Mataram, 4 Februari 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukuhkan kepemimpinan mahasiswa dengan melantik Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) periode 2025-2026. Pelantikan ini mengusung tema Optimalisasi Kepemimpinan Guna Mewujudkan Lembaga Mahasiswa yang Berintegritas, Adaptif, Inklusif Menuju UMMAT yang Unggul . Acara pelantikan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pimpinan universitas, Wakil Dekan II Se-Fakultas UMMAT, serta perwakilan dari organisasi kemahasiswaan dan organisasi kepemudaan di Mataram.
Ketua panitia pelantikan menegaskan bahwa tema yang diusung merefleksikan realitas organisasi mahasiswa yang sempat mengalami stagnasi akibat kekosongan kepemimpinan. “Kami berharap dengan kepengurusan yang baru, BEM dan DPM dapat membawa perubahan yang lebih baik serta menjadi motor penggerak bagi mahasiswa UMMAT dalam berbagai aspek akademik dan non-akademik,” ungkapnya.
Ketua DPM terpilih, Aminudin, menyampaikan penghargaan kepada seluruh tamu undangan dan menyoroti pentingnya revitalisasi organisasi mahasiswa. “Di tengah degradasi yang dihadapi organisasi mahasiswa, melalui parlemen Satya Sabha , kita perlu merevitalisasi dan memperbaiki lembaga mahasiswa. Ini adalah tugas kita bersama untuk mengajak seluruh mahasiswa berpartisipasi aktif,” ujarnya. Ia juga menekankan peran DPM sebagai lembaga tertinggi mahasiswa di kampus, yang memiliki komisi pengawasan guna memastikan kinerja serta evaluasi terhadap seluruh lembaga kemahasiswaan agar selaras dengan visi UMMAT yang Unggul .
Sementara itu, Presiden Mahasiswa UMMAT, Supriadin, menyampaikan bahwa momentum pelantikan ini menjadi sejarah penting bagi organisasi mahasiswa. “Keberadaan BEM harus mampu menjaga citra kampus, membangun kegiatan produktif, serta menjadi wadah bagi aspirasi mahasiswa. Melalui Kabinet Sinergi Cipta, kami berikhtiar untuk bersinergi dengan seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan organisasi kampus lainnya,” tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa kepengurusan BEM akan terus menjaga komunikasi dengan organisasi kepemudaan (OKP) di Mataram serta memastikan bahwa lembaga ini terbuka bagi seluruh mahasiswa tanpa membedakan latar belakang ras dan suku.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyoroti perjalanan panjang UMMAT yang kini telah menginjak usia 44 tahun dengan berbagai dinamika yang dihadapi. Beliau juga menginformasikan bahwa pada tanggal 24 mendatang, UMMAT akan menjalani visitasi terakhir untuk pendirian Fakultas Kedokteran. Selain itu, beliau mendorong mahasiswa untuk terus meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik baik di tingkat nasional maupun internasional. “Tahun lalu, salah satu mahasiswa kita lolos program IISMA ke Italia. Kita juga berhasil meraih delapan penghargaan dari LLDIKTI Wilayah VIII atas prestasi mahasiswa dalam bidang penelitian dan pengabdian. Oleh karena itu, saya berharap mahasiswa terus meningkatkan prestasinya, terutama melalui lembaga kemahasiswaan,” harapnya.
Pelantikan ini menandai langkah awal bagi kepengurusan baru dalam menjalankan amanah organisasi dan membawa mahasiswa UMMAT ke arah yang lebih progresif. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen kuat, diharapkan BEM dan DPM dapat menjadi pilar utama dalam menciptakan lingkungan akademik yang inspiratif dan berkualitas.
Dengan semangat kepemimpinan yang baru, diharapkan seluruh elemen mahasiswa dapat berkontribusi lebih aktif dalam membangun atmosfer akademik dan organisasi yang lebih maju, adaptif, serta inklusif di lingkungan kampus (HUMAS UMMAT).
Mataram, (31/01/2025) – Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Pelatihan Penguatan Kapasitas Dosen Pembimbing Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan partisipasi organisasi kemahasiswaan dalam program hibah yang disediakan oleh pemerintah.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari ikhtiar universitas dalam mendorong organisasi kemahasiswaan agar lebih produktif dan responsif terhadap program pemerintah. Menurutnya, sejauh ini organisasi kemahasiswaan di UMMAT masih kurang produktif dan lebih banyak mengekspresikan diri melalui aksi demonstrasi dibandingkan dengan keterlibatan dalam program-program konstruktif.
“Pemerintah menyediakan 20 kuota hibah PPK ORMAWA setiap tahun untuk setiap perguruan tinggi. Namun, sejauh ini, kontribusi organisasi mahasiswa yang mengajukan proposal belum bisa melampaui 10 kuota. Meski begitu, kita patut bersyukur karena dalam dua tahun terakhir terjadi peningkatan. Pada 2023, ada tiga kelompok yang mendapatkan pendanaan dengan dua kelompok lolos ke Abdidaya. Di tahun 2024, meningkat menjadi empat kelompok, meskipun hanya satu yang berhasil lolos Abdidaya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Erwin berharap bahwa melalui kegiatan pelatihan yang terstruktur dan masif ini, partisipasi mahasiswa dalam program hibah dapat meningkat dan memenuhi seluruh kuota yang tersedia. Namun, tantangan utama yang masih dihadapi adalah minimnya dosen yang bersedia menjadi pembimbing. “Kita memiliki puluhan organisasi kemahasiswaan dari tingkat HMPS hingga universitas, tetapi masih kesulitan mencapai angka 20 kelompok. Setelah diselidiki, ternyata mahasiswa kita kesulitan mencari dosen pembimbing. Rendahnya angka partisipasi dosen dalam membimbing proposal mahasiswa menyebabkan penyusunan proposal tidak teratur,” ungkapnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kapasitas dosen pembimbing ini. Menurutnya, pelatihan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kualitas proposal yang diajukan oleh mahasiswa agar semakin kompetitif dalam memperoleh pendanaan PPK ORMAWA.
Kegiatan ini dipandu oleh moderator Rudi Arrahman, M.Pd., dan dilaksanakan dalam tiga sesi, yakni sesi pagi, siang, dan sore. Sebagai narasumber utama, Dr. Choirul Fajri, MA., Kepala BKA UAD & Pusat Prestasi Mahasiswa PTMA, membawakan materi mengenai Proposal dan Tata Kelola PPK ORMAWA Menuju Abdidaya 2025. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya penyusunan proposal yang sistematis, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar dapat bersaing di tingkat nasional.
Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni, Drs. Amil, M.M., berharap melalui kegiatan pelatihan ini para dosen pembimbing dapat memperluas wawasan mereka tentang berbagai aspek pengelolaan organisasi kemahasiswaan. “Kami ingin para dosen pembimbing dapat menjadi mitra yang efektif bagi mahasiswa dalam menciptakan lingkungan organisasi yang produktif, kreatif, dan inovatif serta menginspirasi mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan,” ujarnya.
Selain sesi pemaparan, pelatihan ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk berkonsultasi langsung dengan narasumber mengenai tantangan dan strategi dalam menyusun proposal yang berkualitas. Para dosen pembimbing yang hadir diharapkan dapat lebih memahami peran mereka dalam mendampingi mahasiswa serta mendorong peningkatan jumlah proposal yang diajukan.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi titik balik bagi organisasi kemahasiswaan UMMAT dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas proposal hibah yang diajukan, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa untuk berkontribusi secara nyata dalam pembangunan sosial melalui program PPK ORMAWA (HUMAS UMMAT).
Mataram, Himpunan Mahasiswa Sarjana Farmasi (HIMAFARSI), Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dengan penuh semangat merayakan Milad HIMAFARSI ke-IV pada puncak acara yang berlangsung pada 9 Januari 2025. Perayaan ini mengusung tema “Transformasi HIMAFARSI untuk Menciptakan Generasi HIMAFARSI yang KEREN (Kompeten, Edukasi, Responsif, Entrepreneurship, dan Nasionalisme) Menuju Indonesia Emas 2045”.
Ketua Panitia Penyelenggara, Rendi Arya Praja, menyampaikan bahwa perayaan milad ini dirangkaikan dengan berbagai kegiatan seperti lomba poster yang diikuti oleh 75 mahasiswa aktif dari seluruh Indonesia, serta lomba badminton yang diikuti oleh 18 tim se-UMMAT. Lomba poster bertema inovasi farmasi ini menarik partisipasi dari berbagai universitas dari sabang sampai merauke. Sementara itu, lomba badminton berlangsung meriah dengan final yang memperebutkan gelar juara pada hari terakhir acara. Kegiatan tersebut telah berlangsung sejak 5 hingga 8 Januari 2025. Sebagai puncaknya, hari ini dilaksanakan seminar kesehatan dengan menghadirkan dua pembicara ahli.
Ketua Umum HIMAFARSI UMMAT, Nanda Suci Oktaviani, mengapresiasi kerja keras Badan Pengurus Harian (BPH) HIMAFARSI yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan ini. “Ini adalah sejarah baru bagi HIMAFARSI. Saya bangga kepada seluruh tim yang telah mewujudkan kegiatan luar biasa ini,” tuturnya. Nanda juga menambahkan bahwa semangat kolaborasi dan inovasi yang ditunjukkan oleh seluruh anggota HIMAFARSI menjadi modal penting dalam mencapai visi organisasi.
Dekan FIK UMMAT, Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm., menegaskan bahwa usia empat tahun bagi HIMAFARSI adalah masa pertumbuhan dan perkembangan. “Kami sangat mendukung kegiatan ini karena mampu melahirkan suasana akademik di tengah mahasiswa yang sedang menghadapi hiruk-pikuk perkuliahan dan praktikum. Kegiatan seperti ini tidak hanya meningkatkan soft skill tetapi juga menjadi inovasi yang sangat bermanfaat,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan kabar baik terkait perkembangan FIK UMMAT, yaitu proses pembentukan profesi apoteker dan pengusulan reakreditasi program studi S1 Farmasi yang saat ini sedang menunggu jadwal visitasi dari pihak terkait. “Kami berharap langkah ini dapat memberikan peluang lebih besar bagi mahasiswa farmasi untuk mengembangkan karier profesional mereka di masa depan,” tambahnya.
Sebagai bagian dari puncak acara, seminar kesehatan bertajuk “Revolusi Digital dalam Swamedikasi: Menjembatani Edukasi Kesehatan untuk Gen Z” diadakan dengan menghadirkan dua pembicara inspiratif. Ibu Apt. Baiq Lenysia Puspita A, M.Farm., menyampaikan materi tentang Revolusi Swamedikasi Digital, sementara Bapak Apt. Kaharuddin, S.Farm., memberikan materi tentang Edukasi Kesehatan Digital pada Gen Z. Seminar ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru kepada peserta dan meningkatkan kemampuan baik secara akademik maupun praktis.
Dengan terlaksananya rangkaian kegiatan ini, HIMAFARSI FIK UMMAT telah membuktikan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam mencetak generasi yang KEREN demi menyongsong Indonesia Emas 2045. Selamat Milad ke-IV HIMAFARSI! Teruslah menginspirasi dan menjadi agen perubahan (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melaksanakan acara Grand Launching Pembukaan Pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025/2026 dengan meriah di Auditorium H. Anwar Ikraman (07/01). Acara ini menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan UMMAT kepada siswa dan guru dari SMA dan SMK di seluruh Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyambut hangat kehadiran tamu undangan, termasuk para guru dan siswa. Dalam pidatonya, beliau menegaskan kesiapan UMMAT dalam menyongsong era baru pendidikan yang lebih kompetitif dan berorientasi internasional.
“UMMAT berdiri pada tahun 1980 sekarang sudah berusia 44 tahun, sebuah usia yang matang. Dengan akreditasi prodi yang baik dan sistem pembelajaran yang unggul, kami siap mencetak generasi penerus yang kompeten. Melalui visi kami yang berdaya saing di kawasan ASEAN, kami terus mendorong mahasiswa untuk berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, beliau memaparkan berbagai pencapaian mahasiswa UMMAT, di antaranya : Mahasiswa Teknik yang berhasil mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di Spanyol selama satu semester, Mahasiswa PPKn yang menjalani program magang di Thailand, Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan yang melakukan praktik pembekuan di Taiwan.
Selain itu, alumni UMMAT juga telah menunjukkan kiprah luar biasa di berbagai bidang, termasuk di pemerintahan, swasta, dan wirausaha terlebih-lebih pendidikan. “Kami berharap siswa-siswa yang hadir di sini dapat bergabung dengan UMMAT. Kami akan membimbing dan melatih mereka, termasuk dalam penguasaan bahasa Inggris, sehingga mereka mampu bersaing secara global,” tambahnya.
Kepala UPT PPWA UMMAT, Titik Wahyuningsih, ST., MT., memberikan penjelasan mendalam tentang berbagai program beasiswa yang ditawarkan UMMAT, baik dari pemerintah maupun internal kampus. “UMMAT tidak hanya memberikan pendidikan berkualitas, tetapi juga memastikan akses pendidikan yang luas melalui berbagai beasiswa. Mulai dari beasiswa KIP Kuliah, beasiswa prestasi akademik, hingga bantuan pendidikan dari kampus untuk mahasiswa berprestasi,” ungkapnya.
Ia juga memaparkan pencapaian membanggakan mahasiswa UMMAT, seperti keberhasilan tim Abdidaya meraih Juara 3 Nasional dalam PPK Ormawa tahun lalu, membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing dengan universitas ternama seperti UGM dan ITB.
Titik Wahyuningsih menambahkan bahwa sistematika pendaftaran mahasiswa baru UMMAT kini semakin mudah melalui platform daring yang dirancang ramah pengguna. Acara ini berlangsung meriah dengan simbolis pemaduhan gong oleh Rektor UMMAT, disaksikan oleh seluruh tamu undangan. Pemaduhan gong ini menandai secara resmi dibukanya pendaftaran
Bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar, informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui laman resmi UMMAT di www.ummat.ac.id atau menghubungi Hotline UMMAT di nomor layanan resmi 0813-3763-3083. Jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung bersama UMMAT, kampus pilihan untuk masa depan yang gemilang (HUMAS UMMAT).
Mataram, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) XXX sebagai bagian dari program tahunan organisasi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang melalui seleksi ketat, dan 25 peserta dinyatakan lolos untuk mengikuti seluruh tahapan pelatihan. Mengusung tema “Menanamkan Jiwa Solidaritas, Mentalitas, dan Intelegensi Tinggi untuk Mencapai Tujuan MAPALA UMMAT,” kegiatan ini bertujuan membentuk anggota baru yang tangguh dan berkomitmen pada nilai-nilai luhur organisasi (06/12).
Diklatsar XXX ini dirancang tidak hanya untuk mengasah kemampuan fisik dan mental peserta, tetapi juga menanamkan nilai-nilai solidaritas sebagai dasar kebersamaan dalam organisasi. Ketua Panitia, Yuliana, menjelaskan bahwa pelatihan ini melibatkan berbagai sesi pendidikan, praktik di lapangan, serta pendalaman materi tentang nilai-nilai keorganisasian dan pecinta alam.
“Kami ingin memastikan bahwa peserta tidak hanya siap secara fisik tetapi juga memiliki jiwa solidaritas yang kuat untuk mendukung perjalanan mereka di MAPALA UMMAT,” ungkapnya.
Ketua Dewan Pengurus MAPALA UMMAT, Rizki Fauzi, menegaskan bahwa diklatsar adalah program wajib yang menjadi pijakan awal anggota baru dalam memahami visi, misi, dan tujuan organisasi.
“Organisasi adalah wadah pembelajaran. Ambil setiap pelajaran dari proses ini, bentuk mentalitas tinggi, dan kuatkan solidaritas agar kita bisa mewujudkan tujuan MAPALA UMMAT bersama-sama,” pesannya kepada para peserta.
Bahtiar, S.T., pendiri MAPALA UMMAT, turut hadir memberikan motivasi kepada para peserta dan pengurus. Ia menyampaikan rasa bangga karena organisasi yang didirikannya masih aktif dan terus berkembang hingga saat ini.
“MAPALA UMMAT telah melalui berbagai dinamika, tetapi yang membuat saya bangga adalah semangat pengurus untuk terus menjaga keberlanjutan organisasi. Saya juga mengapresiasi kolaborasi yang terjalin dengan para senior,” ujarnya.
Bahtiar juga berpesan agar diklatsar ini dijadikan momentum untuk membangun program-program yang berkelanjutan.“Jangan sampai setelah diklat ini selesai, semuanya hilang karena tidak ada program yang dijalankan. Wharm yang sudah teman-teman bangun harus dimanfaatkan secara maksimal, bukan hanya menjadi pajangan,” tambahnya.
Muslimin, M.Pd., selaku pembina MAPALA UMMAT, menekankan pentingnya membangun mentalitas, solidaritas, dan intelegensi sebagai tiga pilar utama dalam pengembangan generasi organisasi.
“Zaman sekarang, banyak mahasiswa yang mengalami keropos mental. Diklatsar ini adalah upaya untuk membentuk generasi MAPALA yang memiliki mental kuat, berani, dan mampu berpikir kritis. Ketiga hal ini menjadi modal penting dalam menghadapi gejolak masa depan,” jelasnya.
Menurutnya, pendidikan ini tidak hanya menciptakan anggota yang kompeten di lapangan, tetapi juga melahirkan individu yang memiliki karakter pemimpin dan mampu menjaga eksistensi organisasi di masa depan.
“Solidaritas adalah fondasi organisasi, tetapi itu saja tidak cukup. Dibutuhkan intelegensi dan kemampuan berpikir agar organisasi ini terus hidup dan berkembang,” tambahnya.
Melalui rangkaian kegiatan Diklatsar XXX ini, MAPALA UMMAT berharap dapat mencetak generasi baru yang siap menghadapi tantangan, baik di dalam maupun di luar organisasi. Peserta diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai yang ditanamkan selama diklatsar, sehingga dapat menjadi anggota yang berkontribusi aktif bagi keberlangsungan organisasi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Milad Muhammadiyah ke-112 dengan rangkaian kegiatan penuh semangat dan makna (27/11). Perayaan ini menjadi momentum refleksi atas kiprah Muhammadiyah selama lebih dari satu abad dalam membangun bangsa dan berkontribusi bagi umat, sesuai dengan tema “Hadirkan Kemakmuran untuk Semua”, Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT (02/12).
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh jajaran pengurus Muhammadiyah dari tingkat ranting hingga pusat, tetapi juga berbagai tokoh penting di NTB, di antaranya Asisten 3 Setda Provinsi NTB, H. Wirawan, yang mewakili Pj. Gubernur NTB, serta Dr. Arif Jamali Muiz, Staf Khusus Wakil Menteri Dikdasmen. Kehadiran para tamu ini semakin memperkuat pesan penting dari perayaan Milad Muhammadiyah sebagai gerakan yang berperan besar dalam memajukan bangsa.
Milad 112 Muhammadiyah diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan penuh inspiratif yang menggugah semangat kebersamaan dan keberlanjutan, diantaranya Jalan Sehat : Kegiatan ini menjadi pembuka yang meriah dengan ratusan peserta dari berbagai kalangan, membawa semangat kebersamaan dan pola hidup sehat; Persembahan Tapak Suci oleh Siswa MBS UMMAT : Atraksi bela diri yang memukau ini menunjukkan nilai disiplin dan keberanian sebagai bagian dari pendidikan Muhammadiyah; Musikalisasi Puisi Hizbul Wathan (HW): Penampilan penuh kreativitas ini menyampaikan nilai-nilai perjuangan dan cinta tanah air dengan seni yang memikat; Pengukuhan Korps Muballigh Muhammadiyah NTB: Langkah strategis untuk memperkuat dakwah dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang berkemajuan di tengah masyarakat; Pemberian Penghargaan untuk Siswa Berprestasi: Penghargaan ini diberikan kepada siswa Madrasah Bertaraf Internasional Muhammadiyah Boarding School (MBS) UMMAT sebagai bentuk apresiasi dan motivasi untuk terus berprestasi serta Resepsi Akbar : Acara penutup ini menghadirkan momen kebersamaan bagi seluruh peserta yang hadir, sekaligus refleksi atas kontribusi Muhammadiyah bagi bangsa.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB, Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., menegaskan bahwa Milad ke-112 ini adalah wujud syukur sekaligus pengingat akan tanggung jawab besar Muhammadiyah untuk terus berkontribusi. “Muhammadiyah bukan hanya organisasi, tetapi sebuah gerakan yang berkomitmen menghadirkan perubahan dan manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Asisten 3 Setda Provinsi NTB, H. Wirawan, yang mewakili Pj. Gubernur NTB, memberikan apresiasi khusus terhadap peran Muhammadiyah. “Muhammadiyah telah menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa ini. Dari fase awal perjuangan kemerdekaan hingga kini, Muhammadiyah selalu hadir dengan kontribusi nyata melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Wakil Majelis Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah, Dr. Lalu Muhammad Iqbal, M.Hub.Int., menyoroti peran Muhammadiyah di kancah global. Beliau menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak hanya aktif di ranah nasional, tetapi juga memiliki kontribusi nyata di tingkat internasional.
“Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai organisasi yang mampu membawa nilai-nilai Islam berkemajuan ke pentas dunia. Melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat, Muhammadiyah memberikan solusi terhadap berbagai tantangan global. Semangat ini menjadi modal besar untuk terus menginspirasi dan mendukung terciptanya kemakmuran yang berkeadilan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya penguatan kolaborasi internasional Muhammadiyah dalam menjawab tantangan globalisasi. “Di era yang semakin terhubung, Muhammadiyah memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam isu-isu global seperti perdamaian, pendidikan lintas budaya, dan pembangunan berkelanjutan. Inilah saatnya kita memperluas cakrawala dakwah dan kerja sama, sehingga Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi global,” tambahnya.
Dalam sesi pengajian kebangsaan, Dr. Arif Jamali Muiz, Staf Khusus Wakil Menteri Dikdasmen, memberikan perspektif tentang pentingnya pendidikan Muhammadiyah dalam membangun karakter bangsa. “Melalui amal usahanya, Muhammadiyah membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya soal transfer ilmu, tetapi juga pembangunan moral dan karakter bangsa yang kuat,” tegasnya.
Perjalanan panjang Muhammadiyah selama 112 tahun menjadi bukti nyata bagaimana gerakan ini mampu bertahan dan terus relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Milad ini menjadi ajang refleksi untuk memperkuat visi Muhammadiyah dalam menghadirkan kemakmuran bagi semua, sebagaimana tercermin dalam tema perayaan tahun ini.
Sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah, UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak generasi unggul yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik tetapi juga memiliki kepedulian sosial tinggi. “UMMAT adalah representasi dari semangat Muhammadiyah untuk terus memajukan pendidikan sebagai modal utama membangun bangsa,” ujar Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA.
Milad Muhammadiyah ke-112 ini menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk memajukan bangsa dan menghadirkan kemakmuran bukan hanya tugas masa lalu, tetapi juga tanggung jawab generasi sekarang dan mendatang. Muhammadiyah terus berkomitmen menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan bangsa menuju kemakmuran yang hakiki untuk semua (HUMAS UMMAT).