Lombok Barat – Pengabdian adalah panggilan jiwa yang direalisasikan dalam bentuk perubahan nyata pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (KKN MAs) yang diselenggarakan di Desa banyumulek. Kegiatan ini dilakukan oleh Kelompok 18 yang tergabung dalam 12 mahasiswa dari 8 PTM dengan Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Nurhayati, S.TP., M.P yang juga Kaprodi THP Faperta UMMAT.
Banyumulek merupakan Pusat Penghasil Gerabah di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Slogan Pantang Pulang Sebelum Kelar adalah janji Kelompok 18 dalam upaya menghidupkan kembali potensi wisata Desa Banyumulek yaitu Pemasangan Peta Potensi di Pasar Seni.
Peta Potensi Desa Banyumulek belum pernah diperbarui sejak tahun 2013 lalu karena banyaknya pemekaran wilayah dusun. Namun, Kelompok 18 KKN MAs hadir sebagai pemantik peduli wisata menghasilkan Peta Potensi Terbaru dalam bentuk softfile untuk arsip administrasi desa dan bentuk fisik berupa plang Potensi Desa di tiap Dusunnya agar memudahkan dan menarik wisatawan untuk berkunjung.
“Banyaknya potensi desa dan wilayah dusun yang luas di Desa Banyumulek sangat disayangkan jika tidak diketahui banyak orang terutama warga asli maupun pengunjung yang akan datang. Makanya, dengan pembuatan Peta Potensi ini harapannya bisa sebagai langkah awal kita menghidupkan kembali Desa Wisata yang sudah lama redup ini” ujar Ahmad Maulana Mallivera mahasiswa prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Muhammadiyah Mataram sekaligus Penanggung Jawab Program pembuatan Peta Potensi.
Awalnya pembuatan peta potensi Desa Banyumulek mendapat kendala karena tidak adanya peta pembaharuan mengenai batas Desa Banyumulek di tahun 2021. Dengan pengetahuan dan segala usaha mahasiswa KKN serta kerja sama dengan beberapa apratur desa, pemuka desa, mitra dan warga, akhirnya didesain dan dibuatlah peta Desa Banyumulek berserta batas-batas kesepuluh dusun yang ada di Desa Banyumulek. Pada setiap dusun dibuatlah keterangan potensi-potensi apa saja yang ada di dalamnya. Tepat pada tanggal 13 September 2021 kelompok 18 berhasil memasang peta potensi desa sebagai sentral berkumpulnya para pengunjung wisata.
Tak luput dari usaha tersebut, Kelompok 18 banyak mendapatkan apresiasi dari Masyarakat Desa Banyumulek seperti Kepala, Sekretaris Desa, BPD, serta masing-masing Kepala Dusun yang berterimakasih telah menghadirkan pembaruan peta serta dari Ketua Pokdarwis mengatakan bahwa inovasi yang diberikan dari Kelompok 18 adalah langkah tepat untuk keberlangsungan Desa Wisata Banyumulek. Dengan pemasangan peta potensi ini menandakan telah berakhirnya pengabdian mahasiswa KKN Mas Kelompok 18 di Desa Banyumulek. (HUMAS UMMAT)