Mataram — Universitas Muhammadiyah Mataram berkolaborasi dengan Bank Perkereditan Rakyat (BPR) Syariah Dinar Ashri atau Bank Dinar menyalurkan 500 paket bingkisan Ramadhan yang tersebar keseluruh wilayah pulau Lombok. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 23-27 April 2022 yang dimulai dari wilayah Lombok Timur sampai wilayah Lombok Barat. Paket tersebut terdiri dari beras 5 kg, minyak goreng, gula pasir dan sarung untuk lebaran untuk disalurkan kepada anak yatim dan masyarakat kurang mampu di NTB.


Direktur Utama Bank Dinar, Mustaen mengatakan penyaluran paket sembako rutin dilaksanakan setiap bulan suci Ramadhan. Harapannya dapat membantu masyarakat yang membutuhkan terutama yang masuk katagori 8 asnaf (orang yang berhak menerima zakat). Kegiatan ini juga sekaligus mengenalkan Bank Dinar kepada masyarakat luas di NTB.
“Ya ini momentum kita juga untuk mengenalkan Bank Dinar kepada masyarakat luas, kan semakin banyak yang terima manfaat, maka akan semakin banyak juga yang kenal Bank Dinar,” ujarnya.
Selain paket sembako, sepekan sebelum Ramadhan Bank Dinar juga menyalurkan 3.000 dus air mineral untuk kebutuhan masjid di Pulau Lombok. Program itu menyasar 1.000 masjid dengan masing-masing masjid memperoleh 30 dus.
Mustaen berharap, perkembangan ekonomi pada 2022 akan semakin membaik sehingga kinerja Bank Dinar akan tumbuh positif. Jika terus mengalami pertumbuhan positif maka berdampak langsung terhadap peningkatan dana kebajikan ditahun mendatang.
“Jadi kalau tumbuh bagus, tahun depan lebih banyak lagi, semoga kami dimudahkan, kami mohon doa kepada semua jamaah, anak yatim piatu agar usaha kami terus menunjukkan kinerja lebih baik ditahun tahun mendatang,” harap Mustaen.
Universitas Muhammadiyah Mataram dalam hal ini sebagai mitra Bank Dinar, mempunyai andil dalam penyaluran paket bingkisan ramadhan tersebut sehingga bisa disebarkan kepada seluruh penerima manfaat yang ada terutama yang masuk katagori 8 asnaf (orang yang berhak menerima zakat). Dengan harapan ke depannya kerjasama terus di tingkatkan sehingga kegiatan-kegiatan sosial dapat terlaksana dengan baik. (HUMAS UMMAT)

Mataram — Mutu atau Quality menjadi syarat utama bagi majunya suatu institusi atau lembaga apapun terlebih bagi perguruan tinggi sebagai center of excellent dan juga sebagai driving force bagi kemajuan suatu peradaban bangsa dan masyarakatnya.
Terbentuknya Asosiasi Penjaminan Mutu (APMU) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) adalah himpunan penyelenggara penjaminan mutu di seluruh PTMA di bawah Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tujuan Asosiasi yaitu menfasilitasi terselenggaranya kegiatan Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan (PPEPP) mutu di PTMA, sehingga terwujud PTMA yang mutunya setara atau melampaui Standar Mutu yang ditetapkan pemerintah. Selain itu untuk meningkatkan profesionalisme, melakukan pertukaran informasi/pengalaman, menyamakan persepsi terkait regulasi-regulasi yang berkaitan Penjaminan Mutu, dan menghimpun Sumber Daya Manusia yg memiliki (sertifikasi Auditor) untuk menjamin kepastian mutu PTMA.
Alhamdulillah tepatnya pada tanggal, 18 Mei 2022, ketua LPM UMMAT Dr. Junaidin M.Pd diberi amanah dan dilantik oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc. dan Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Edy Suandi Hamid, M.Ec., untuk menempati posisi strategis selaku sekertaris APMU PTMA PP Muhammadiyah.
“Mohon doa dan dukungan teman2 civitas akademika khususnya yang berada dibawah payung besar Pimpinan Pusat Muhammadiyah PTMA untuk sama-sama kita maju bersama mewujudkan cita-cita kampus-kampus Muhammadiyah dan A’isyah agar benar-benar menjadi pusat-pusat keunggulan, menjadi yang terdepan dalam menjaga dan menguatkan PTMA agar kelak dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua, aamiin,” harapnya.
Mutu itu ibarat keberkahan yang dicari dan diharapkan oleh setiap orang, maka ketika PTMA bermutu maka pastilah akan memanen keberkahan dan tentunya melahirkan generasi2 yang bermutu yang merupakan output dari PTMA kita. (Humas UMMAT)

MATARAM – Dalam rangka sharing kebijakan BAN-PT dan LAM terkait pengajuan Reakreditasi UMMAT menggandeng UM Malang. Kegiatan sharing ini berlangsung pada hari Jumat, 27 Mei 2022 di Aula lantai 3 Gedung Rektorat UMMAT yang diikuti oleh kurang lebih 100 orang peserta. Sedangkan tim dari UM Malang yang datang ke UMMAT adalah Kepala UPT Akreditasi dan Pemeringkatan, Kepala Devisi dan Tim SAPTO/SAPTA, Dr. Surya Anoraga, SH., M.Hum. Drs. Marhan Taufik, M.Si., Drs. Sudjalil, M.Si., M.Pd., Drs. Warsono, M.M., Alimin Adi Waloyo, S.Pd., M.App.Ling., Evi Dwi Wahyuni, S.Kom., M.Kom., Dewi Sulistiyowati, S.T., Sambha Ekky Septian A.C., SE.


Secara umum, Akreditasi adalah penilaian terhadap kelayakan dan pemeringkatan suatu program studi atau jurusan yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) atau Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dan digunakan sebagai pengakuan dari badan atau instansi yang lain. Secara institusi kampus, UMMAT telah mendapatkan akreditasi dengan peringkat “B” berdasarkan surat keputusan nomor 2145/SK/BAN-PT/Akred/PT/IX/2016 dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
Acara sharing ini dibuka oleh Warek 2 UMMAT Siti Lamusiah, M.Si., dan dihadiri oleh Civitas Akademika, Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, Gugus Kendali Mutu, Kepala Lembaga, dan Kepala Biro dilingkup UMMAT. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan kualitas akreditasi unggul, meningkatkan kolaborasi internasional, dan meningkakan mobilitas antar dan lintas sektoral.
Wakil Rektor 2 dalam sambutannya mewakili Rektor UMMAT sangat mengapresiasi kunjungan tim dari UPT Akreditasi dan Pemeringkatan UM Malang dalam rangka memperkuat akreditasi unggul di Universitas Muhammadiyah Mataram.
Ketua LPM UMMAT Dr. Junaidin, M.Pd berharap pada para civitas akademika yang hadir bisa memahami instrument akreditasi baik oleh BAN-PT ataupun LAM karena akreditasi ini yang dinilai adalah kualitas program studi ataupun kualitas fakultas yang dikelola oleh pimpinan fakultas ataupun pimpinan program studi.
“Harapan kepada gugus kendali mutu fakultas maupun unit kendali mutu program studi dapat mendukung dokumen program studi ataupun fakultasnya yang akan di akreditasi,” ungkapnya.
Output Kegiatan ini agar Civitas akademika UMMAT, mendapatkan pemahaman dan penguatan dalam pengajuan akreditasi baik melalui BAN-PT maupun LAM. Prodi yg masa kadaluarsa tinggal 1 bulan lagi terdiri dari prodi sejarah dan matematika on progres yg target diawal juni sudah diunggah ke LAMDIK, Prodi PGMI statusnya menunggu invoice pembayaran tahap II, Prodi Ekonomi Syariah On proses masih dalam pemantauan BAN-PT dan LAM.
Manfaat lain dari kegiatan ini adanya penguatan bagi pemegang akun sapta, sapto atau pemegang akun LAM karena pengusulan akreditasi sekarang secara sistem ada pada LAM maupun sistem sapta dan sapto. (Humas UMMAT).

MATARAM – Lembaga Penjaminam Mutu Universitas Muhammadiyah Mataram dan LLDikti VIII menggelar Training of Trainer (TOT) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Audit Mutu Internal (AMI) dan Sertifikasi Auditor. Kegiatan ini digelar dari tanggal 11-13 Mei 2022 di aula lantai 3 gedung rektorat UMMAT. Menurut ketua LPM UMMAT Dr. Junaidin, M.Pd., salah satu tujuan pelaksanaan ToT ini APS dan AIPT menuju akreditasi Ungggul.


“Ada peningkatan pemahaman mengaudit mutu internal perguruan tinggi yang signifikan berdasarkan pre-tes, praktek lapangan, sampai pada post-test. Para peserta semangat dengan mendapatkan penyegaran ilmu mutu atau QA. Kesan pada peserta yg luar biasa disiplin terhadap waktu pelaksanaan selama 3 hari ini,” tuturnya.
Ditambahkannya Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, meliputi penjaminan mutu internal maupun penjaminan mutu eksternal. Hal ini dinyatakan dalam Buku Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) bahwa Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi dilakukan atas dasar penjaminan mutu internal, dan penjaminan mutu eksternal.
“SPMI, AMI ini salah satu indikator dalam peningkatan APS dan AIPT,” imbuhnya.
Penjaminan mutu internal adalah penjaminan mutu yang dilakukan oleh institusi perguruan tinggi yang bersangkutan dengan berpedoman dan berlandaskan pada peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah, sedangkan penjaminan mutu eksternal adalah penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh badan atau lembaga eksternal yang dibentuk dan atau disetujui oleh pemerintah sebagai penyelenggara evaluasi penjaminan mutu bagi perguruan tinggi. Sistem penjaminan mutu internal dilakukan secara bertahap, sistematis, terencana, dan terarah.


Ditempat yang berbeda Wakil Rektor I, Dr. Syafril, S.Pd., M.Pd., mengatakan output dari pelatihan ini akan menjadi indikator untuk menyusun kebijakan, terutama kebijakan penjaminan mutu dan khususnya tentang proses audit mutu internal di Universitas Muhammadiyah Mataram.
“Memang seperti itulah semestinya mindset yang dibangun di perguruan tinggi, tidak mungkin ada peningkatan tanpa evaluasi. Evaluasi diperlukan dalam rangka memastikan proses pengendalian berjalan dengan baik dan memastikan proses peningkatan berjalan secara terukur. Bagaimana mungkin pengendalian dan peningkatan penjaminan mutu dapat dilakukan tanpa dasar fakta, dan informasi yang akurat,” tuturnya.
Akhir kata beliau mengucapkan terimakasih kepada LLDikti yang sudah mendampingi LPM UMMAT dalam proses transformasi ini.
Muara dari penjaminan mutu tersebut adalah terwujudnya budaya mutu dalam pelaksanaan kegiatan rutin keseharian segenap civitas akademika, sehingga dapat meningkatkan kemampuan institusi untuk menciptakan stabilitas, kapabilitas, akuntabilitas dalam melakukan pengawasan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pendidikan Tinggi, semangat menuju Akreditasi UNGGUL. (Humas UMMAT)

Mataram — Tekad yang kuat mengantarkan Anisa Dwi Rizki Aprilia mahasiswi prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FATEK UMMAT masuk sebagai salah satu peraih beasiswa IISMA AWARDEE 2022 di Universitas Pompeu Fabra Barcelona Spanyol. IISMA sendiri kepanjangan dari Indonesian International Mobility Awards. IISMA adalah salah satu program Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk berkuliah di kampus terbaik di luar negeri.

Diwawancara secara khusus mahasiswi semester 6 ini mengungkapkan perasaannya yang tidak bisa dijelaskan antara senang, terharu, dan tidak percaya. Karena selama ini dirinya selalu keep low expectation. Jadi, tidak pernah berekspektasi tinggi, karena tidak mau terlalu kecewa dengan hasilnya, tapi harus tetap optimis.

“Ngomongin tentang IISMA, banyak banget dramanya. Pertama kali saya mendengar tentang IISMA itu tahun lalu. Saat itu, saya menjadi salah satu perwakilan dari prodi sekaligus fakultas saya. Untuk menjadi salah satu peserta yang mewakili kampus, saya harus mengikuti beberapa seleksi terlebih dahulu yang diadakan kampus,” tutur gadis berusia 22 tahun ini.

Lebih lanjut untuk menjadi salah satu peserta yang mewakili kampus di IISMA yaitu sistemnya kampus menyeleksi terlebih dahulu, apabila memenuhi syarat baru nanti akan direkomendasikan. Dan Alhamdulillah, Anisa Dwi Rizki Aprilia yang akrab disapa Nisa terpilih menjadi salah satunya. Namun, kadang rencana tidak sejalan dengan kenyataan, karena ada suatu hal ia gagal mengikuti IISMA pada tahun lalu.

“Saya cukup sedih akan hal itu, karena saya sudah mempersiapkan banyak hal. Jadi, saya mencoba bangkit dan berusaha untuk terus berjalan. Kemudian ada suatu masa, saya merasa bahwa Allah mungkin saja memberikan saya kesempatan untuk mencoba hal-hal baru. Oleh karena itu, saya selalu berusaha mengambil setiap peluang yang ada,” imbuhnya.

Ada banyak hal yang dikerjakan selama menunggu IISMA. Pada tahun lalu, Ia mencoba untuk magang di Kementerian ATR/BPN, bahkan Ia juga sempat mengikuti himpunan. Dan pada tahun ini, mahasiswi berusia 22 tahun ini berkesempatan untuk menerbitkan dua tulisannya pada salah satu platform menulis.

“Jadi, saya mencoba memanfaatkan hal-hal tersebut sebaik mungkin, dan tanpa saya sadari, pengalaman-pengalaman tersebut akan menjadi hal yang berguna yang dapat saya ceritakan dalam menulis essay IISMA. Jadi, pengalaman-pengalaman tersebut secara tidak langsung menjadi nilai tambah,” ungkapnya.

Hingga pada bulan Maret lalu, IISMA kembali dibuka dan hal ini membangkitkan semangatnya untuk kembali mengikuti seleksi seperti tahun lalu walaupun untuk tahun ini Ia menemukan persyaratannya jauh lebih banyak. Hal ini dikarenakan panitia lebih selektif dalam memilih awardee. Jadi, Ia harus berkutat kembali dengan beberapa dokumen tambahan, dan secara bersamaan juga harus tetap fokus berkuliah.

“Dengan situasi tersebut, saya harus cepat beradaptasi dengan keadaan setelahnya, dan saya tidak boleh terlarut dalam hal itu. Gak berhenti sampai situ, saya juga harus mengikuti interview bahkan sehari setelah ujian kebhinekaan selesai. Semuanya terasa cepat. Hingga hari pengumuman tiba. Alhamdulillah, saya menjadi salah satu awardee Universitas Pompeu Fabra di Spanyol,” tuturnya dengan semangat.

Di akhir wawancara ketika ditanya apa rencana kedepan setelah menerima beasiswa IISMA 2022, gadis kelahiran Mataram ini mengatakan ingin fokus pendidikan terlebih dahulu, menyelesaikan kuliah di UMMAT dan di spanyol tentunya. Tapi, tidak menutup kemungkinan kedepannya Ia akan mencoba hal-hal lain. Di samping itu juga akan mensosialisasikan program ini di kampus agar program dan beasiswa ini tidak hanya berhenti di dirinya saja, tetapi bisa dirasakan oleh teman-teman lainnya. (Humas UMMAT)

MATARAM – Universitas Muhammadiyah Mataram berkolaborasi dengan NGO Dark Bali, Unbound Indonesia, dan Yayasan Generasi Bisa menggelar Pelatihan dan Sosialisasi Pengetahuan Dasar Tindak Pidana Perdagangan Orang, Bahaya dan Pencegahan Pernikahan Anak. Kegiatan pelatihan berlangsung di Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT dari tanggal 17 sampai 18 Mei 2022 tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., sekaligus membuka acara yang didampingi Kadis DP3AP2KB dan Kadis Disnakertrans Prov NTB. Adapun Tema Pencegahan Human Trafficing dan Child Merriage. Peserta pelatihan berasal dari mahasiswa, tenaga medis, serta pemimpin–pemimpin kelompok PKK.


Sambutan perwakilan dari NGO, Putu Dharma Asthi ,S.S., menuturkan kegiatan ini merupakan project kolaborasi yang dilakukan oleh tiga NGO yang bergerak di bidang tindak perdagangan orang yaitu Dark Bali, Unbound Indonesia, dan Yayasan Generasi Bisa yang bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Mataram. Tujuan dari kegiatan ini adalah dengan dasar pemikiran bahwa tindak pidana perdagangan orang adalah kejahatan kemanusiaan yang sangat kompleks, dengan akar permasalahan yangan sangat kompleks pula. Modus dan cara yang digunakan juga sangat beragam dan terus berkembang dan melibatkan sejumlah sindikat sebagai pelakunya.
“Oleh sebab itu untuk memberantas perdagangan orang memerlukan kerjasama yang harmonis dari pada pihak-pihak terkait mulai dari keluarga,masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga masyarakat, dan tetunya yang terpenting adalah lembaga pemerintahan di setiap tingkatan,” tuturnya.
Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan selama 2 hari ini dilakukan dengan metode interaktif mengenalkan dasar-dasar serta unsur-unsur tidak pidana perdagangan orang dan membahas isu-isu yang terkait sehingga diharapkan bisa bersama-sama belajar memahami serta mengidentifikasi dan tentunya dapat membagikan wawasan dalam pelatihan ini kepada keluarga dan komunitas terdekat di lingkungan kita sehingga semua masyakarakat dapat merasakan mamfaatnya.


Pada kesempatan yang sama Rektor UMMAT Dr.H.Arsyad Abdul Gani.M.Pd., mengatakan persoalan tindak pidana perdagangan orang dan pernikahan anak merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah saja tetapi seluruh masyarakat NTB. Oleh sebab itu kegiatan semacam ini harus selalu disosialisasikan dan diadakan demi mencegah dan memberikan informasi tentang bahaya yang akan diakibatkan.
“Bagaimana cara kita memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada generasi muda, mahasiswa dan pelajar karena persoalan perdagangan manusia khususnya PMI atau Pekerja Migran Indonesia didaerah kita ini termasuk sangat tinggi. Misalnya banyak pekerja-pekerja dari Indonesia yang ditipu dan dimamfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan tersebut,” imbuhnya.
Selain itu persoalan pernikahan anak yang dampaknya sangat banyak, salah satunya melahirkan anak yang tidak sehat, tidak normal, stunting dan dampak buruk lainnya. Termasuk di daerah NTB kasus stunting masih sangat tinggi.
“Alhamdulillah program KKN mahasiswa UMMAT salah satunya adalah bagaimana menyampaikan persoalan stunting yang bekerjasama dengan BKKBN mulai dari pusat sampai dengan tingkat kabupaten, dan sudah berjalan 2 tahun berturut-turut memberikan sosialisai tentang stunting dan penundaan usia pernikahan. Pada bulan Agustus nanti akan dikirim lebih dari 1000 mahasiswa KKN tahun 2022 yang tersebar diseluruh desa di NTB,” di akhir sambutannya.
Kolaborasi lintas yang melibatkan berbagai unsur harus terus digelorakan dan dimasifkan seperti arahan Ibu Wagub sekaligus membuka kegiatan pelatihan tersebut.
“Kerjasama ini sangat strategis karena masalah perdagangan orang dan pernikahaan usia dini bukanlah masalah kecil dan bisa dipandang sebelah mata. Oleh sebab itu butuh penanganan yang komperhensif dan keterlibatan seluruh pihak, tidak mungkin pemerintah saja yang akan bejalan di sini karena sampai sejauh mana kemampuan pemerintah. Kalau untuk regulasi pemerintah akan mengeluarkan tetapi untuk eksekusi harus keterlibatan semua pihak” tuturnya.
Lebih lanjut beliau mengatakan pemerintah NTB memandang persoalan ini harus diseriusi bersama misalnya melalui edukasi-edukasi untuk masyarakat. Salah satu edukasinya yang ada di masyarakat setiap bulannya yaitu posyandu yang mana mengintervensi pemahaman tentang bahaya pernikahan usia muda dan berbagai masalah sosial lainnya.
“Alhamdulillah di NTB ini dari 7.600 lebih posyandu yang ada semuanya sudah menjadi posyandu keluarga dan sudah bisa dijadikan pusat edukasi berbasis dusun. Sehingga akan lebih memasifkan proses edukasi kita selain kerjasama dengan perguruan tinggi yang sangat strategis,” imbuhnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penanda tanganan MoU antara UMMAT dan Unbound Indonesia, Dark Bali dan Grasa Indonesia untuk kegiatan-kegiatan kerjasama dimasa yang akan datang. (Humas UMMAT)/