Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Baitul Arqom Mahasiswa (BAMA). Kegiatan dibuka pada Senin 6 September 2021 di Aula H. Anwar Ikraman dengan tetap menjalani protokol kesehatan dan dihadiri oleh peserta, Rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd Gani, M.Pd, Ketua LP3IK Drs. H. Abdul Wahab, M.A. dan jajarannya. Peserta Baitul Arqom tahun ini sebanyak 1647 dan kegiatan akan dilaksanakan secara bergelombang dikarenakan pandemi Covid-19, dengan rincian gelombang pertama diadakan pada tanggal 6-7 September 2021, gelombang kedua pada tanggal 8-9 September 20021 dan gelombang ketiga pada tanggal ll-12 September 2021.
Drs. H. Abdul Wahab, M.A selaku ketua LP3IK UMMAT dalam sambutannya menyampaikan UMMAT sudah berusaha keras untuk melaksanankan BAMA secara offline. Ia berharap melalui kegiatan BAMA ini mahasiswa dapat mengerti bagaimana ibadah yang sesuai dengan tuntutan Nabi Muhammad SAW.
“Apabila dilaksanakan secara online dirasa kurang efektif maka dari itu kami bersyukur akhirnya dapat dilaksanakan secara langsung walaupun secara bertahap. Mahasiswa UMMAT banyak yang merupakan lulusan pondok pesantren namun dengan latar belakang yang berbeda-beda jadi dengan BAMA ini kami ingin ada keseragaman dalam hal ibadah dan aqidah,” imbuhnya.
Selanjutnya, Rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd Gani, M.Pd. menjelaskan bahwa Baitul Arqam merupakan salah satu kegiatan kaderisasi Muhammadiyah yang wajib diikuti oleh mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Kegiatan ini menjadi tolak ukur keberhasilan Muhammadiyah kedepannya karena semua berawal dari Baitul Arqam.
“Baitul Arqam ini adalah perkenalan untuk kalian mengetahui seluk beluk Muhammadiyah, jadi diharapkan kalian mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh,” ujarnya. (HUMAS UMMAT)
Mataram – Universitas Muhammdiyah Mataram (UMMAT) menggelar Coaching Clinic Lolos Beasiswa Luar dan Dalam Negeri Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang dilaksanakan pada hari Selasa, 31/8/2021 di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Acara ini dihadiri oleh Rektor dan Dosen UMMAT, Mahasiswa peserta Coaching Clinic serta ketua tim PKKM dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan ini merupakan salah satu program dari PKKM.
Nanang Rahman, M.Pd. selaku ketua panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada mahasiswa agar melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi baik itu di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, agar mereka mendapatkan lebih banyak gambaran tentang alur pendaftaran beasiswa.
“Khususnya untuk mahasiswa tingkat akhir yang sebentar lagi akan lulus, melanjutkan studi bisa menjadi pilihan kalian dan diluar sana sudah tersedia berbagai macam beasiswa yang bisa kalian pilih,” imbuhnya.
Dr. Eng. M. Islamy Rusyda, ST., MT. selaku Dekan Fakultas Teknik dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk mendapatkan beasiswa, mahasiswa diharuskan memenuhi beberapa persyaratan seperti Bahasa Inggris dan nilai akademik yang mencukupi. Ia mengingatkan mahasiswa agar belajar dari sekarang.
“Bagi yang masih menjalani kuliah banyaklah belajar dan aktif di berbagai kegiatan. Nanti ketika di kampus baru kita akan belajar lebih banyak dan bertemu dengan orang banyak,” ujarnya
Selanjutnya Dr.H.Arsyad Abdul Gani M.Pd. selaku Rektor UMMAT memberikan sambutan dan mengingatkan pada peserta bahwa untuk melanjutkan studi, bahasa merupakan kunci yang utama untuk memperluas jaringan. Terlebih dengan misi UMMAT untuk bersaing di kancah ASEAN ia juga berharap agar mahasiswa Mahasiswa tidak berhenti belajar.
“Salah satu misi UMMAT adalah berdaya saing di tingkat ASEAN, bukan hanya di tingkat nasional. Salah satu cara untuk mewujudkan misi itu adalah tentu salah dengan menguasai bahasa. Jadi mulai sekarang pelajarilah bahasa-bahasa internasional,” ujarnya. (HUMAS UMMAT)
Haifaturrahmah, M.Pd. selaku ketua panitia mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mempersiapkan bagaimana PJJ bisa berjalan dengan lancar dan efektif serta meningkatkan kualitas Pendidikan.
Setelahnya, ia berharap agar sistem PJJ kedepan nya jauh lebih baik lagi. Terlebih di masa pandemi, pembelajaran seperti PJJ sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Pihaknya akan memperkenalkan e-learning ke lebih banyak pihak.
“Harapan saya proses kedepannya lebih mantap lagi, karena sekarang kita sudah memiliki gambaran bagaimana sistem pembelajaranya dan tugas kita adalah bagaimana cara agar bisa memperkenalkan bahwa kita sudah memiliki sistem e-learning itu sendiri”
Selanjutnya, Rektor UMMAT yang berkesempatan menyampaikan sambutan berharap bahwa semua dosen dapat menguasai sistem Pendidikan Jarak Jauh sebelum terlambat, maka dari itu diperlukan perencanaan dan persiapan yang matang agar dapat menguasainya.
“Saya berharap sebelum terlambat kita dapat menguasai sistem Pendidikan Jarak jauh, maka dari itu kita perlu persiapan dan perencanaan yang matang agar kita dapat menguasainya”. (HUMAS UMMAT)
Hafsah, M.Pd. selaku Ketua Panitia dalam wawancaranya mengatakan bahwa vaksinasi massal dilakukan untuk mempersiapkan kuliah offline jika pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah berakhir, juga sebagai persyaratan wisuda, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Baitul Arqam dan untuk persyaratan pelaksanaan pengenalan kehidupan kampus bagi Mahasiswa baru (PKKMB) dengan melihat kondisi PPKM. Jika PPKM berakhir dan calon peserta PKKMB telah tervaksin semua maka akan dilaksanakan secara offline namun dengan beberapa sesi dan juga tetap melaksanakan protokol kesehatan.
“Vaksinasi ini adalah persiapan untuk kuliah offline kemudian untuk Vaksin ketiga sasarannya adalah untuk persyaratan Wisuda kemudian persyaratan KKN umum setelah KKNMas ini kemudian yang kedua adalah untuk persyaratan mahasiswa peserta Baitul Arqam dan juga untuk persyaratan mahasiwa dalam rangka PKKMB nanti kita akan melihat kondisi PPKM apakah selesai atau tidak nanti kita rencanakan jika calon peserta PKKMB tervaksin semua kita akan melaksanakannya secara offline dengan membagi beberapa sesi tentunya dan juga tetap melaksanakan protokol kesehatan.” ujarnya
Ia juga berharap UMMAT bisa mencapai angka 75% dari seluruh warga UMMAT tervaksinasi baik dari kalangan Dosen ataupun Karyawan dan pada saat ini UMMAT telah mencapai 35 % dan terus berusaha untuk mencapai angka 100 %.
“Untuk langkah awal kita ingin mencapai 75% civitas akademika sudah tervaksinasi yang nantinya akan kita evaluasi lebih lanjut lagi dan semoga bisa sampai 1000%. Untuk saat ini kita sudah di tahap 35% tervaksinasi dan akan terus bertambah,” imbuhnya. (HUMAS UMMAT)
Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar Workshop Program Perumusan Kebijakan Manual Mutu untuk Monitoring dan Evaluasi MBKM Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) pada Senin-Selasa, 30-31/8/2021 yang digelar di Hotel Santika, Mataram. Kegiatan dihadiri oleh rektor dan wakil rektor, kepala biro, wakil dekan fakultas dan kaprodi di lingkungan UMMAT.
Nanang Rahman, S.Pd., M.Pd selaku ketua panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini diadakan untuk menghasilkan panduan teknis untuk kegiatan merdeka belajar Kampus Merdeka yang berjumlah delapan kegiatan. Kegiatannya mencakup Dokumen Magang, Asistensi Mengajar, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, Pertukaran Mahasiswa, Proyek Indepeden, Proyek Kemanusiaan dan Program Research. Selama kegiatan, tim yang merupakan kaprodi dan wakil dekan akan membahas draft panduan program.
“Sejauh ini sudah ada enam program PPKM yang berjalan di UMMAT seperti Magang, KKN Tematik dan Asistensi Mengajar dan workshop ini merupakan program ke tujuh yang kita jalani,”
Ia berharap dengan partisipasi aktif para peserta, draft manual MBKM yang dipersiapkan dapat menjadi dokumen final karena akan dijadikan dokumen kebijakan Universitas dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kedepannya.
“Sudah menjadi kewajiban kampus untuk mendukung kegiatan mahasiswa di luar kampus untuk kegiatan Kampus Merdeka ini.. Jadi Universitas harus memiliki panduan untuk kegiatan-kegiatan untuk pelaksanaan program ini,” imbuhnya.
Setelahnya, Rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. dalam sambutannya mengingatkan dalam pembuatan pedoman harus dipahami dan jangan berakhir tidak terpakai. Ia juga berharap tujuan dari kegiatan ini dapat dicapai sesuai dengan apa yang diinginkan dan agar peserta dapat mengambil kesempatan dengan sebaik mungkin
“Manfaatkan kegiatan ini secara optimal karena ini merupakan kesempatan yang bagus dan dapat menjadi standar kita dalam melakukan kegiatan kedepannya nanti karena banyak dari kita sudah membuat pedoman serupa namun pada akhirnya tidak terbaca,” (HUMAS UMMAT)
Lombok Barat- Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (KKNMAs) lokasi Desa Sesaot menggelar sosialisasi dan deklarasi Sesaot freestunting dan kegiatan Apoteker Cilik. Untuk kegiatan Apoteker Cilik digelar pada Rabu-Kamis, 25-26/8/2021 sedangkan kegiatan Sosialisasi Stunting diadakan pada Sabtu 28/8/2021 di Desa Sesaot, Lombok Barat. Untuk kegiatan Sosialisasi Stunting, acara diikuti oleh Pemuda Desa Sesaot serta dihadiri oleh Sekretaris Desa Sesaot (Sekdes) sedangkan untuk kegiatan Apoteker Cilik diikuti oleh siswa kelas V SDN 1 Sesaot dan para peserta KKNMAs. Kegiatan dilakukan secara bertahap demi menjaga protokol kesehatan.
Sekdes Sesaot yang berkesempatan hadir menjelaskan bahwa kegiatan ini diadakan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak disebabkan jenis stunting ada dua, yaitu karena kekurangan gizi dan yang memang bawaan dari lahir. Untuk yang bermasalah dengan asupan gizi dapat dicegah sedini mungkin dengan kegiatan semacam ini.
“Desa kami sudah melakukan beberapa program seperti pemberian makanan tambahan, pemberian makanan ASI, posyandu keluarga dan juga mencegah pernikahan dini jadi saya juga berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah membantu berjalannya program ini,” imbuhnya.
Selanjutnya dilaksanakan juga kegiatan Apoteker Cilik yang diadakan di Pusat Rekreasi Masyarakat (PUREKMAS). Fathurrozaq selaku ketua panitia menjelaskan kegiatan Apoteker Cilik dilakukan untuk mengenalkan profesi apoteker kepada para siswa dan juga sebagai upaya pembelajaran mengenai kesehatan untuk memberikan pelatihan keterampilan dan edukasi obat yang tepat.
Ia berharap kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompoknya dapat memberikan kontribusi yang baik tidak hanya bagi peserta kegiatan yang merupakan pemuda dan anak-anak namun juga untuk masyarakat Desa secara keseluruhan.
“Semoga kegiatan yang diadakan mampun memberikan para siswa tentang prinsip kegunaan obat dan untuk kegiatan free stunting juga semoga bisa memberikan wawasan lebih luas khususnya para pemuda yang mengikuti kegiatan,” ujarnya. (HUMAS UMMAT)