Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 H dengan menggelar shalat bersama di halaman kampus. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh sivitas akademika UMMAT, termasuk Rektor, Badan Pembina Harian (BPH), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), Dosen, Staff, Mahasiswa, serta masyarakat sekitar kampus. Selain itu, untuk menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kepedulian sosial dan kebersamaan, UMMAT melaksanakan ibadah kurban Senin, 17 Juni 2024 M bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1445 H.
Ketua Panitia, Ilham, M. Pd., menyampaikan perayaan Hari Raya Idul Adha ini merupakan momentum mengenang kisah perjalanan spiritual keluarga Nabi Ibrahim AS. Pelaksanaan kurban, sebagai bentuk kesyukuran tertinggi bagi setiap hamba dihadapan Allah. Bagaimana demikian, ibadah berkurban selalu disandingkan dengan ibadah shalat dalam Al-Qur’an. Sehingga berkurban disyariatkan sunnah muakad bagi setiap muslim.
Shalat Idul Adha dipimpin oleh Muhammad Sahril, M.Pd., yang merupakan Sekretaris Majelis Tabligh PWM NTB, sebagai imam. Sedangkan khotbah Idul Adha disampaikan oleh Ust. Sukarta, M.Pd.I., Wakil Ketua PWM NTB, yang menyampaikan pesan-pesan penting mengenai makna pengorbanan, keikhlasan, dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dalam khutbahnya, Ust. Sukarta menekankan pentingnya semangat berkurban sebagai bentuk ketakwaan dan kepedulian sosial. “Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban, tetapi juga tentang bagaimana kita meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan keteguhan iman Nabi Ismail AS. Melalui kurban, kita diajarkan untuk berbagi dengan sesama dan mempererat tali silaturahmi,” ujarnya.
Setelah shalat Idul Adha dan khutbah, kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Tahun ini, UMMAT mendapatkan 9 ekor sapi dan 3 ekor kambing dari berbagai donatur, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam membantu masyarakat sekitar.
Adapun Daftar Donatur dan Hewan Kurban yakni, 3 ekor sapi dan 2 kambing dari bank Mitra ( 1 ekor sapi dari Bank NTB Syariah, 1 ekor sapi dari bank Dinar Asri, 1 ekor sapi dari bank Panin Dubai Syariah, 1 ekor kambing dari CIMB Niaga, 1 ekor kambing dari BSI), 2 ekor sapi dari sohibul qurban, 1 ekor sapi dari keluarga Pak Roni, 1 ekor kambing dari keluarga Pak Supriyanto, 1 ekor sapi dari Baitul Maal UMMAT dan 2 ekor sapi dari UMMAT sendiri.
Sebanyak 1.000 paket daging kurban didistribusikan kepada masyarakat di sekitar kampus yang meliputi Pagesangan, Bebidas, Jempong, dan Pesongoran. Selain itu, seluruh lembaga kemahasiswaan di UMMAT, serta para pegawai dan karyawan termasuk petugas kebersihan, keamanan, dan penjaga malam, juga akan menerima paket daging kurban.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh donatur dan pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Kegiatan kurban ini merupakan salah satu wujud nyata kepedulian dan kebersamaan kita dalam membantu sesama, serta mempererat hubungan antara UMMAT dan masyarakat sekitar. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, UMMAT berharap dapat terus menumbuhkan semangat gotong royong dan rasa empati di kalangan mahasiswa dan masyarakat. Hari Raya Idul Adha ini menjadi momentum penting untuk saling berbagi dan mempererat tali silaturahmi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar Seminar Nasional ke-3 dengan tajuk “Membangun Desa untuk Indonesia Berkemajuan”. Acara yang berlangsung Via Zoom ini dihadiri oleh 139 peserta dari 33 universitas di seluruh Indonesia, seperti Universitas Samudra, STIE Cendekia Bojonegoro, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Riau. (Rabu,12/06/2024).
Ketua Panitia, Muslimin, M.Pd., menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk mengkaji dan mendiskusikan berbagai aspek pembangunan desa di Indonesia. “Kegiatan ini diikuti oleh para akademisi dan praktisi yang memiliki perhatian besar terhadap kemajuan desa di Indonesia,” ujarnya.
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., menyambut hangat para peserta yang hadir dan menekankan pentingnya data dan penelitian dalam mendorong pembangunan desa. “Berdasarkan data IDN, terlihat bahwa ketimpangan pembangunan antara desa dan kota di Indonesia masih sangat tinggi. Oleh karena itu, kita perlu fokus pada pengembangan desa untuk mencapai Indonesia yang berkemajuan”, ungkapnya.
“Harapannya Seminar Nasional ke-3 ini dapat menjadi wadah bagi para akademisi, praktisi, dan masyarakat untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan mengenai pembangunan desa, juga dapat melahirkan ide-ide dan strategi inovatif yang dapat diterapkan dalam pembangunan desa di seluruh Indonesia”, ujarnya.
Rektor UMMAT, yang diwakili oleh Wakil Rektor 1, Dr. Harry Irawan Johari, S.Hut., M.Si., menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh desa, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun ekologi. “Desa memiliki potensi yang sangat besar, namun minimnya sumber daya manusia (SDM) dan kurangnya infrastruktur yang memadai menyebabkan lambatnya pembangunan desa. Kita semestinya harus lebih proaktif berpikir bagaimana pembangunan itu dimulai dari desa dengan melakukan pemetaan potensi yang ada di desa sebagai langkah awal untuk pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selain itu, Ia juga menyoroti masalah anggaran desa yang belum efektif dalam pengeluarannya. “Salah satu kendala utama dalam pembangunan desa adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam mengelola anggaran desa. Akibatnya, banyak anggaran yang tidak teralokasikan dengan baik, sehingga pembangunan menjadi terhambat,” tambahnya.
Seminar ini juga menghadirkan tiga pemateri luar biasa yang memberikan wawasan dan pengalaman berharga mengenai pembangunan desa. Pemateri pertama, Drs. Samsul Widodo, M.A., (Staff ahli Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, Tertinggal dan Transmigrasi RI), berbicara mengenai strategi pemberdayaan masyarakat desa. Pemateri kedua, Lalu Winengan, S.P., M.M., (Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Kabupaten Lombok Barat), membahas tentang peran infrastruktur dalam pembangunan desa. Sementara pemateri ketiga, Yulhaidir, S.AP., (Ketua Forum Kepala Desa Se-Kabupaten Sumbawa Barat), memberikan perspektif mengenai kebijakan dan program pemerintah dalam mendukung pembangunan desa.
Dengan berakhirnya seminar ini, diharapkan berbagai ide dan gagasan yang muncul dapat diaplikasikan untuk mempercepat pembangunan desa di Indonesia. Seminar Nasional ke-3 ini menegaskan komitmen UMMAT dalam berkontribusi pada kemajuan desa-desa di Indonesia (HUMAS UMMAT).
Mataram, Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat (PWM NTB) akan menyelenggarakan Pelatihan Instruktur Mubaligh Muhammadiyah Tingkat Wilayah di Senggigi pada tanggal 28 s/d 30 Juni 2024 mendatang.
Ketua Panitia, Muhammad Sahril menyampaikan bahwa Kegiatan Pelatihan Instruktur Mubaligh Muhammadiyah (PIMMWIL) tingkat Wilayah NTB ini merupakan salah satu program kerja prioritas Majelis Tabligh PWM NTB periode 2022-2027. Pelatihan ini akan dihadiri oleh masing –masing dua orang peserta perwakilan dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah seluruh NTB, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah untuk terus meningkatkan kualitas dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Dalam pelatihan ini, para peserta akan mendapatkan berbagai materi yang akan membantu mereka menjadi mubaligh yang lebih efektif dan inspiratif. Harapannya adalah melalui PIMMWIL ini akan terbentuk Korps Muballigh muhammadiyah tingkat wilayah untuk menjawab kebutuhan para mubaligh untuk menyampaikan pesan dakwah secara professional dan berkualitas di setiap mejelis ilmu di persyarikatan muhammadiyah khususnya serta masyarakat secara luas.
Ketua Majelis Tabligh PWM NTB, Muhiburrahman, Lc., M.Pd., Menyampaikan bahwa kegiatan ini salah satu agenda besar PWM NTB melalui Majelis Tabligh adalah melaksanakan kegiatan pelatihan bagi para mubaligh yang ada di wilayah Nusa Tenggara Barat. Untuk itu, Adapun harapan atau output yang akan dihasilkan setelah pelatihan ini adalah munculnya para mubaligh handal yang siap terjun ke lapangan mengemban amanah persyarikatan sebagai sang pencerah di daerah dan wilayah masing-masing.
“Ia juga sampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan guna memberikan wawasan teoretik dan praktek kepada para kader pengelola, penggerak, dan pelaku tabligh di tingkat Wilayah dan Daerah sehingga memiliki kompetensi profesional dalam menyelenggarakan dan menangani pelatihan-pelatihan muballigh di Wilayah dan Daerah masing-masing atau lintas Wilayah dan lintas Daerah. Dengan pelatihan ini diharapkan terbentuk Korps Instruktur Muballigh Muhammadiyah Tingkat Wilayah Nusa Tenggara Barat, dengan jumlah yang memadai”, terangnya.
Acara pelatihan ini akan mencakup berbagai sesi ceramah, diskusi, dan workshop interaktif yang dipandu oleh para Instruktur handal dan Narasumber berpengalaman. Peserta akan mempelajari teknik-teknik dakwah, strategi komunikasi yang efektif, serta pengembangan diri sebagai mubaligh yang mampu menjawab tantangan zaman.
“Adapun kerangka umum materi pelatihan ini meliputi 4 (empat) kelompok, yakni: kelompok dasar, kelompok khusus dakwah, kelompok khusus keinstrukturan, dan kelompok penunjang”, jelasnya.
“Kelompok Dasar meliputi Tafsir Ayat-ayat Dakwah, Syarah Hadis-Hadis Dakwah, Fiqih Ibadah dalam Pelatihan (Jama’-Qashar, Shalat Lail), selanjutnya Kelompok Khusus Dakwah meliputi Fiqih Dakwah, Strategi Dakwah Muhammadiyah, Sistem Pendidikan dan Pelatihan Muballigh Muhammadiyah . Kemudian, Kelompok Khusus Keinstrukturan meliputi, Belajar Efektif bagi Orang Dewasa, Metode dan Manajemen Pelatihan , Manajemen Kelas, Monitoring dan Evaluasi Pelatihan, Pengembangan Kepribadian Instruktur Muballigh, Kode Etik dan Standardisasi Muballigh. Dan terakhir, Kelompok Penunjang meliputi Metode Diskusi dan Pemecahan Masalah, Komunikasi Efektif, Pengembangan Aktivitas Tindak Lanjut dan Outbond Ringan”, imbuhnya.
“Kami mengajak seluruh mubaligh Muhammadiyah di wilayah Nusa Tenggara Barat untuk berpartisipasi dalam pelatihan ini. Mari kita bersama-sama meningkatkan kualitas dakwah demi kebaikan umat dan kemajuan bangsa”, tutupnya (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menyelenggarakan kegiatan Visitasi Fakultas Kedokteran, Kamis, 6 Juni 2024. Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari persiapan pendirian Fakultas Kedokteran di UMMAT, Acara ini berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme, dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh penting dari dunia pendidikan dan kesehatan.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., Ia menyambut hangat dan ucapkan terima kasih atas kedatangan Tim Kemenkes di Lombok, Nusa Tenggara Barat khususnya di Fakultas Kedokteran.
“Mudah-mudahan Tim Kemenkes disambut dengan angin segar pulau Lombok sehingga bisa menjalankan tugas mulia Visitasi Fakultas Kedokteran di UMMAT”, sambutnya.
“Pengusulan Fakultas Kedokteran ini didasari oleh beberapa hal, seperti Jumlah penduduk NTB berdasarkan sumber BPS 2023 sekitar 5 juta 500 ribu lebih penduduk, tentu memerlukan pelayanan kesehatan yang memadai, saat ini baru 2 kampus yang menghasilkan lulusan dokter di NTB, sedangkan jumlah dokter merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kulitas pelayanan Kesehatan”, jelasmya.
“Kemudian komitmen Amal Usaha Muhammadiyah melalui Perguruan Tinggi Muhammadiyah khususnya UMMAT untuk turut serta berpartisipasi dalam peningkatan Sumber Daya Manusia di bidang pendidikan termasuk mencetak dokter yang siap berperan serta dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di NTB khususnya dan di Indonesia pada umumnya”, tambahnya.
“Dan Besar harapan kami semoga dengan kegiatan visitasi kemenkes ini, UMMAT bisa mendapatkan rekomendasi dari Kemenkes untuk bisa kami lanjutkan ke tahapan selanjutnya”, harapnya.
PJ. Gubernur NTB, yang diwakilkan Kepala Dinas Kesehatan NTB, Dr.dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM., Mars., menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap pendirian Fakultas Kedokteran di UMMAT.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diwakili oleh Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, Dra. Oos Fatimah Rosyadi, M.Kes., Ia memberikan sambutan dan arahan terkait standar dan regulasi yang harus dipenuhi dalam pendirian Fakultas Kedokteran. Ia juga memberikan dukungan penuh terhadap upaya UMMAT dalam mendirikan fakultas ini.
menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan kedokteran untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang kompeten di Indonesia.
Ketua Tim Task Force Fakultas Kedokteran sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMMAT Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm. Klin., presentasikan Profil dan Pengembangan UMMAT, dan Persiapan Pendirian Fakultas Kedokteran meliputi Kurikulum yang akan digunakan, kesiapan Sumber Daya Manusia serta Unit Pengelolah Program Studi (UPPS).
“Dalam waktu yang tidak lama kami telah menyiapkan ruang kuliah,sumber daya manusia, Laboratorium dan ruang Objective Structured Clinical Examination (OSCE) untuk mendukung Fakultas Kedokteran ini”, terangnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang melibatkan seluruh peserta visitasi. Sesi ini berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan dan tanggapan mengenai persiapan pendirian Fakultas Kedokteran di UMMAT.
Para peserta visitasi melakukan peninjauan lapangan untuk melihat langsung fasilitas yang akan digunakan oleh Fakultas Kedokteran. Fasilitas yang ditinjau meliputi laboratorium, ruang kelas, dan Ruang Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan fasilitas dalam mendukung proses pembelajaran kedokteran yang berkualitas.
Kegiatan visitasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kesiapan UMMAT dalam mendirikan Fakultas Kedokteran serta mendapatkan masukan berharga untuk penyempurnaan lebih lanjut (HUMAS UMMAT).
Mataram, Program Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menyelenggarakan acara Kuliah Pakar bertajuk “Pengajaran Bahasa Indonesia Berbasis Project-Based Learning (PJBL) di Era Kurikulum Merdeka.” Acara yang diadakan di Aula FKIP dan melalui platform Zoom Meet ini menghadirkan dua narasumber terkemuka, Dr. Masrin, M.Pd., dan Dr. Erwin, M.Pd., dengan moderator Supratman, M.Pd., yang semuanya adalah alumni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UMMAT.
Dekan FKIP UMMAT, Dr.Muhammad Nizaar,M.Pd.,Si., membuka kegiatan dengan resmi, tidak lupa ia sampaikan pentingnya pengembangan metode pengajaran inovatif seperti PJBL dalam konteks Kurikulum Merdeka. Ia menggarisbawahi bahwa pendekatan PJBL dapat memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif dan praktis, serta mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia nyata dengan keterampilan yang relevan dan aplikatif.
Narasumber 1, Dr. Masrin membuka sesi dengan membahas permasalahan pendidikan di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa berdasarkan laporan tahun 2022, Indonesia berada di peringkat ke-73 dari 78 negara dalam hal kualitas pendidikan. “Minat baca di Indonesia sangat memprihatinkan, dengan hanya 0,01% dari populasi yang benar-benar memiliki minat baca tinggi, jauh di bawah Malaysia dan Brunei Darussalam,” ujar Dr. Masrin.
Dr. Masrin menegaskan pentingnya guru memiliki potensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. “Guru harus mampu mengajar tidak hanya konsep tetapi juga penerapan praktisnya,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran serta perlunya guru untuk mengembangkan metode pengajaran yang tidak hanya bergantung pada buku pedoman pemerintah, terutama di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). “Pembelajaran yang berbasis guru harus diubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa,” katanya.
Narasumber 2, Dr. Erwin kemudian menjelaskan definisi dan prinsip-prinsip PJBL. Ia menekankan bahwa PJBL mengedepankan keaktifan peserta didik dan pembelajaran kolaboratif. “Gaya belajar setiap siswa berbeda-beda, ada siswa yang suka auditori, visual, ada juga yang lebih memilih kinestetik” jelasnya.
Ia juga menyatakan bahwa kelas yang terlalu besar menjadi tantangan dalam mendiagnosis kemampuan awal siswa dengan baik. Namun, ia menegaskan bahwa hasil pembelajaran PJBL harus dapat ditampilkan dan dipresentasikan oleh siswa. “Tujuan PJBL adalah memotivasi siswa untuk terlibat aktif, mengembangkan keterampilan praktis, dan mendorong pembelajaran yang bermakna,” ujarnya.
Ia juga menguraikan langkah-langkah implementasi PJBL dalam pengajaran Bahasa Indonesia, tersebut ( Menentukan proyek, Perencanaan proyek, Pelaksanaan proyek dan Presentasi).
Ia juga sebutkan bahwa ada empat keterampilan abad 21 (berpikir kritis, berkolaborasi, kreatif, dan komunikatif), dan keempatnya harus terintegrasi dalam pendidikan. “Peran guru dalam PJBL adalah sebagai fasilitator, mentor, dan evaluator, sementara siswa harus menjadi pemikir kritis, kolaboratif, kreatif, dan komunikatif,” jelasnya.
Moderator kegiatan, Supratman, M.Pd., dengan cermat memandu diskusi dan sesi tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh peserta baik yang hadir di aula maupun yang bergabung melalui Zoom Meet.
Acara Kuliah Pakar ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan praktisi pendidikan yang tertarik dengan inovasi dalam pengajaran Bahasa Indonesia. Selain memberikan wawasan baru, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan diskusi konstruktif antara alumni dan civitas akademika FKIP UMMAT.
Dengan suksesnya acara ini, FKIP UMMAT berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan zaman, khususnya dalam pengajaran Bahasa Indonesia di era Kurikulum Merdeka (HUMAS UMMAT).
Mataram, Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Prodi STI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) hadirkan acara kuliah pakar yang bertajuk, “Masa Depan Data Science dan Big Data: Peluang dan Tantangan Pemanfaatannya di Era Digital.” Acara berlangsung di Auditorium H. Anwar Ikraman Kamis 30 Mei 2024.
Ketua Program Studi (Kaprodi) STI, Nani Sulistianingsih S.Kom., M.Engg, menyambut hangat kegiatan ini . Ia juga berharap Kuliah pakar ini menjadi upaya untuk terus memberikan edukasi yang berkualitas kepada mahasiswa, serta menghadirkan wawasan terbaru dalam dunia informasi teknologi.
“Dalam era digital ini, data adalah aset berharga. Kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data secara efektif akan menjadi kunci kesuksesan di berbagai bidang,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan keterampilan analitis dan teknis yang relevan agar dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Dekan Teknik, Dr. H. Aji Syailendra U., M.Sc., menyampaikan urgensi pemahaman mendalam tentang Data Science dan Big Data dalam era digital yang terus berkembang pesat. Data science dan big data adalah bidang yang sedang berkembang pesat dan memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai sektor.
Kemampuan untuk mengolah dan menganalisis data secara efektif dapat memberikan wawasan yang berharga dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu, memahami dan menguasai bidang ini akan memberikan keunggulan kompetitif bagi kita semua, khususnya bagi para mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja.
“Saya berharap, melalui kuliah tamu ini, para mahasiswa dapat memperoleh wawasan baru, mengembangkan keterampilan analitis, serta memahami bagaimana teknologi ini dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, harapnya.
Narasumber utama dalam acara ini Lalu Erfani Maula Yunus, S. Kom, seorang ahli dalam bidang Machine Learning Engineering. Dengan keahliannya yang mendalam dan pengalaman yang luas, Ia, memaparkan tren terkini, peluang yang tersedia, dan tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan Data Science dan Big Data di era digital.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat perubahan besar dalam cara data digunakan oleh berbagai organisasi, jadi sangat penting kita mempelajarinya sekarang ini”, jelasnya.
Data science ini bidang yang menggunakan metode, proses, algoritma, dan sistem ilmiah untuk mengekstraksi pengetahuan dan wawasan dari data dalam berbagai bentuk, baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Sementara itu, big data merujuk pada volume besar data yang tidak dapat diolah dengan cara konvensional karena ukurannya yang sangat besar.
Ke depan, kita dapat melihat beberapa tren utama yang akan mempengaruhi perkembangan data science dan big data, termasuk: Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin: Integrasi lebih lanjut dengan AI dan machine learning untuk analisis data yang lebih canggih., Data Real-time: Peningkatan penggunaan data real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan responsif. Internet of Things (IoT): Peningkatan jumlah perangkat yang terhubung akan menghasilkan lebih banyak data yang dapat dianalisis.
Diskusi yang terjadi antara narasumber dan peserta sangat produktif, memungkinkan pertukaran gagasan dan pemikiran yang mendalam tentang bagaimana Data Science dan Big Data dapat mengubah berbagai industri, seperti perdagangan, kesehatan, dan keuangan. Para peserta juga aktif berbagi pengalaman serta wawasan mereka terhadap topik yang dibahas.
Kuliah pakar ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menjadi platform untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa, akademisi, dan profesional di bidang teknologi informasi, untuk terus beradaptasi dengan perubahan dan kemajuan teknologi (HUMAS UMMAT).