Mataram, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencetak sejarah dengan pelepasan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara spektakuler di lapangan UMMAT (22/072024). Acara ini dihadiri oleh ribuan mahasiswa, dosen, staf, dan tamu undangan yang menyaksikan momentum bersejarah tersebut. Ribuan mahasiswa ini siap mengabdi dan membawa perubahan positif bagi desa-desa di Pulau Lombok dan Sumbawa selama beberapa bulan ke depan.
Ketua Panitia, Dr. Ibrahim, M.Sc., menyampaikan bahwa total peserta KKN tahun ini mencapai 956 mahasiswa, dengan 915 peserta reguler dan 41 peserta non-reguler. “Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) menjadi fakultas dengan jumlah peserta terbanyak tahun ini. Para peserta KKN akan disebar ke berbagai lokasi di Pulau Lombok dan Sumbawa”, ujarnya.
“Berdasarkan hasil survei tim LPPM, kami menetapkan 64 lokasi pengabdian yang tersebar di beberapa Kabupaten/Kota. yakni, di Kabupaten Bima sebanyak 4 lokasi, Kabupaten Dompu 4 lokasi, Kabupaten Sumbawa 4 lokasi, Kabupaten Sumbawa Barat 5 lokasi, Kabupaten Lombok Timur 10 lokasi, Kabupaten Lombok Tengah 5 lokasi, Kabupaten Lombok Barat 13 lokasi, Kabupaten Lombok Utara 16 lokasi dan di kota mataram sebanyak 3 lokasi”, jelasnya dengan antusias.
Ia juga menjelaskan bahwa sebelum acara pelepasan ini, telah dilakukan berbagai persiapan untuk memastikan mahasiswa siap terjun ke lapangan. “Kami telah melaksanakan pembekalan mahasiswa, Training of Trainers (ToT) untuk mahasiswa, serta Management of Training (MoT) mahasiswa kesehatan dari BKKBN tentang stunting. Selain itu, kami juga mengadakan ToT untuk dosen pendamping lapangan guna memastikan mereka dapat mendampingi mahasiswa dengan baik di lokasi pengabdian,” paparnya.
Dalam rangka menjaga keselamatan dan kesejahteraan peserta KKN, UMMAT telah menjalin kerja sama dengan BPJS untuk menyediakan kartu ketenagakerjaan. “Kartu ini disiapkan untuk mengantisipasi risiko yang tidak diinginkan selama proses KKN berlangsung. Kami juga bekerja sama dengan BKKBN dalam upaya menuju NTB Zero Stunting, yang merupakan salah satu fokus utama kami”, tambahnya.
Ia berharap agar peserta KKN dapat mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilaksanakan, menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal terakreditasi, serta menciptakan Teknologi Tepat Guna (TTG). “Kami sangat berharap luaran tersebut dapat terealisasikan sehingga tahun ini ada perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. Hasil kreativitas dan inovasi mahasiswa selama KKN ini juga akan kami tampilkan di ekspo hasil KKN sebagai syiar promosi,” tutupnya dengan penuh harap.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menjelaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai persyarikatan Muhammadiyah kepada para peserta KKN. “Muhammadiyah adalah organisasi dakwah Islam dan organisasi masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting bagi para peserta KKN untuk terus menumbuhkan keislaman di tengah masyarakat melalui program-program kemasyarakatan”, tegasnya.
Ia juga memberikan pesan khusus kepada para peserta KKN untuk menjaga nama baik kampus dan almamater, serta berperilaku santun selama berada di daerah pengabdian. “Saya tegaskan kepada para peserta KKN agar menjaga nama baik kampus, menjaga almamater, dan menjaga sikap selama di daerah orang. Jangan arogan dan jauhi segala kegiatan yang berdampak negatif kepada masyarakat, diri sendiri, dan kampus”, ujarnya dengan tegas. “Mudah-mudahan kita semua mendapatkan ridho Allah SWT dalam setiap langkah pengabdian kita” tambahnya.
Acara pelepasan mahasiswa KKN ini ditutup dengan penampilan manabu gendang beleq, yang berhasil menambah semarak suasana. Bunyi gendang beleq yang menggelegar menjadi simbol semangat dan kebersamaan dalam menjalankan tugas pengabdian. Para mahasiswa yang dilepas dengan penuh semangat dan harapan ini siap membawa perubahan positif dan berkarya nyata di tengah masyarakat desa.
Dengan persiapan yang matang, dukungan dari berbagai pihak, dan semangat yang membara, UMMAT berharap program KKN tahun ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat di desa-desa lokasi pengabdian. Semoga para mahasiswa dapat menjalankan tugas mereka dengan baik, membawa inovasi dan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, serta kembali dengan pengalaman dan pembelajaran berharga yang akan bermanfaat untuk masa depan mereka (HUMAS UMMAT).