MAHASISWA UMMAT IKUTI KEGIATAN PSM 2019 DI UMP

MAHASISWA UMMAT IKUTI KEGIATAN PSM 2019 DI UMP

MATARAM-Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melepas sebanyak 24 mahasiswa yang akan bertanding di Pekan Seni Mahasiswa (PSM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi Aisyiyah (PTA) se-Indonesia. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) bersama Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat  (PP) Muhammadiyah tersebut akan berlangsung selama 3 hari yakni mulai tanggal 13 Agustus hingga 15 Agustus 2019.

Kegiatan yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) tersebut dihadiri oleh 54 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Aisyiyah se-Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, ada 19 jenis mata lomba yang akan dilombakan yaitu diantaranya MTQ, seni lukis, sastra, seni musik, teater, dan sinematografi serta pergelaran seni nonlomba.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMMAT mengatakan sebanyak 24 mahasiswa akan berlaga di kegiatan Pekan Seni Mahasiswa. “Sebanyak 24 orang mahasiswa akan bertanding di PSM 2019 ini dengan mengikuti beberapa lomba yaitu lomba MTQ, lomba lukis, lomba musikalisasi puisi, lomba baca puisi, lomba penulisan cerpen, lomba monolog, lomba pop islami, lomba cipta lagu, dan lomba band”, ujar Hafsah, M.Pd.

Selain Wakil Rektor III, Rektor UMMAT juga turut hadir dalam pelepasan mahasiswa tersebut. Rektor memberikan semangat dan pesan kepada peserta kegiatan PSM. Dalam sambutannya, Dr. Arsyad Gani juga mengapresiasi mahasiswa yang turut andil dengan mengatakan bahwa mereka merupakan orang-orang terpilih dan beruntung.

“Saudara-saudara ini merupakan manusia pilihan sebab saudara sudah berhasil menyingkirkan sekitar 6000 mahasiswa sehingga saudaralah yang terpilih untuk mewakili UMMAT dalam pekan seni mahasiswa 2019 ini”, katanya.

Lebih lanjut Rektor berpesan bahwa dalam sebuah pertandingan penting adanya suportivitas tinggi. Kemenangan selalu didapat oleh mereka yang memiliki integritas yang baik. “Jangan mencederai nama lembaga dengan melakukan kecurangan sebab tak mungkin ada kemenangan bila diawali dengan sebuah kecurangan”, pesannya.

Selain itu, Rektor menambahkan bahwa UMMAT menaruh harapan yang sangat besar ke pundak mahasiswa untuk mengharumkan nama lembaga. Salah satunya keikutsertaan dalam mewujudkan prestasi dalam kegiatan PSM. “Bertandinglah dengan baik, hadirkan keikhlasan dengan hanya mengharap Ridho Allah. Menjadi sang juara bukan menjadi soal yang utama, akan tetapi keikutsertaan saudaralah yang kami apresiasi karena melalui kegiatan pekan seni mahasiswa ini saudara turut merealisasikan misi UMMAT untuk dikenal dikancah nasional. Dan yang urgent, dalam pertandingan nanti saudara-saudara berdakwah melalui mata lomba-mata lomba yang diikuti”, jelasnya. 

Sebelum mengakhiri sambutan, Rektor meminta kepada wakil Rektor III untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi termasuk berprestasi di ajang Pekan Seni Mahasiswa 2019 ini.

“Saya meminta kepada WR III untuk mendata mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi untuk diberikan beasiswa PPA. Dengan begitu saudara-saudara bisa terus termotivasi untuk meningkatkan prestasi baik akademik maupun non akademik”, tutup Rektor yang baru memperoleh gelar Doktor bidang Teknologi Pendidikan tersebut. (Dhie)

UMMAT JADI TUAN RUMAH KEGIATAN DISEMINASI IMPLEMENTASI PERMENRISTEKDIKTI

UMMAT JADI TUAN RUMAH KEGIATAN DISEMINASI IMPLEMENTASI PERMENRISTEKDIKTI

MATARAMUniversitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bersama Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar diseminasi implementasi dua Permenristekdikti. Kedua aturan itu adalah Permenristekdikti no 75 Tahun 2016 tentang Layanan Informasi Publik dan Permenristekdikti No 59 Tahun 2016 tentang Pelayanan Publik (2/8).

“Dengan adanya dua peraturan pemerintah ini justru menjadi momentum bagi perguruan tinggi untuk bisa terbuka secara informatif kepada publik. Kami ingin mengajak bersama-sama mengelola informasi yang berkualitas untuk mahasiswa maupun masyarakat”, kata Kasubbag layanan Informasi Belmawa Kemenristekdikti, Neni Herlina.

Melalui kegiatan diseminasi implementasi Permenristekdikti tersebut, seluruh Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta diminta untuk meningkatkan layanan informasi agar tidak terjadi ketidakpuasan terhadap pelayanan informasi. Kegitan tersebut merupakan upaya untuk memaksimalkan peran humas dalam membina hubungan harmonis antara perguruan tinggi dengan public, sehingga tercipta citra positif, kemauan yang baik, saling menghargai, saling timbul pengertian, dan toleransi antara kedua belah pihak.

Kegiatan yang dihadiri oleh PTN dan PTS se-wilayah Bali dan Nusra tersebut bertujuan untuk mensosialisakan kepada humas PT tentang tata cara memahami dan menyebar informasi. Dengan demikian, humas bisa menyampaikan dengan jelas segala aturan yang berlaku di Perguruan Tinggi kepada mahasiswa/masyarakat.

Wakil Rektor I UMMAT, dalam sambutannya mengatakan bahwa kampus harus membuka diri untuk semua aktivitas yang positif termasuk kegiatan-kegiatan yang ditawarkan oleh Kemenristekdikti. Baik itu di bidang akreditasi, tri/catur darma perguruan tinggi, maupun publikasi segala informasi dan aktivitas seluruh civitas akademika atau stakeholder yang ada.

“Kedepan eksistensi Perguruan Tinggi akan sangat bergantung pada informasi yang terlapor di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) sebagai sentral informasi. Segala prestasi yang diraih oleh mahasiswa juga harus diupload secara sesegera mungkin”, jelas Doktor Harry.

Lebih lanjut Wakil Rektor Bidang Akademik tersebut mengingatkan bahwa sistem informasi akan menjadi corong utama untuk menghadapi era sekarang. Revolusi industri 4.0 menuntut untuk tidak hanya berkompetisi, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah melakukan kolaborasi.

“Untuk bisa menghadapi revolusi industri 4.0 kita harus mampu meningkatkan kolaborasi sehingga akan banyak terkumpul berbagai ide terbaru pada masa kini demi perkembangan masa mendatang”, ungkapnya. (Dhie)

MELALUI PENELITIAN DAN PENGABDIAN, MAHASISWA UMMAT SIAP MELAJU KE PIMNAS 2019

MELALUI PENELITIAN DAN PENGABDIAN, MAHASISWA UMMAT SIAP MELAJU KE PIMNAS 2019

MATARAM-Upaya menumbuhkan kreativitas dan inovasi mahasiswa terus dilakukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam membentuk karakter, keterampilan berpikir, dan kemampuan bertindak mahasiswa. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan implementasi Tri dharma Perguruan Tingi. Program Kreativitas Mahasiswa merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa. PKM memberikan dampak terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dan tentunya prestasi perguruan tinggi.

Baru-baru ini Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengadakan kegiatan evalusi dan monitoring atau Monev Eksternal untuk program kreativitas mahasiswa PKM 5 Bidang (17/7).

Kegiatan yang diselenggarakan di Universitas Mataram tersebut dihadiri oleh 91 kelompok dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan juga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah Nusa Tenggara Barat. Dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) ada sembilan kelompok PKM skim penelitian dan pengabdian yang telah diterima pengusulan proposal dan kemarin mahasiswa-mahasiswa yang bersangkutan melaporkan hasil hibah PKMnya.

Hafsah, M.Pd selaku Wakil Rektor bidang kemahasiswaan UMMAT mengapresiasi keberhasilan tersebut.  “Dari pengajuan proposal hingga monitoring pelaksanaan PKM ini merupakan buah dari kerja keras dan semangat seluruh tim PKM mahasiswa dan dosen pembimbing”, tuturnya.

Semua proposal yang mendapat dana dari Dikti nantinya masih akan diseleksi kembali melalui proses evaluasi dan monitoring. Selanjutnya proposal yang dinyatakan lolos di tahap tersebut berhak untuk maju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

“Kita gembira dan bersyukur menjadi terbanyak kedua tingkat LLDIKTI wilayah VIII setelah Universitas Mahasaraswati Denpasar yang didanai Dikti untuk program kreativitas mahasiswa. Selanjutnya, setelah Monev Eksternal ini kita perlu berdo’a dan bekerja keras agar nantinya bisa lolos ke PIMNAS dan kita harus siap,” jelasnya.

Lebih lanjut, salah satu mahasiswa yang menerima dana hibah skim pengabdian mengharapkan bahwa kedepannya UMMAT dapat meningkatkan pembinaan sehingga mahasiswa mampu berdaya saing di tingkat regional, nasional, bahkan internasional. Dengan begitu, visi misi UMMAT untuk bersaing dikawasan ASEAN bisa terwujud. 

“Saya berharap, akan lebih banyak pembinaan dan pendampingan untuk meningkatkan program kreativitas mahasiswa, bila perlu kedepan kampus menyediakan pusat program kreativitas mahasiswa (PKM Center) sehingga komunikasi dan sharing keilmuan bisa terjaling dengan baik serta Monev Internal bisa terlaksana dengan maksimal”, harap Muh. Sauqy, Mahasiswa D3 Perpustakaan UMMAT. (Dhie)

JALANKAN MISI KEMANUSIAAN, FIK UMMAT BERKOLABORASI DENGAN FAKULTI PERUBATAN, UNIVERSITY KEBANGSAAN MALAYSIA

JALANKAN MISI KEMANUSIAAN, FIK UMMAT BERKOLABORASI DENGAN FAKULTI PERUBATAN, UNIVERSITY KEBANGSAAN MALAYSIA

MATARAM-Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melakukan misi kemanusiaan dengan sasaran korban gempa Lombok yaitu masyarakat Bayan, Lombok Utara (16-22/7). Demi melancarkan misi kemanusiaan tersebut. FIK UMMAT berkolaborasi dengan salah satu fakultas kedokteran ternama yang ada di Malaysia yaitu Fakulti Perubatan-University Kebangsaan Malaysia.

Kolaborasi tersebut bertajuk “Program Pasca Gempa Bumi Indonesia – Misi Kemanusiaan Lombok 2019 – Kolej Tun DR. Ismail – University Kebangsaan Malaysia”. Dekan FIK UMMAT mengatakan bahwa kedatangan peserta program pascagempa bumi Indonesia, misi kemanusiaan Lombok 2019 ini diselenggarakan oleh Kolej Tun DR. Ismail-University Kebangsaan Malaysia berkolaborasi dengan FIK.

“Kegiatan misi kemanusiaan ini akan diikuti oleh sekitar 20 mahasiswa ditambah dengan 3 orang pendamping dari masing-masing institusi”, ujar Nurul Qiyam, M.Farm. Klin., Apt.

Misi kemanusiaan tersebut akan dilakukan di tiga lokasi yaitu Yayasan Peduli Anak Lombok Barat, Yayasan Lombok Care Lombok Barat, dan Lombok Utara. Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut kerjasama antara UMMAT dan University Kebangsaan Malaysia beberapa waktu yang lalu.

“Kegiatan misi kemanusiaan ini merupakan hasil kerjasama antara dua universitas. Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan citra UMMAT lebih khusus FIK baik di kawasan nasional maupun di kawasan ASEAN”, harapnya.

Kolaborasi tersebut juga diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan dapat dilanjutkan dengan kerjasama dalam bentuk lain. Seperti adanya studi banding untuk mahasiswa, kerjasama penelitian untuk dosen, dan pemberian beasiswa serta kemudahan melanjutkan studi bagi staf pengajar (dosen) di University Kebangsaan Malaysia demi peningkatan kualitas SDM FIK UMMAT.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga diadakan guest lecture yang diisi oleh ketua program kemanusiaan sekaligus dosen di Fakulti Perubatan, University Kebangsaan Malaysia yakni Prof. Madya Dr. Mohd Hanafi Ahmad Damanhuri, dengan topik “ Oxidative Stress: The Main culprit in age associted cognitive decline

“Topik ini menarik untuk kita dengarkan dengan seksama penjelasannya, karena secara umum menjelaskan kenapa semakin bertambah usia maka akan diikuti dengan penurunan daya pikir cognitive kita”, tuturnya. (Dhie)

MELALUI PENTAS KOLABORASI, MAHASISWA ASAH EMPATI DAN KEPEKAAN JIWA

MELALUI PENTAS KOLABORASI, MAHASISWA ASAH EMPATI DAN KEPEKAAN JIWA

MATARAM-Kegiatan pentas kolaborasi mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dilaksanakan sejak tanggal 8 hingga 12 Juli 2019. Kegiatan yang  bertempat di aula rektorat lantai 1 tersebut begitu antusias dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan juga pimpinan.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk aplikasi dari mata kuliah teater di prodi PBSI dan mata kuliah pendidikan seni tari dan drama di prodi PGSD untuk mahasiswa semester VI.

Selain untuk praktek pengambilan nilai akhir, pentas kolaborasi ini dilakukan untuk memberikan ruang kepada mahasiswa agar bisa berekspresi dalam lakon. Pentas kolaborasi ini juga termasuk proses pendewasaan mahasiswa melalui persiapan pementasan yang telah dilakukan kurang lebih tiga bulan.

“Mahasiswa bisa belajar dan berlatih secara mandiri bersama teman-teman sekelas. Mereka belajar untuk meninggalkan ego, menyatukan persepsi, menghasilkan kesepakatan, hingga menampilkan karya seni yang terbaik”, ujar Roby, dosen pengampu matu kuliah Teater.

Dalam kesempatan lain, ketua program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia menjelaskan bahwa pentas kolaborasi ini akan memberikan efek positif bagi mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi calon pendidik. Mahasiswa akan memiliki kecakapan sehingga sebagai calon guru mereka dapat memberikan pendidikan terbaik bagi generasi muda.

“Dengan pementasan kolaborasi tersebut mahasiswa akan terbentuk karakter, emosi, dan sikap sosial sebagai bekal melatih diri dalam memaknai perilaku, tanggung jawab, kejujuran, disiplin, percaya diri, kerja sama, mengontrol ego, serta mengasah empati dan kepekaan jiwa”, jelas Habiburrahman, M.Pd.

Kegiatan yang diadakan satu kali setahun ini, diharapkan dapat menjadi rutinitas di FKIP. Sehingga dapat terus menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap kesenian, terutama kesenian-kesenian yang ada di daerah NTB, yang kemudian akan dituangkan melalui naskah pementasan.

Proses pementasan tersebut, diawali dengan pembentukan kelompok dan dilanjutkan dengan pemilihan naskah. Naskah pementasan kemudian diserahkan sepenuhnya kepada kelompok untuk dapat diimprovisasi sesuai kesepakatan kelompok.

Dalam setiap kelompok, mahasiswa diberikan kewenangan untuk memilih para aktor dan aktris, kemudian memilih sutradara, astrada, penata musik, penata lampu, make up dan juga bagian konsumsi.

Pada pentas kolaborasi tahun ini, panitianya diketuai oleh Al Munawar, mahasiswa program studi PGSD. Sementara sekretarisnya adalah Reni Melati Sari, mahasiswa program studi PBSI. Selanjutnya susunan kepanitiaan yang lain merupakan gabungan dari kedua program studi tersebut. (Dhie)

MELALUI KONFERENSI INTERNASIONAL, UMMAT TINGKATKAN JARINGAN

MELALUI KONFERENSI INTERNASIONAL, UMMAT TINGKATKAN JARINGAN

MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar International Conference on Mining and Environmental Technology tahun 2019. Kegiatan ini menjadi ajang kampus untuk memperluas jaringan baik dengan kampus dalam negeri maupun kampus luar negeri.

“Kegiatan ini akan menambah jaringan kampus yang sudah membuka jurusan S1 Pertambangan untuk Tahun Akademik 2019/2020”, kata ketua LPPM UMMAT, Joni Syafaat Adiansyah (16/7).

Dalam kegiatan ini ada sekitar 45 paper yang dipresentasikan oleh penyaji dalam negeri dan luar negeri dengan fokus materi tentang pertambangan rakyat di beberapa daerah dan Negara. “Ini akan menambah materi-materi perkuliahan mahasiswa nantinya”, tambahnya.

UMMAT juga ingin menyerap ilmu dari salah satu contoh paper yang dipresentasikan, yaitu upaya penanganan tambang rakyat di Ghana. Negara ini menangani tambang rakyat yang menggunakan merkuri. Karena keinginan di Negara tersebut sangat kuat untuk mengurangi penggunaan merkuri jadi seluruh stakeholder harus terlibat dan berperan maksimal untuk menangani permasalahan tersebut.

“Tidak menutup kemungkinan, dengan adanya jurusan S1 Pertambangan ini, UMMAT akan mampu mendorong kita semua dan pihak terkait untuk memperhatikan masalah-masalah serupa seperti yang terjadi di Ghana”, jelasnya.

Dengan membuka program studi S1 Pertambang, UMMAT mendapat banyak dukungan. Selain tersedianya 50 beasiswa untuk mahasiswa yang berasal dari Bima-Dompu, UMMAT juga menerima tiga buku bahan ajar yang ditulis oleh salah satu dosen senior Pertambangan Institut Teknologi Bandung, yakni Prof. Irwandi Arif. Buku bahan ajar tersebut, diserahkan langsung oleh penulisnya kepada rektor UMMAT saat acara pembukaan.

“Inilah salah satu nilai tambah untuk jurusan S1 pertambangan. Dengan adanya international conference ini, UMMAT bisa mengenal lebih banyak narasumber untuk penguatan kuliah nantinya”, ujarnya.

Sementara itu, Rektor UMMAT mengatakan bahwa ada kebanggaan tersendiri bagi kampus atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Termasuk kepercayaan dari peserta seminar untuk UMMAT sebagai penanggungjawab dan penyelenggara kegiatan tersebut. “Kegiatan seperti ini sudah seharusnya kita tingkatkan, terutama mengkaji isu-isu yang sedang hangat di tengah masyarakat sehingga kita bisa hadir sebagai problem solver atas masalah yang mereka hadapi”, jelas H.Arsyad Abd. Gani.

Rektor juga mengapresiasi materi yang dikaji dalam kegiatan tersebut. Harus diakui bahwa isu pembangunan dan teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban manusia. Teknologi mengambil peran yang cukup penting dalam dinamika dan aktifitas masyarakat modern. Hal ini disebabkan karena teknologi menawarkan kemudahan-kemudahan dalam fasilitas, komunikasi, transportasi dan lain sebagainya. Demikian halnya dengan teknologi pertambangan, peran pertambangan menjadi sangat strategis mengingat hasil tambang menjadi salah satu sumber penting keuangan negara; yang berkontribusi dalam pembangunan daerah, baik dalam bentuk dana dengan system bagi hasil maupun program community development atau corporate social responsibility; memberikan nilai surplus dalam neraca perdagangan; meningkatkan investasi; dan memberikan efek berantai yang positif terhadap ketenagakerjaan.

Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa aktifitas penambangan yang kini semakin massiv dilakukan, khususnya di Indonesia dan di berbagai belahan dunia umumnya, menimbulkan masalah baru yang cukup mengkhawatirkan terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan pengolahan tailing (limbah tambang). Berbagai kasus akibat penambangan yang terjadi di Indonesia cukup mewakili contoh dampak buruk tambang terhadap lingkungan, baik di darat, udara dan air. Selain itu, pengaruh lainnya berimbas pada perilaku dan atau kebiasaan social masyarakat disekitar area tambang.

Oleh karena itu, diperlukan kesadaran, tanggungjawab, dan kontrol yang kuat dari seluruh stakeholder agar bisa merumuskan langkah yang strategis dalam menanggulangi akibat negative dari aktifitas pertambangan. “Saya kira, event ilmiah ini menjadi kesempatan yang tepat untuk menghasilkan rekomendasi penting bagi semua pihak, terurtama dalam rangka menimalkan efek buruk akibat pertambangan”, tambahnya.