Habiburrahman, M.Pd. selaku ketua tim menjelaskan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk para ibu-ibu penggerak perempuan dari kalangan PDA KLU dengan tujuan agar mereka mampu menjadi garda terdepan dalam mentransformasi nilai-nilai kearifan lokal yang berbasis kesantunan.
“Kami bekerjasama dengan para guru TK ABA karena mereka yang mendidik anak-anak secara langsung. Mereka juga yang menjaga nilai-nilai pendidikan sebagai basis untuk transformasi nilai kearifan lokal daerah tersebut,” imbuhnya.
Ia melanjutkan bahwa pemilihan lokasi kegiatan di Desa Gondang, KLU dikarenakan budaya yang berada di KLU masih jauh dari budaya perkotaan sehingga dilihat lebih mampu untuk bertahan dari pengaruh budaya luar.
“Kearifan lokal di KLU masih sangat kuat maka dari itu kami rasa dapat dikembangkan dan dilestarikan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini,” ujarnya
Habiburrahman, M.Pd memaparkan materinya pada Pengabdian Masyarakat
Selanjutnya, Ketua PDA KLU, Umi Muhayarah menyampaikan rasa apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini akan dapat membuka wawasan tentang kearifan lokal yang lebih luas bagi para peserta khususnya, karena selama ini sering dinilai negatif padahal dapat menjadi bermanfaat untuk pembangunan masyarakat.
“Sebenarnya apa yang menjadi negatif atau positif itu tergantung apakah dapat diteruskan dengan santun dan tentu saja dapat kita bedakan mana yang sesuai syariat dan mana yang tidak,” imbuhnya. (HUMAS UMMAT)
Seminar ini dibagi menjadi lima subtema yaitu Pengembangan Mitigasi Bencana, Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan, Infrastuktur Teknik Berkelanjutan, Infrastuktur Transportasi Berkelanjutan, Dan Rekayasa Konstruksi Tahan Gempa. Akan ada 34 pemasalah dan empat narasumber utama yang sudah kompeten di bidangnya dan akan mengisi materi adalah dari penentu kebijakan yaitu Pemerintah Provinsi NTB,Dewan Pengarah BNPB, Ilmuwan dan Peneliti UMY dan dari Perusahaan Konsultasn Bina Karya Mandiri.
Titik Wahyuningsih, ST., MT selaku ketua panitia menyampaikan bahwa tujuan diadakannya seminar nasional ini adalah untuk mengumpulkan informasi dari berbagai pihak berkenaan dengan kondisi yang ada pada daerah-daerah rawan bencana. Selain itu, seminar ini juga sebagai bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan pengetahuan tentang pembangunan berkelanjutan di daerah-daerah rawan bencana.
“Diharapkan seminar ini dapat menjadi forum pertemuan para ilmuwan, peneliti, penentu kebijakan, pelaku usaha dan industri agar bisa saling berkolaborasi dan bekerjasama untuk mengatasi permasalahan pembangunan berkelanjutan yang ada pada daerah rawan bencana,” ujarnya.
Rektor UMMAT Dr. Arsyad Abd Gani, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada Fakulas Teknik yang berhasil menyelenggarakan seminar nasional tersebut terlebih dengan tema yang sangat relevan terhadap keadaan Indonesia yang memang sering dilanda berbagai bencana alam. Ia mengatakan bahwa terkadang rencana pembangunan tidak sesuai dengan ekosistem yang dimiliki.
“Semoga dari seminar ini hadir pokok-pokok pemikiran yang bisa menjadi masukan kepada pemerintah agar tidak terjadi ketimpangan dalam pelaksanaan pembangunan di daerah kita,” imbuhnya. (HUMAS UMMAT)
Imansyah selaku Presiden Mahasiswa berkesempatan menyampaikan sambutan. Tugas Mahasiswa adalah agen of change (agen perubahan) ketika sudah menjadi Mahasiswa maka harus melekat dalam diri Mahasiswa yaitu agen perubahan, Mahasiswa harus mampu merubah Masyarakat namun sebelum merubah masyarakat Mahasiswa harus merubah dirinya sendiri.
“ada berbagai banyak tugas Mahasiswa diantaranya adalah agen of change ketika kita sudah menjadi Mahasiswa maka yang harus melekat dalam diri kita adalah agen of change namun sebelum kita merubah orang lain kita harus terlebih dahulu merubah diri kita sendiri percuma kita merubah orang lain namun kita tidak mampu merubah diri kita sendiri. Ujarnya
Selanjutnya Dr. H. Arsyad Abd Gani, M.Pd selaku Rektor UMMat juga berkesempatan untuk menyampaikan sambutannya. Kampus Muhammadiyah adalah kampus islami namun Mahasiswa UMMAT tidak semuanya ummat islam karena Muhammadiyah lahir untuk bangsa bukan hanya untuk satu kelompok, dengan visi amar ma’ruf nahi munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemunkaran).
“kampus Muhammadiyah adalah kampus yang islami namun tidak semua orang yang berkuliah di Muhammadiyah beragama islam karena Muhammadiyah ini lahir untuk bangsa bukan hanya untuk satu kelompok akan tetapi memiliki visi yaitu amar ma’ruf nahi munkar yaitu menyeru orang untuk melakukan kebaikan dan melarang orang dari melakukan kemaksiatan. Ujarnya
Peta Potensi Desa Banyumulek belum pernah diperbarui sejak tahun 2013 lalu karena banyaknya pemekaran wilayah dusun. Namun, Kelompok 18 KKN MAs hadir sebagai pemantik peduli wisata menghasilkan Peta Potensi Terbaru dalam bentuk softfile untuk arsip administrasi desa dan bentuk fisik berupa plang Potensi Desa di tiap Dusunnya agar memudahkan dan menarik wisatawan untuk berkunjung.
“Banyaknya potensi desa dan wilayah dusun yang luas di Desa Banyumulek sangat disayangkan jika tidak diketahui banyak orang terutama warga asli maupun pengunjung yang akan datang. Makanya, dengan pembuatan Peta Potensi ini harapannya bisa sebagai langkah awal kita menghidupkan kembali Desa Wisata yang sudah lama redup ini” ujar Ahmad Maulana Mallivera mahasiswa prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Muhammadiyah Mataram sekaligus Penanggung Jawab Program pembuatan Peta Potensi.
Awalnya pembuatan peta potensi Desa Banyumulek mendapat kendala karena tidak adanya peta pembaharuan mengenai batas Desa Banyumulek di tahun 2021. Dengan pengetahuan dan segala usaha mahasiswa KKN serta kerja sama dengan beberapa apratur desa, pemuka desa, mitra dan warga, akhirnya didesain dan dibuatlah peta Desa Banyumulek berserta batas-batas kesepuluh dusun yang ada di Desa Banyumulek. Pada setiap dusun dibuatlah keterangan potensi-potensi apa saja yang ada di dalamnya. Tepat pada tanggal 13 September 2021 kelompok 18 berhasil memasang peta potensi desa sebagai sentral berkumpulnya para pengunjung wisata.
Sosialisasi pertama dilaksanakan di Dusun Dasan Tapen Barat dan Dasan Tapen Tengah, Kamis (26/08/2021). Adapun pemateri dalam sosialisasi pencegahan stunting ini dari salah satu mahasiswa KKN-MAs yaitu M. Adhi Darmala Nugraha sebagai pemateri pertama dan Putri Amalia sebagai pemateri kedua. Perwakilan BKKBN yaitu Ibu Endang turut serta mendampingi kegiatan tersebut hingga usai. Kegiatan ini di moderatori oleh Nurul Suciani dan Amalia Anugerahaini sebagai penanggung jawab sosialisasi pertama.
Sosialisasi kedua dilaksanakan di Dusun Parwa, Jum’at (26/08/2021). Adapun pemateri dalam sosialisasi pencegahan stunting ini dari salah satu mahasiswa KKN-MAs yaitu Amalia Anugerahaini sebagai pemateri pertama dan Putri Amalia sebagai pemateri kedua. Kegiatan ini di moderatori oleh Ismarinanda dan Dony Prangana L.Q sebagai penanggung jawab sosialisasi kedua.
Sosialisasi ketiga dilaksanakan di Dusun Dasan Tapen Induk dan Dasan Tapen Timur, Selasa (31/08/2021). Adapun pemateri dalam sosialisasi pencegahan stunting ini dari salah satu mahasiswa KKN-MAs yaitu Amalia Anugerahaini sebagai pemateri pertama dan Putri Amalia sebagai pemateri kedua. Kegiatan ini di moderatori oleh Nur Satya D. dan Nurul Suciani sebagai penanggung jawab sosialisasi ketiga.
Sosialisasi keempat dilaksanakan di Dusun Cariq Kauh, Rabu (2/09/2021). Adapun pemateri dalam sosialisasi pencegahan stunting ini dari salah satu mahasiswa KKN-MAs yaitu Dony Prangana L.Q sebagai pemateri pertama dan Putri Amalia sebagai pemateri kedua. Kegiatan ini di moderatori oleh Erni Putri Lestari dan Ismarinanda sebagai penanggung jawab sosialisasi keempat.
Ketua KKN MAs Kelompok 19, Ahmadin, mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan yang dihadiri beberapa tamu undangan perwakilan setiap dusun, kepala dusun, kepala desa, dan perwakilan BKKBN serta para hadirin. “Saya mengharapkan setelah kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan, kedepannya ilmu yang dipaparkan dapat bermanfaat serta diterapkan oleh warga Dasan Tapen” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa, H. Nasrullah Hasbi, BA, mengatakan kegiatan yang dilaksanakan sangat bagus untuk edukasi ibu hamil, ibu memiliki balita dan anak remaja untuk mencegah generasi stunting dan mencegah pernikahan dini untuk menurunkan terjadinya stunting, serta menjaga masa depan anak-anak muda untuk membanggakan bangsa dan negara.