
Mataram, Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerjasama, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran institusi pendidikan tinggi sebagai pusat transformasi intelektual dan spiritual umat. Salah satu wujud komitmen ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Kuliah Tamu Internasional yang menghadirkan tokoh dunia Islam, Prof. Dr. Mariam Ahmad, dosen senior Universitas Ibn Tofail, Kerajaan Maroko, sekaligus Presiden Asosiasi Suster Maroko-Indonesia dan Kepala Pusat Penelitian dan Kajian Independen.
Bertempat di Aula H. Anwar Ikraman UMMAT pada Rabu siang, 28 Mei 2025, kegiatan ini mengangkat tema sentral “Islam dan Peradaban Dunia”, sebuah topik yang dinilai sangat penting dan relevan dalam menghadapi dinamika global dan tantangan umat Islam dewasa ini.
Dalam sambutannya yang penuh kehangatan dan makna, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Prof. Mariam di tengah-tengah keluarga besar UMMAT. “Merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan besar bagi kami menyambut kehadiran salah satu tokoh pemikir dan ilmuwan terkemuka di dunia Arab dan Islam, Yang Mulia Prof. Dr. Maryam Ahmad, yang sedang melakukan kunjungan ke Indonesia pada hari-hari yang penuh berkah ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menegaskan pentingnya tema kuliah umum yang diangkat. “Tema ini sangat dibutuhkan oleh umat, karena memadukan antara orisinalitas agama dengan visi masa depan, antara prinsip wahyu dan dinamika realitas. Kehadiran beliau di tengah-tengah kita adalah berkah, sumber ilmu, dan inspirasi.” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. “Kegiatan ini luar biasa. Kita berhasil mendatangkan Profesor dunia dari Maroko yang pemikirannya telah dikenal luas di dunia Islam, terutama terkait dengan peradaban,” tuturnya.
Menurut beliau, kegiatan semacam ini sangat penting untuk memperluas wawasan sivitas akademika, memperkuat jaringan internasional kampus, sekaligus menjadi refleksi nyata dari nilai-nilai Islam Berkemajuan yang diusung Muhammadiyah. “Islam yang berperadaban akan muncul jika kita menyeimbangkan antara semangat belajar, pengembangan akhlak, dan keterbukaan terhadap ilmu,” tambahnya.

Dalam pemaparannya yang disampaikan secara langsung dalam bahasa Arab, Prof. Dr. Mariam Ahmad mengajak seluruh peserta untuk merefleksikan kembali peran Islam dalam membangun peradaban yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.
“Islam bukan hanya agama ritual, tetapi juga basis peradaban yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, etika, dan kemanusiaan. Masa depan peradaban Islam terletak pada kemampuan umat untuk bersinergi antara teks dan konteks, antara nilai wahyu dan kebutuhan zaman,” jelasnya.
Beliau juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam membangun peradaban Islam yang inklusif dan berkeadilan. “Perempuan Muslim harus menjadi pilar perubahan, bukan hanya di ruang domestik, tetapi juga di ranah intelektual dan kepemimpinan sosial,” tegasnya.
Kegiatan ini dihadiri ratusan mahasiswa dan dosen dari berbagai program studi di lingkungan UMMAT. Mereka terlihat antusias menyimak setiap paparan yang disampaikan oleh Prof. Mariam. Sesi tanya jawab berlangsung hangat dengan berbagai pertanyaan kritis dan reflektif dari mahasiswa mengenai masa depan Islam di tengah tantangan globalisasi, teknologi, dan budaya.
Kehadiran Prof. Dr. Mariam Ahmad juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara UMMAT dan Universitas Ibn Tofail Maroko, khususnya dalam bidang penelitian, pertukaran pelajar, serta pengembangan kajian Islam dan studi peradaban.
Melalui kegiatan ini, UMMAT berharap dapat terus memperkuat posisinya sebagai universitas yang tidak hanya unggul dalam pendidikan, tetapi juga menjadi poros pemikiran Islam berkemajuan di Indonesia Timur.
“Kuliah tamu ini bukan hanya pertemuan akademik, tetapi juga adalah perjumpaan nilai dan visi tentang masa depan Islam. Semoga acara ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih besar dalam membangun peradaban yang mencerahkan umat dan dunia,” pungkas Drs. Abdul Wahab, MA. (HUMAS UMMAT)