Mataram — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 46 dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melaksanakan kegiatan edukasi dan praktik kepada masyarakat dengan tema “Inovasi Pengolahan Daun Jarak” yaitu dalam rangka pemanfaatan tanaman keluarga sebagai upaya pengobatan dan peningkatan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Segara Katon, Kecamatan Gangga, Lombok Utara Pada Hari Selasa, 6 September 2022.
Kegiatan ini merupakan pengimplementasian dari program kerja yang wajib dilaksanakan mahasiswa KKN. Pelaksanaan kegiatan ini menjadi fokus dalam Kuliah Kerja Nyata, dilihat dari aspek desa yang memiliki potensi sumber daya alam salah satunya, yaitu tanaman jarak berdasarkan penelitian, bisa dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan di masyarakat.
“Ditinjau dari potensi tersebut, teman-teman mahasiswa KKN berinovasi dalam pengolahan daun jarak dan cara pengemasan yang sederhana sehingga bisa dibuat secara mandiri oleh masyarakat tanpa mengeluarkan biaya. Kegiatan ini dibantu oleh staf desa, yaitu bapak Hafizin, selaku kepala dusun Karang Jurang juga staf desa lainnya yang kemudian dipartisipasi oleh beberapa warga dari berbagai dusun di desa Segara Katon,” ujar Eka Fitria perwakilan dari kelompok KKN 46 di desa Segara Katon.
Berdasarkan Survei dan pengamatan dari sembilan dusun yang ada di desa Segara Katon, masih ada masyarakat yang kurang memperhatikan masalah kesehatan. Jika ditinjau beberapa masyarakat masih awam akan pemanfaatan tanaman sebagai pengobatan dikarenakan tidak semua mendapatkan pengetahuan akan hal tersebut, sehingga ini menjadi latar belakang kelompok KKN 46 untuk memberi edukasi tentang pengolahan dan penggunaan obat tradisional secara mandiri.
Bapak Hafizin, selaku kepala dusun Karang Jurang mengatakan, kegiatan edukasi ini mendapat antusias karena masih sangat baru di kalangan masyarakat, dalam pelaksanaannya poin inti kegiatan ini berupa penyampaian materi dan praktek. Penyampaian materi berupa pengenalan cara membedakan jenis daun jarak yang akan digunakan kemudian memaparkan manfaatnya sebagai penyembuhan penyakit ringan, adapun seperti demam, gatal-gatal, sembelit, perut kembung dan reumatik. Alternatif ini dapat bermanfaat apabila jauh dari pusat obat, seperti Apotek, juga jika digunakan lebih aman dibandingkan obat kimia.
“Masyarakat juga diedukasi mengenai cara pengolahan dan penggunaan dari obat herbal sesuai dengan kebutuhan, untuk cara pengolahan mahasiswa KKN menginovasi sediaan herbal dengan racikan simplisia atau serbuk kering yang diolah melalui proses yang memenuhi higienitas dan mutu sehingga aman dalam masa pemakaian,” imbuhnya.
Lebih lanjut lagi beliau mengatakan sejauh ini masyarakat hanya mengetahui pemakaian obat herbal secara langsung, kemudian KKN kelompok 46 menginovasi pembuatan simplisia dengan tujuan agar lebih tahan lama tanpa mengurangi manfaatnya. Serbuk kering yang telah diolah ini kemudian dikemas dengan menggunakan pounch agar lebih mudah digunakan dan disimpan. Praktik yang diedukasi kepada masyarakat juga terkait cara penggunaan, cara pengobatannya yaitu tergantung gejalanya, apabila mengalami demam dan sembelit yaitu bisa diseduh dengan 200 ml air hangat, dan apabila mengalami perut kembung, gatal, luka dan reumatik, yaitu dengan dikompres dengan olesan minyak kayu putih pada bagian yang mengalami gejala.
“Hal sepele terkait kesehatan bukan tidak mungkin menjadi serius apabila diabaikan, maka diharapkan dengan hadirnya program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk kedepannya lebih siaga, yaitu mencegah dan mengobati gejala penyakit mulai dari yang ringan, karena sehat merupakan hal terpenting dalam mewujudkan kehidupan berkemajuan, dengan ini sudah sepatutnya kita mengembangkan semua potensi yang sudah ada,” ujar bapak Hafizin, selaku kepala dusun Karang Jurang. (Humas UMMAT)