAT, tetapi juga menguatkan komitmen FAI dalam membina mahasiswa untuk berprestasi di berbagai bidang, khususnya dalam keahlian menghafal dan memahami Al-Qur’an.
Wakil Dekan II FAI, Mardiyah Hayati, M.Pd., mengungkapkan rasa bangga dan terharunya atas pencapaian para mahasiswa tersebut. “Kami sangat terharu dan bangga dengan capaian dua mahasiswa kami dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab dalam ajang MTQ Mahasiswa Pendidikan Tingkat Nasional 2024 ini. Ini adalah bukti nyata dari kerja keras dan komitmen mereka dalam memperdalamAl-Qur’andi laboratorium Qur’an Centre FAI. Sebagai pembina, kami berharap ilmu dan prestasi ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat menginspirasi dan ditularkan kepada mahasiswa UMMAT secara keseluruhan,” ujar Mardiyah.
Prestasi yang diraih oleh Wahyu dan Raudatam ini tak lepas dari peran pembina Qur’an Centre FAI yang terus membimbing dan mendukung mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an. Dukungan dari pihak universitas, mulai dari fasilitas hingga pelatihan, juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan mereka di ajang nasional ini. Mardiyah juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pembina Qur’an Centre FAI yang turut berkontribusi dalam pencapaian ini. “Kami berterima kasih kepada para pembina Qur’an Centre FAI yang senantiasa membimbing dan mendampingi para mahasiswa, serta pihak universitas atas fasilitas yang diberikan sehingga mahasiswa kami dapat meraih prestasi yang luar biasa,” tambahnya.
Pencapaian ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak mahasiswa untuk terus berkompetisi, mengasah kemampuan mereka, dan meningkatkan prestasi di kancah nasional maupun internasional, membawa nama baik UMMAT dan Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).