
Mataram – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (HMPS PPKn), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menyelenggarakan kegiatan “Sekolah Pancasila” selama dua hari, yakni 31 Mei hingga 1 Juni 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Kwarcab Kota Mataram dan dilanjutkan dengan kegiatan lapangan di Hutan Kota Mataram.
Dengan mengusung tema “Aktualisasi Nilai Pancasila dalam Era Digital: Mahasiswa Berkarya, Bangsa Berjaya”, kegiatan ini menjadi ruang reflektif dan edukatif bagi 40 mahasiswa Program Studi PPKn FKIP UMMAT. Sekolah Pancasila bertujuan menanamkan kembali semangat kebangsaan dan nilai-nilai luhur Pancasila di tengah tantangan era digital, khususnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
Ketua HMPS PPKn, Sumiati, menegaskan bahwa Sekolah Pancasila adalah langkah strategis mahasiswa dalam membumikan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi etis dan moral. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Pancasila bukan sekadar teks pembukaan UUD, tetapi prinsip hidup yang membentuk karakter mahasiswa sebagai agen perubahan,” jelasnya.
Beragam materi inspiratif disampaikan selama kegiatan, di antaranya: Sejarah dan Filosofi Pancasila, Politik dan Hak Asasi Manusia (HAM), Pelatihan Administrasi dan Pembuatan Surat-Menyurat, Kerangka Berpikir Ilmiah, Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi, Kesetaraan Gender, sertaIdentitas dan Gerakan Mahasiswa di Era Digital.
Para narasumber berasal dari kalangan akademisi, dosen PPKn, dan aktivis muda yang kompeten dalam isu kebangsaan, sosial politik, dan penguatan karakter. Fokus utama materi adalah bagaimana mahasiswa dapat menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam menjawab tantangan global seperti disrupsi teknologi, polarisasi politik, dan ketimpangan sosial.
Pada hari kedua, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, peserta melanjutkan kegiatan di Hutan Kota Mataram. Suasana alami dimanfaatkan untuk diskusi reflektif, praktik kepemimpinan, dan kerja kelompok. Di akhir sesi, peserta mempresentasikan action plan sebagai bentuk konkret aktualisasi nilai Pancasila, di antaranya program literasi Pancasila, kampanye anti-diskriminasi, pelatihan administrasi desa, hingga advokasi kepemimpinan yang inklusif.
Ketua Program Studi PPKn, Isnaini, S.Pd., M.H., M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia menyebut Sekolah Pancasila sebagai program unggulan yang harus terus dilestarikan. “Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan kebangsaan, tetapi juga mengasah kecerdasan emosional, kemampuan berpikir kritis, dan kepekaan sosial mahasiswa. Di era AI, mahasiswa harus tetap menjadi manusia yang menjunjung nilai, etika, dan integritas,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., mengungkapkan kebanggaannya atas inisiatif dan semangat kolaborasi mahasiswa.
“Sekolah Pancasila ini membuktikan bahwa mahasiswa FKIP UMMAT tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki semangat kebangsaan dan kemanusiaan yang tinggi. Ini adalah bentuk nyata pendidikan karakter yang selama ini kami perjuangkan”, tuturnya.
Melalui kegiatan Sekolah Pancasila ini, mahasiswa PPKn diharapkan tidak hanya memahami Pancasila sebagai dasar negara, tetapi juga mampu menjadikannya pedoman dalam berpikir, berkarya, dan bertindak. Nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan diharapkan terus hidup dan membumi dalam praktik kehidupan mahasiswa.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi yang mampu menggantikan banyak fungsi intelektual manusia, karakter berbasis nilai Pancasila menjadi pilar utama dalam mempertahankan kemanusiaan, keadilan, dan tanggung jawab kolektif sebagai warga negara. (HUMAS UMMAT)