Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan Kuliah Umum antara Fakultas Hukum, Fakultas Teknik UMMAT bersama Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Acara ini dihadiri oleh perwakilan pimpinan UMMAT, pihak KPPU, serta dosen dan mahasiswa. Kerjasama ini menjadi langkah awal dalam membangun pemahaman bersama mengenai pentingnya persaingan usaha yang sehat sebagai landasan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan (31/10/2024).
Dr. Zaenuddin, M.Pd.I., Wakil Rektor IV UMMAT yang mewakili Rektor UMMAT, mengucapkan rasa syukur atas kehadiran KPPU di kampus UMMAT. Ia menyoroti perjalanan UMMAT yang kini telah berusia 44 tahun, dengan jumlah mahasiswa mencapai 10.700, tersebar di tujuh fakultas dan termasuk program PPG. “Visi UMMAT untuk menjadi universitas yang Islami, unggul, dan berdaya saing di kawasan ASEAN adalah tantangan besar. Namun, melalui kolaborasi seperti ini, tantangan tersebut dapat lebih mudah dicapai,” ungkapnya. Ia menambahkan, “Alhamdulillah hari ini KPPU hadir untuk menjalin MoU dengan Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik UMMAT, yang semoga menjadi langkah baik bagi kita semua.” tambahnya.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama KPPU, Daswin Nur, SE., ME., memberikan apresiasi terhadap UMMAT yang menyambut baik inisiatif kerjasama ini. Ia menekankan pentingnya menciptakan budaya usaha yang sehat dan logis, selaras dengan upaya pemerintah untuk mendukung iklim kompetisi yang adil. “Harapan kami, kolaborasi ini akan melahirkan banyak hal positif dan bermanfaat bagi kedua belah pihak, khususnya dalam upaya edukasi publik mengenai regulasi dan penegakan persaingan usaha di Indonesia,” tutur Daswin. Ia juga mengajak mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam mewujudkan persaingan usaha yang sehat melalui praktik dan kajian akademik.
Acara dilanjutkan dengan Kuliah Umum bertajuk “Tugas dan Fungsi KPPU untuk Ekonomi Berkemajuan” yang disampaikan oleh Dr. Rhido Jusmadi, SH., MH., Komisioner Anggota KPPU. Dr. Rhido menjelaskan berbagai aspek dari tugas KPPU dalam mengawasi persaingan usaha di Indonesia, mulai dari regulasi, penegakan hukum, hingga penanganan berbagai kasus monopoli dan praktik kartel yang merugikan konsumen. “KPPU berperan penting dalam memastikan iklim usaha tetap kompetitif. Dengan kompetisi yang sehat, kita dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan,” ujarnya.
Mahasiswa yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi selama kuliah umum, mengajukan pertanyaan terkait berbagai isu seperti perlindungan konsumen, regulasi persaingan usaha, dan tantangan dalam mengawasi perusahaan besar yang mendominasi pasar. Diskusi yang berlangsung aktif tersebut menunjukkan tingginya ketertarikan mahasiswa terhadap isu persaingan usaha yang diatur oleh KPPU.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi civitas akademika UMMAT tetapi juga memperkaya wawasan mahasiswa terkait isu-isu hukum dan persaingan usaha. Dr. Zaenuddin menyatakan bahwa UMMAT terbuka terhadap peluang kerjasama lebih lanjut dengan KPPU di bidang riset dan pelatihan yang akan melibatkan mahasiswa dan dosen untuk mendalami studi kasus dan analisis peraturan persaingan usaha di Indonesia (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni gelar Pelatihan & Penyusunan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2025 sebagai upaya mengoptimalkan partisipasi mahasiswa dalam kompetisi nasional. Kegiatan ini mengundang para dosen perwakilan fakultas di UMMAT untuk memperkuat bimbingan dan kualitas proposal yang diajukan, serta menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Nur Rifai Akhsan, M.Ed., dari PUSPRESNA Pimpres dan Apt. Safwan, M.Sc., Ph.D., seorang akademisi berpengalaman dalam pengembangan PKM (29/10/2024).
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menegaskan bahwa pelatihan ini memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas penelitian kampus. “Tantangan kita saat ini adalah mampu bersaing dalam program PKM dengan banyak perguruan tinggi lainnya. UMMAT harus mampu meningkatkan kualitas riset yang bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi perkembangan kampus secara keseluruhan,” ujarnya.
Wakil Rektor III, Dr. Erwin, M.Pd., turut menyoroti capaian PKM UMMAT selama dua tahun terakhir yang berhasil mengajukan 85 proposal, di mana 67 di antaranya berhasil lolos seleksi, dan 11 mendapatkan pendanaan. “Kita sudah mencapai hasil yang positif, namun target kita adalah bisa tembus PIMNAS. Tahun ini kami optimistis untuk meningkatkan jumlah proposal yang lolos dari semua fakultas, dan kami berharap para dosen serius mengikuti pelatihan ini,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa capaian UMMAT dalam bidang PKM selama ini cenderung berpusat di dua fakultas, yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Tahun ini, UMMAT berkomitmen untuk memperluas fokus dan melibatkan seluruh fakultas agar lebih banyak mahasiswa dari berbagai bidang bisa ikut serta dalam PKM dan menambah peluang untuk berprestasi di tingkat nasional.
Narasumber utama, Nur Rifai Akhsan, M.Ed., yang mengulas strategi agar proposal PKM dapat lolos seleksi tahun 2025. Dalam sosialisasi berjudul “Menembus Seleksi Proposal PKM 2025,” ia menjelaskan manfaat PKM dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, antara lain mendukung mahasiswa memperoleh pengalaman di luar kampus dan mempersiapkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja. “PKM dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran dosen pembimbing dalam mendukung proses kreatif mahasiswa dan memastikan setiap proposal memenuhi kriteria seleksi yang ketat. “Dosen pembimbing memiliki tanggung jawab besar dalam memotivasi dan membantu mahasiswa mencapai standar yang diharapkan, sehingga dapat bersaing secara maksimal di tingkat nasional,” tambahnya.
Narasumber kedua, Apt. Safwan, M.Sc., Ph.D., memberikan wawasan praktis mengenai penyusunan proposal yang berdaya saing tinggi dan inovatif. Menurutnya, kolaborasi antar mahasiswa dan penerapan ide-ide kreatif sangat diperlukan untuk menghasilkan proposal yang mampu memecahkan permasalahan masyarakat dengan solusi yang aplikatif dan inovatif. “Kami berharap, mahasiswa UMMAT dapat menghasilkan proposal yang tidak hanya lolos seleksi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memperkuat kapasitas UMMAT sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas,” katanya.
Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu langkah konkrit UMMAT dalam mengembangkan keterampilan penelitian dan pengabdian masyarakat mahasiswa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa UMMAT lebih siap menghadapi persaingan dalam kompetisi PKM dan mampu mengharumkan nama kampus hingga ke tingkat nasional.
Melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMMAT serta dukungan dari seluruh fakultas, UMMAT terus berupaya untuk mencapai peningkatan jumlah proposal yang lolos di tahun mendatang (HUMAS UMMAT).
Denpasar, Berlian Wahyu Rizaldi, mahasiswa semester 7 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), berhasil membawa nama almamater ke panggung seleksi mahasiswa berprestasi wilayah LLDIKTI VIII yang diadakan di Denpasar, Bali. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari terhitung dari tanggal 06 hingga 08 mei 2024 dengan mengumpulkan 27 peserta dari berbagai universitas di Bali dan Nusa Tenggara untuk berkompetisi menampilkan potensi akademik dan kreatif mereka (08/05/2024).
Berlian menjadi salah satu dari 27 peserta yang berkompetisi dalam ajang Seleksi Mahasiswa Berprestasi Wilayah LLDIKTI VIII Tahun 2024 setelah menjuarai Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) di tingkat UMMAT. Ia mengungkapkan perjalanannya penuh tantangan, mulai dari seleksi PILMAPRES tingkat universitas hingga mempersiapkan diri untuk seleksi di tingkat regional. “Tentunya saya melewati banyak tantangan, mulai dari seleksi PILMAPRES di tingkat Universitas, di mana saya menjadi juara 1, lalu berlanjut ke ajang PILMAPRES PTMA, dan akhirnya lolos untuk berkompetisi di tingkat LLDIKTI Wilayah Bali-Nusra,” ujarnya.
Proses seleksi tidaklah mudah. Berlian harus mempersiapkan berkas-berkas administrasi mahasiswa berprestasi dengan standar nasional, termasuk sertifikat prestasi, gagasan kreatif yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDG’s), serta video presentasi dalam bahasa Inggris. “Saya harus benar-benar mempersiapkan diri secara matang, mulai dari penyusunan gagasan kreatif, hingga mempersiapkan video presentasi dalam bahasa Inggris, yang menjadi salah satu persyaratan penting dalam seleksi ini,” jelasnya.
Dalam ajang ini, Berlian berhadapan dengan perwakilan dari beberapa universitas besar seperti Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Nasional, Institut Seni Indonesia Denpasar, Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional, serta Universitas Mataram. “Berkompetisi dengan perwakilan dari universitas ternama merupakan tantangan tersendiri. Namun, ini juga memberikan motivasi bagi saya untuk terus meningkatkan kualitas diri dan menghadirkan yang terbaik,” tambahnya.
Seleksi Mahasiswa Berprestasi Wilayah LLDIKTI VIII Tahun 2024 bertujuan untuk menjaring mahasiswa yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki inovasi kreatif yang relevan dengan isu-isu global, seperti SDG’s. Para peserta dituntut untuk menyusun gagasan kreatif yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dalam seleksi ini, mahasiswa dinilai berdasarkan kemampuan akademik, keterampilan komunikasi, serta kontribusi mereka melalui ide-ide kreatif yang inovatif.
Berlian yang memiliki minat kuat dalam isu-isu global, terutama yang berkaitan dengan SDG’s, menampilkan gagasan yang ia yakini mampu memberikan solusi nyata bagi tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini. Melalui presentasinya, ia menyoroti pentingnya partisipasi generasi muda dalam menghadapi perubahan global, dan bagaimana inovasi yang relevan dengan SDG’s dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan.
“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Melalui ajang ini, saya tidak hanya berkesempatan untuk berkompetisi dengan mahasiswa terbaik dari universitas lain, tetapi juga belajar banyak tentang bagaimana mengembangkan gagasan kreatif yang dapat berkontribusi pada masyarakat,” ungkap Berlian.
Berlian tidak hanya merasa bangga bisa mewakili UMMAT di tingkat regional, tetapi juga memiliki harapan besar untuk generasi mahasiswa berikutnya. Ia berharap mahasiswa UMMAT dapat terus mengukir prestasi di ajang-ajang bergengsi, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. “Saya berharap, ke depan mahasiswa UMMAT bisa membawa nama besar kampus di ajang seleksi mahasiswa berprestasi tingkat nasional. Untuk mencapai hal tersebut tentunya membutuhkan persiapan yang matang,” tuturnya.
Berlian juga menekankan pentingnya dukungan dari pihak kampus dalam memfasilitasi dan memberikan pendampingan kepada mahasiswa yang ingin berprestasi. “Saya berharap UMMAT selalu memberikan pendampingan sedini mungkin kepada mahasiswa berprestasi, dari tingkat regional hingga nasional. Selain itu, penting juga bagi kampus untuk terus memberikan wadah dan dukungan bagi mahasiswa agar dapat berkolaborasi dan mengukir prestasi, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional,” jelasnya.
Berlian Wahyu Rizaldi tidak hanya menjadi representasi dari UMMAT, tetapi juga inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berusaha, bekerja keras, dan meraih prestasi di berbagai bidang. Perjalanannya menunjukkan bahwa dengan persiapan yang matang, ketekunan, dan dukungan yang kuat, mahasiswa UMMAT mampu bersaing dan berprestasi di kancah regional maupun nasional.
Keikutsertaan Berlian dalam Seleksi Mahasiswa Berprestasi Wilayah LLDIKTI VIII Tahun 2024 juga menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan dunia. Berlian berharap perjalanannya dapat memberikan semangat dan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan memberikan yang terbaik di setiap kesempatan.
Dengan penuh harapan dan semangat, Berlian Wahyu Rizaldi kini melangkah lebih jauh, membawa nama UMMAT dan membuktikan bahwa prestasi tidak hanya diraih dengan kemampuan akademik, tetapi juga dengan keberanian untuk berinovasi dan berkontribusi bagi dunia yang lebih baik (HUMAS UMMAT).
Mataram, UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menggelar kegiatan tahunan Library Use Education atau Pendidikan Pemakai Perpustakaan yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru angkatan 2024/2025. Program ini diadakan selama tiga hari berturut-turut, mulai dari 22 hingga 24 Oktober 2024, dengan tujuan memperkenalkan mahasiswa pada layanan dan fasilitas perpustakaan, serta mengembangkan kemampuan mereka dalam menelusuri dan memanfaatkan informasi secara efektif untuk mendukung studi akademik mereka (22/10/2024).
Kepala UPT Perpustakaan UMMAT, Iskandar, S.Sos., MA., menyampaikan bahwa pendidikan ini merupakan bagian integral dari orientasi mahasiswa baru. “Kegiatan ini sangat penting karena akan menjadi landasan bagi mahasiswa baru untuk memahami cara menggunakan perpustakaan secara maksimal. Selain itu, perpustakaan adalah pusat pengetahuan yang harus mereka kuasai selama masa studi di UMMAT,” ungkapnya. Iskandar menambahkan bahwa program ini diikuti dengan antusias oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas.
Ia juga menjelaskan bahwa ada tiga materi utama yang disampaikan dalam kegiatan ini. Yang pertama, Profil UPT Perpustakaan & Strategi Penelusuran Informasi, di mana mahasiswa diperkenalkan dengan fasilitas perpustakaan, termasuk BI Corner, serta berbagai layanan digital yang tersedia. Pada sesi ini, mahasiswa juga diajarkan cara menelusuri informasi ilmiah melalui katalog perpustakaan dan basis data digital.
Materi kedua,“Kebijakan Plagiarisme”, berfokus pada pentingnya menjaga integritas akademik. “Plagiarisme adalah pelanggaran serius yang dapat merusak reputasi akademik mahasiswa. Oleh karena itu, kami memberikan pemahaman mendalam tentang apa itu plagiarisme, bagaimana cara menghindarinya, dan standar plagiarisme yang berlaku di UMMAT,” tegasnya.
Sementara itu, materi ketiga yang cukup menarik perhatian mahasiswa adalah “Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) di Dunia Akademik”. Iskandar menjelaskan bahwa penggunaan AI dalam penelitian dan pembelajaran kini menjadi tren global yang perlu dikuasai oleh mahasiswa. “Dengan adanya teknologi AI, mahasiswa diharapkan dapat lebih inovatif dalam proses belajar, menulis, dan melakukan penelitian. Namun, kami juga menekankan etika dalam penggunaan AI untuk memastikan teknologi ini dimanfaatkan secara bertanggung jawab,” tambahnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program ini. “Perpustakaan adalah jantung dari pendidikan tinggi. Dengan mengikuti program pendidikan pemakaian perpustakaan ini, mahasiswa baru diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan akademik, terutama dalam hal literasi informasi dan pemanfaatan teknologi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa UMMAT berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan layanan perpustakaan demi mendukung proses pembelajaran mahasiswa. “Kami telah memfasilitasi UPT Perpustakaan dengan ruang yang nyaman di lantai 3, lengkap dengan berbagai layanan modern seperti BI Corner. Kami berharap mahasiswa dapat memanfaatkan ini semua untuk meningkatkan kapasitas mereka,” tambahnya.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana mahasiswa dapat langsung berkonsultasi dengan narasumber terkait berbagai topik yang telah disampaikan. Diharapkan, melalui program ini, mahasiswa baru UMMAT tidak hanya mampu memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat literasi, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam memanfaatkan teknologi secara etis di dunia akademik.
Program Library Use Education ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT untuk terus mendorong mahasiswa agar melek literasi informasi dan memiliki keterampilan akademik yang unggul, terutama dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan tinggi di era digital ini (HUMAS UMMAT).
Jakarta, Berlian Wahyu Rizaldi, mahasiswa semester 7 dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai salah satu delegasi dalam Pelatihan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan V. Kegiatan yang berlangsung selama 16 hari, dari tanggal 1 hingga 16 September 2024, bertempat di Jakarta Pusat ini d iikuti oleh 108 delegasi muda yang dipilih dari seluruh Indonesia (17/09/2024).
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (KEMENPORA RI) dan bertujuan untuk membentuk pemimpin muda yang tangguh, berwawasan kebangsaan, serta memiliki semangat untuk membawa perubahan positif di Indonesia. Berlian, yang berasal dari Dompu, Nusa Tenggara Barat, merasa terhormat bisa terlibat dalam kegiatan ini dan menyebut bahwa pengalaman tersebut sangat berharga dalam meningkatkan kemampuan kepemimpinannya.
Berlian mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapinya selama mengikuti kegiatan. “Tantangan yang saya hadapi dalam kegiatan ini adalah menyesuaikan diri dengan peserta lain yang luar biasa berprestasi. Mereka adalah orang-orang terbaik dari seluruh Indonesia,” ungkapnya. Tidak hanya itu, jadwal kegiatan yang sangat padat selama 16 hari juga menjadi tantangan tersendiri. Berlian dan peserta lainnya menjalani Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan oleh Lembaga Ketahanan Nasional di Jakarta dan Bogor selama seminggu penuh.
Selain itu, para peserta juga melakukan kunjungan ke berbagai lembaga kenegaraan dan organisasi penting di Indonesia, seperti KEMENPORA RI, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI), Majelis Permusyawaratan Rakyat & Dewan Perwakilan Rakyat (MPR & DPR RI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK RI), serta beberapa organisasi lainnya. Mereka juga mengunjungi Monumen Nasional (Monas) dan Tanoto Foundation. Melalui rangkaian kunjungan ini, para peserta mendapatkan wawasan baru mengenai peran strategis lembaga-lembaga tersebut dalam mendukung kemajuan bangsa.
Selama kegiatan berlangsung, Berlian berusaha untuk aktif berpartisipasi, baik dalam sesi diskusi maupun tanya jawab. Ia juga mendapat kehormatan untuk menjadi dirigen pada malam inaugurasi yang dihadiri oleh pimpinan KEMENPORA RI. Momen tersebut menjadi salah satu pengalaman berharga yang akan selalu diingat oleh Berlian selama mengikuti pelatihan ini.
Mengambil pelajaran dari rangkaian kegiatan ini, Berlian menggarisbawahi pentingnya aksi nyata dari generasi muda. Ia menekankan bahwa pemuda harus tidak hanya berwacana, tetapi juga bertindak untuk membawa perubahan bagi negeri. Indonesian Youth Action menjadi tema utama dari pelatihan ini, yang mendorong peserta untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Berlian juga mengungkapkan harapannya kepada sesama mahasiswa UMMAT agar lebih berani tampil dan beraksi untuk membawa perubahan di masa depan. “Saya berharap mahasiswa UMMAT bisa menjadi pemimpin yang tidak hanya berbicara, tetapi juga banyak melakukan aksi untuk perubahan negeri. Literasi, kolaborasi, dan aksi nyata adalah kunci untuk menjadi pemimpin masa depan,” katanya. Ia juga berharap agar UMMAT terus memberikan dukungan dan fasilitas kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri dan mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan. “UMMAT harus terus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan, karena dukungan dari kampus sangat penting dalam menciptakan generasi pemimpin yang berintegritas,” tambahnya.
Pelatihan Kader Pemimpin Muda Nasional V ini telah menjadi ajang bagi Berlian Wahyu Rizaldi untuk membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin muda. Dengan semangat yang tinggi dan dedikasi yang kuat, Berlian telah membawa nama baik UMMAT dan menginspirasi rekan-rekannya untuk terus berkarya dan berprestasi di masa depan (HUMAS UMMAT).
Mataram, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kini semakin berinovasi dengan menerima Software Virtual Reality (VR) Tambang, hasil kerja sama dengan PT Anugrah Interaktif Mandiri. Perangkat lunak yang diterima pada 17 Juli 2024 ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam metode pembelajaran di bidang pertambangan, memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan interaktif bagi mahasiswa (17/10/2024).
Dekan Fakultas Teknik UMMAT, Dr. Aji Syailendra Ubaidillah, M.Sc., menjelaskan bahwa teknologi VR memungkinkan mahasiswa untuk melakukan simulasi berbagai aktivitas tambang tanpa harus hadir langsung di lapangan. Melalui perangkat ini, batasan geografis dan fisik bukan lagi hambatan untuk memahami berbagai proses dalam dunia pertambangan.
“Virtual reality membuka pintu menuju berbagai pengalaman tak terbatas. Mahasiswa dapat menjelajahi tambang terbuka maupun tertutup, menggunakan alat, dan mempelajari budaya kerja tanpa harus meninggalkan ruang kelas. Dengan teknologi ini, kita memasuki era baru di mana pembelajaran menjadi lebih mendalam, aman, dan interaktif,” ujar Dr. Aji Syailendra.
Software VR ini dilengkapi dengan berbagai fitur simulasi, di antaranya: Open Pit Simulator, Simulasi untuk tambang terbuka, memungkinkan mahasiswa memahami operasi dan pengelolaan tambang dengan skala besar. Water Treatment Simulator, Simulasi pengelolaan air tambang, yang krusial dalam mempertahankan kualitas lingkungan di sekitar tambang. Drilling Rig Simulator, Simulasi penggunaan peralatan pengeboran, memberi pemahaman langsung tentang operasi pengeboran di tambang. Safety Inspection Simulator, Memungkinkan mahasiswa melakukan inspeksi keselamatan secara virtual, membantu memahami protokol keamanan di tambang. Underground Mine Overview Simulator, Memberikan gambaran tentang tambang bawah tanah, dari operasional hingga manajemen risiko. Dengan berbagai fitur tersebut, software ini menjadi alat penting dalam menunjang perkuliahan.
Kepala Program Studi Teknik Pertambangan, Bedy Fara Aga Matrani, MT., mengungkapkan bahwa VR ini sangat membantu dalam mengatasi keterbatasan praktik lapangan dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai teknik tambang.
“Perangkat lunak ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa dalam mempelajari berbagai aspek tambang, baik di tambang terbuka maupun bawah tanah. Dengan simulasi virtual, mereka dapat merasakan langsung pengalaman kerja di tambang, yang tentunya akan mempersiapkan mereka lebih baik untuk dunia kerja sesungguhnya,” jelasnya.
Penggunaan teknologi VR bukan hanya soal peningkatan efektivitas pembelajaran, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman. Mahasiswa tidak lagi harus terpapar risiko di lapangan saat mempelajari operasi tambang, karena mereka bisa berlatih dan memahami semua proses melalui simulasi. Teknologi ini juga memungkinkan pengajaran yang lebih inklusif, di mana setiap mahasiswa bisa mengakses simulasi tanpa terbatas oleh lokasi atau sumber daya.
Menurut Dr. Aji Syailendra, VR membuka jendela bagi mahasiswa untuk menjelajahi dunia tanpa meninggalkan ruang kelas. Dalam hitungan menit, mereka bisa mengunjungi tambang-tambang besar di dunia, atau bahkan melibatkan diri dalam simulasi operasi tambang bawah tanah yang kompleks.
“Dengan VR, kita membawa mahasiswa lebih dekat ke dunia tambang dengan cara yang lebih menarik dan realistis. Ini tidak hanya mendukung pembelajaran, tetapi juga membangun keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri tambang modern,” tambahnya.
Kolaborasi dengan PT Anugrah Interaktif Mandiri ini juga mencerminkan komitmen Fakultas Teknik UMMAT dalam menghadirkan inovasi terbaru di bidang pendidikan teknik. Dengan integrasi teknologi VR, Fakultas Teknik UMMAT berharap dapat menciptakan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan perkembangan industri tambang global.
Dengan adanya software Virtual Reality ini, Fakultas Teknik UMMAT menegaskan posisinya sebagai salah satu institusi pendidikan teknik yang siap menghadapi tantangan di era digital. Teknologi ini bukan hanya mendukung pembelajaran saat ini, tetapi juga membuka jalan untuk masa depan pendidikan yang lebih inklusif, interaktif, dan inovatif (HUMAS UMMAT).